Jalan M.T. Haryono

IV.2.2. Jalan M.T. Haryono

Belok Kanan RT LV = 1757 kendjam HV = 44 kendjam MC = 1109 kendjam UM = 58 kendjam Total = 2968 kendjam Lurus ST LV = 1301 kendjam HV = 30 kendjam MC = 1138 kendjam UM = 91 kendjam Total = 2560 kendjam Sehingga jumlah kendaraan seluruhnya dari pendekat M.T. Haryono adalah = 2968 +2560 = 5528 kendjam. Karena arus lalu lintas adalah dalam kondisi arus berangkat terlindung dimana keberangkatan arus dari Thamrin tidak ada titik konflik antara gerak belok kanan dan gerak lurus dari bagian pendekat dengan lampu hijau pada fase yang sama, maka besarnya total arus lalu lintas menjadi : Belok Kanan RT LV = 1757 x 1.0 smpjam HV = 44 x 1.3 smpjam MC = 1109 x 0.2 smpjam UM = 58 x 0.5 smpjam Total = 2065 smpjam Universitas Sumatera Utara Lurus ST LV = 1301 x 1.0 smpjam HV = 30 x 1.3 smpjam MC = 1138 x 0.2 smpjam UM = 91 x 0.5 smpjam Total = 1613 smpjam Sehingga jumlah kendaraan seluruhnya dari pendekat M.T. Haryono adalah = 2065 + 1613 = 3678 smpjam Data-data yang didapat dilapangan pada pendekat M.T. Haryono: • Lebar efektif jalan We = 12.90 meter • Lama waktu hijau g = 49 detik • Lama waktu kuning = 3 detik • Lama waktu merah = 46 detik • Waktu siklus c = 98 detik Pendekat Jalan M.T.Haryono Arus belok kanan Q RT = 2065 smpjam Arus lurus Q ST = 1613 smpjam Nilai arus jenuh dasar smpjam hijau S o = 600 x We = 600 x 12.90 = 7740 smpjam hijau Nilai arus jenuh smpjam hijau S = S o x F CS x F SF x F G x F p Universitas Sumatera Utara S o = Arus jenuh dasar smpjam hijau F CS = Faktor koreksi ukuran kota, penduduk kota 1.0-3.0 juta jiwa  F CS = 1.00 F SF = Faktor koreksi gangguan samping  F SF = 0.90 F G = Faktor koreksi kelandaian  F G = 1.00 F p = Faktor koreksi parkir  F p = 1.00 Jadi : Nilai arus jenuh smpjam hijau S = 7740 x 1.00 x 0.90 x 1.00 x 1.00 = 6966 smpjam hijau Kapasitas C C = S x c g C = Kapasitas smpjam S = Arus jenuh smpjam hijau g = Lama waktu hijau detik c = Lama waktu siklus detik C = 6966 x 98 49 = 3483 smpjam Universitas Sumatera Utara Derajat kejenuhan DS DS = C Q Q = Arus lalu lintas smpjam C = Kapasitas smpjam DS = 3483 3678 = 1.0559 Panjang antrian NQ NQ = 0.25 xC x       − + − + − C DS x DS DS 5 . 8 1 1 2 NQ = Jumlah smp yang tersisa dari fase sebelumnya C = Kapasitas smpjam DS = Derajat kejenuhan NQ = 0.25 x3483x       − + − + − 3483 5 . 0559 . 1 8 1 0559 . 1 1 0559 . 1 2 x = 106.445 Universitas Sumatera Utara Tundaan lalu lintas rata-rata DT DT = cx 1 1 5 . 2 GRxDS GR x − − + 3600 1 x C NQ DT = Tundaan lalu lintas C = Waktu siklus GR = Rasio hijau gc Ds = Derajat Kejenuhan C = Kapasitas smpjam DT = 98 x 0559 . 1 5 . 1 5 . 1 5 . 2 x x − − + 3600 3483 445 . 106 x = 135.971detsmp Tundaan lalu lintas 135.971 detsmp, tundaan 60.0 detsmp maka tingkat pelayanan F Universitas Sumatera Utara

IV.2.3. Perhitungan Waktu Siklus Optimum