siklus sinyal dengan lampu hijau bagi kombinasi tertentu dari gerakan lalu-lintas. Berdasarkan pelayanan untuk persimpangan, ada empat jenis control pengaturan lalu-
lintas yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Tanpa pengaturan lalu-lintas
2. Pengaturan dengan rambu peringatan 3. Pengaturan dengan rambu berhenti
4. Pengaturan dengan sinyal lalu-lintas traffic signal Ketiga jenis persimpangan pertama dapat digolongkan dalam kelompok persimpangan
tanpa kendali perangkat pengatur lalu-lintas atau persimpangan tanpa lalu-lintas unsignalized intersection. Sedangkan yang nomor empat disebut juga dengan
persimpangan dengan lampu lalu-lintas signalized intersection.
I.2. Permasalahan
Aktifitas yang dilakukan masyarakat secara tidak langsung membuat kawasan- kawasan tertentu, dimana daerah tersebut mempunyai suatu aktifitas tertentu yang
dominan dilaksanakan didaerah yang dimaksud. Pertumbuhan kawasan yang terus-menerus diikuti dengan pertumbuhan dalam
bidang transportasi. Di kota Medan kawasan tumbuh membentuk pola kota yang menjadi ciri tersendiri dimana ciri khas ini mencerminkan kegiatan yang dilaksanakan
pada kawasan tersebut. Pertumbuhan kawasan kota Medan yang multi fungsi membagi- bagi daerah kota menjadi kawasan tertentu. Misalnya menjadi kawasan pendidikan,
perdagangan, perkantoran, perumahan, dan lain sebagainya sesuai dengan aktifitas yang dominan dilakukan pada kawasan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Seringnya muncul peristiwa kemacetan lalu-lintas di beberapa kawasan tertentu, maka perlu diadakan suatu sistem pengaturan lalu-lintas pada persimpangan dikawasan
tersebut. Karena perencanaan persimpangan dan sistem pengaturan lalu-lintas yang baik akan mengurangi kemacetan dan mencegah terjadinya kecelakaan.
Demikian halnya pada persimpangan JL. THAMRIN - JL. M.T. HARYONO – JL. AIP II K.S. TUBUN, dimana pada persimpangan ini sering terjadi kemacetan arus
lalu-lintas pada pada pagi, siang dan sore hari. Hal ini disebabkan oleh volume kendaraan cukup besar yang mengakibatkan kemacetan dipersimpangan tersebut.
Sementara perkembangan sarana jalan tidak seimbang dengan pertumbuhan volume lalu-lintas tersebut, sehingga dengan demikian persimpangan tidak melayani volume
lalu-lintas. Angkutan umum juga sering menaikkan dan menurunkan penumpang
dipersimpangan, sehingga menguranggi kapasitas jalur dan mengganggu arus lalu-lintas kendaraan yang melalui persimpangan. Pengaturan lalu-lintas pada persimpangan ini
dibantu oleh sinyal lampu-lintas, tetapi tampaknya masih terjadi antrian yang panjang terutama pada saat jam sibuk.
I.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengatasi terjadinya kemacetan yang terjadi disetiap lengan persimpangan. Sedangkan tujuannya adalah
untuk menentukan suatu sistem pengaturan lampu lalu-lintas, yakni fase dan waktu siklus yang optimum di persimpangan Thamrin. Oleh karena adanya masalah kemacetan
yang cukup sering terjadi, maka penulis ingin membahas permasalahan ini guna mencapai suatu solusi untuk mengantisipasi kemacetan lalu-lintas pada persimpangan
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Solusi ini dimaksudkan sebagai pemecahan awal dari masalah kemacetan lalu- lintas di persimpangan JL.THAMRIN - JL. M.T. HARYONO – JL. AIP II K.S.
TUBUN
I.4. Pembatasan Masalah