Landasan Teori KESIMPULAN DAN SARAN

B. Landasan Teori

Skala usaha dapat dilihat dari besarnya modal yang ditanamkan, kelengkapan sarana dan prasarana, sumber daya manusia serta jumlah produksi yang dihasilkan Daelami, 2001 . Skala usaha dalam suatu sistem usaha tani dapat dilihat dari biaya tetap, biaya variabel, total nilai penjualan, luas areal tanam dan jumlah satuan ternak. Perhitungan biaya setiap luasan areal tanam atau satuan ternak dapat dilakukan untuk melihat perbedaan efisiensi di antara petani yang mengusahakan komoditas serupa. Skala usaha juga dapat diukur dengan melihat luas areal yang diusahakan oleh petani atau satuan ternak yang dimiliki peternak. Dalam sistem usaha yang terintegrasi, kombinasi komponen usaha tani tersebut menentukan besarnya usaha Anonimus, 2011 . Skala usaha pengolahan ikan asin dibagi atas tiga bagian, yaitu skala usaha kecil, skala usaha menengah dan skala usaha besar. Dikatakan skala usaha kecil karena mengolah ikan dibawah 1000 kg 1000 kg per bulannya. Dikatakan sebagai skala usaha menengah karena mengolah ikan sebanyak 1000 kg – 2000 kg per bulannya, dan dikatakan skala usaha besar karena mengolah ikan lebih besar dari 2000 kg 2000 kg per bulannya. Dinas Kelautan dan Perikanan Tapanuli Tengah, 2011. Biaya produksi merupakan semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut Sukirno, 2005. Biaya produksi ini dapat dibedakan antara biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang penggunaannya tidak habis dalam masa satu Universitas Sumatera Utara masa produksi. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang habis dalam satu kali produksi Rahardi, 1998. Dalam proses produksi terkandung hubungan antara tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dengan produk atau hasil yang akan diperoleh. Hal ini disebut dengan hubungan antara input dan output. Suratiyah, 2009 . Biasanya hasil perhitungan angka koefisien Ec elastisitas biaya adalah positif. Sebab hampir dapat dipastikan dalam skala produksi berapapun jika output mau diperbesar jumlahnya, maka jumlah biayanya makin bertambah besar. Dan hampir tidak mungkin bersifat negatif. Artinya jika produksi diperbesar tidak mungkin justru total biaya makin kecil. Hanya saja perhitungan biaya jika dihitung dengan biaya per unit, maka sangat bisa terjadi apabila produksi diperbesar jumlahnya akan menyebabkan biaya per unitnya lebih rendah dibandingkan dengan biaya per unit pada volume produksi sebelumnya. Muslich, 1997. Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi dapat dibedakan kepada empat golongan yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan dinyatakan tanah, modal, dan keahlian keusahawanan adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya Sukirno, 2005. Tenaga kerja adalah salah satu unsur penentu, terutama bagi usahatani yang sangat tergantung musim. Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam Universitas Sumatera Utara usahatani keluarga family farms , khususnya tenaga kerja petani beserta keluarganya Suratiyah, 2009 . Fungsi produksi memperlihatkan hubungan yang terjadi antara berbagai input faktor produksi dan output perusahaan. Dengan teknologi tertentu, semakin banyak input pekerja dan modal yang digunakan semakin besar output yang dihasilkan Sumarsono, 2009. Tenaga kerja dalam hal petani merupakan faktor penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi komoditas pertanian.Tenaga kerja harus mempunyai kualitas berpikir yang maju seperti petani yang mampu mengadopsi iniovasi-inovasi baru, terutama dalam menggunakan teknologi untuk pencapaian komoditas yang bagus sehingga nilai jual tinggi. Penggunaan tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai curahan tenaga kerja. Curahan tenaga kerja adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai Rahim, 2008. Jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan besarnya skala usaha yang akan dijalankan. Biasanya tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja tetap sehari-hari mengelola dan setiap saat berada di lokasi. Selebihnya pekerjaan yang sifatnya temporer, dikerjakan oleh tenaga kerja tidak tetap atau buruh harian yang upahnya dihitung per hari Daelami, 2001. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi tidak sama pada setiap cabang produksi juga dalam satu cabang produksi itu sendiri. Keadaan itu bergantung pada usaha produksi apakah ia padat karya labor intensive atau padat modal capital intensive Daniel, 2004 . Curahan tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja manusia yang digunakan dalam setiap tahap kegiatan usahatani yang dihitung dalam HKP Hari Universitas Sumatera Utara Kerja Pria baik yang berasal dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga, besarnya curahan tenaga kerja ini dihitung dalam konversi : 1. Tenaga Kerja Pria berumur 15 tahun = 1 HKP 2. Tenaga Kerja Wanita berumur 15 tahun = 0,8 HKP 3. Tenaga Kerja Anak-anak berumur 10 – 15 tahun = 0,5 HKP Daniel, 2002. Perusahaan mempekerjakan seseorang karena seseorang itu membantu memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada masyarakat konsumen. Pertambahan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja, tergantung dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksinya. Sumarsono, 2009. Menurut Hayami 1987 dalam Buletin Ekonomi Perikanan, nilai tambah adalah pertambahan nilai yang terjadi karena suatu komoditi mengalami suatu pengolahan, pengangkutan, dan penyimpanan dalam suatu proses produksi penggunaan pemberian input fungsional.

C. Kerangka Pemikiran