BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian dipilih secara purposive yaitu di desa Hajoran, Kecamatan Pandan dengan pertimbangan bahwa daerah penelitian memiliki produksi ikan
asin yang cukup besar dan merupakan daerah penghasil ikan terbesar yang berasal dari daerah Kabupaten Tapanuli Tengah. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel di
bawah ini. Tabel 3.1 Kecamatan Penghasil Ikan Asin di Kabupaten Tapanuli Tengah
No Kecamatan
Jumlah ikan yang diolah KgBulan
1 Kecamatan Pandan
2.550 kgbulan 2
Kecamatan Sarudik 1.382 kgbulan
3 Kecamatan Tapian Nauli
1.412 kgbulan 4
Kecamatan Sorkan 1.447 kgbulan
5 Kecamatan Barus
1.502 kgbulan 6
Kecamatan Andam Dewi 150 kgbulan
Tabel 3.2 Desa Penghasil Ikan Asin di Kecamatan Pandan No
Desa Jumlah ikan yang diolah
KgBulan 1
Desa Hajoran 1.750 kgbulan
2 Kelurahan Pandan
500 kgbulan 3
Kelurahan Lubuk Tukko 250 kgbulan
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Tapanuli Tengah, 2011
Universitas Sumatera Utara
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha yang mengolah ikan asin bukan nelayan. Populasi dikelompokkan ke dalam 3 strata berdasarkan jumlah
bahan baku yang diolah ikan segar sehingga dihasilkan ikan asin dalam waktu satu bulan. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling
untuk dapat menggambarkan secara tepat mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden, dengan menggunakan
daftar pertanyaan kuesioner yang telah dipersiapkan lebih dahulu. Data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga yang terkait seperti Kantor Kepala Desa,
Dinas Perikanan dan Kelautan, dan buku-buku pendukung pendukung penelitian ini
3.4 Metode Analisis Data
Untuk hipotesis I mengenai total biaya produksi dianalisis secara deskriptif berdasarkan komponen biaya yang digunakan di daerah penelitian. Komponen
biaya dalam usaha tani pengolahan ikan asin adalah biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja, biaya transportasi, biaya penyusutan alat-alat
dan biaya air, dan sebagai pembanding digunakan analisis dengan one way anova. Atau dengan menggunakan rumus :
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung jumlah kuadrat antar kelompok SS
b
dapat menggunakan rumus :
Keterangan : T
: Total X masing-masing kelompok G
: Total X keseluruhan n
: Jumlah sampel masing-masing kelompok N
: Jumlah sampel keseluruhan
Untuk menghitung jumlah kuadrat antar kelompok SS
w
dapat menggunakan rumus :
Keterangan : SS
mk
: Jumlah kuadrat simpangan masing-masing kelompok
Untuk menghitung jumlah kuadrat total dapat dengan rumus di bawah ini.
Apabila SS
b
dan SS
w
telah diketahui besarnya, maka SS
t
dapat dihitung dengan :
Untuk menghitung deviasi rata-rata baik untuk antar kelompok maupun dalam kelompok dapat menggunakan rumus di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung derajat kebebasan dapat dihitung dengan rumus di bawah ini :
Keterangan : MS
b
: deviasi rata-rata kuadrat antar kelompok MS
W
: deviasi rata-rata kuadrat dalam kelompok SS
b
: Variabilitas antar kelompok SS
w
: Variabilitas dalam kelompok dk SS
b
: Derajat kebebasan untuk SS
b
dk SS
w
: Derajat kebebasan untuk SS
w
dk SS
t
: Derajat kebebasan untuk SS
t
n : Jumlah sampel masing-masing kelompok
k : Banyaknya kelompok
Sehingga untuk menghitung F hitung dapat menggunakan rumus di bawah ini :
Dimana : MSb : deviasi rata-rata kuadrat antar kelompok
MSw : deviasi rata-rata kuadrat dalam kelompok Irianto, 2003
Universitas Sumatera Utara
Kriteria Uji Fisher Uji F satu arah dengan tingkat kepercayaan 95 adalah : F Hitung
≤ F Tabel, maka H diterima
F Hitung ≥ F Tabel, maka H
1
diterima
Untuk hipotesis II mengenai curahan tenaga kerja digunakan dengan analisis deskriptif dengan melihat pembagian tenaga kerja yang digunakan dalam usaha
ini dan dianalisis dengan menggunakan one way anova.
Untuk hipotesis III mengenai nilai tambah value added dianalisis dengan menggunakan one way anova dan juga menggunakan rumus sebagai berikut :
NT = NP – NBB + NBP Dimana :
NT : Nilai Tambah RpKg
NP : Nilai Produksi Hasil olahan RpKg
NBB : Nilai Bahan Baku RpKg NBP : Nilai Bahan Penunjang yang digunakan dalam proses produksi RpKg
Jika : NP NBB + NBP, artinya nilai tambah tinggi
NP NBB + NBP, artinya nilai tambah rendah Suryana, 1990
Untuk hipotesis IV mengenai pendapatan dianalisis dengan menggunakan one way anova dan menggunakan rumus sederhana, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Pd = TR – TC
Keterangan : Pd
: Pendapatan Rp TR
: Total Revenue Total Penerimaan Rp TC
: Total Cost Total Biaya Rp
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional