Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Persepsi Interpersonal
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkanpesan.
Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi sensory stimuli. Persepsi interpersonal adalah persepsi individu pada individu lainnya. Rakhmat,2005:8
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi interpersonal, antara lain:
1. Faktor Situasional, antara lain: a.
Deskripsi Verbal Deskripsi individu secara verbal mengenai sifat individu lainnya
ditentukan dari rangkaian katanya. Sifat individu yang pertama kali diucapkan komunikator akan mengarahkan penilaian komunikan
selanjutnya.
b. Petunjuk ProksemikProksemik adalah studi tentang penggunaan jarak
dalam menyampaikan pesan. Jarak yang dibuat individu dalam hubungannya dengan orang lain menunjukkan tingkat keakraban di antara
mereka. Individu cenderung mempersepsi orang lain dengan melihat jarak mereka saat berkomunikasi dengan dirinya.
c. Petunjuk Kinesik
Persepsi yang dipengaruhi oleh gerakan orang lain. Terdapat beberapa ungkapan yang mencerminkan persepsi kita tentang orang lain dari
gerakan tubuhnya, antara lain: membusungkan dada sombong, menundukkan kepala merendah, berdiri tegak berani, bertopang dagu
sedih, menadahkan tangan bersedih.
d. Petunjuk Wajah
Petunjuk wajah menimbulkan persepsi yang dapat diandalkan. Di antara berbagai petunjuk nonverbal, petunjuk wajah adalah yang paling pentig
dalam mengenali perasaan persona stimuli.
e. Petunjuk Paralinguistik
Paralinguistik adalah cara bagaimana individu mengucapkan lambang- lambang verbal. Jika petunjuk verbal menunjukkan apa yang diucapkan,
petunjuk paralinguistik mencerminkan bagaimana mengucapkannya seperti tinggi- rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal dialek, dan
interaksi perilaku ketika melakukan komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
f. Petunjuk Artifaktual
Petunjuk artifaktual meliputi segala macam penampilan appearance sejak potongan tubuh, kosmetik yang dipakai, baju, pangkat, badge, dan
atribut-atribut lainnya. Bila kita mengetahui bahwa seseorang memiliki satu sifat misalnya, cantik atau jelek, kita beranggapan bahwa ia
memiliki sifat–sifat tertentu misalnya,periang atau penyedih; ini disebut halo effect. Bila kita sudah menyenangi seseorang, maka kita cenderung
melihat sifat - sifat baik pada orang itu dan sebaliknya.
2. Faktor Personal yakni faktor yang berasal dari individu-individu pelaku komunikasi, antara lain:
a. Pengalaman. Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi. Pengalaman tidak selalu
lewat proses belajar formal. Pengalaman kita bertambah juga melalui rangkaian peristiwa yang pernah kita hadapi. Inilah yang menyebabkan
seorang ibu segera melihat hal yang tidak beres pada wajah anaknya atau pada petunjuk kinesik lainnya. Ibu lebih berpengalaman mempersepsi
anaknya daripada bapak. Ini juga sebabnya mengapa kita lebih sukar berdusta di depan orang yang paling dekat dengan kita.
b. Motivasi Proses konstruktif yang banyak mewarnai persepsi interpersonal juga
sangat banyak melibatkan unsur- unsur motivasi. c. Kepribadian
Dalam psikoanalisis dikenal proyeksi, sebagai salah satu cara pertahanan ego. Proyeksi adalah mengeksternalisasikan pengalaman subjektif secara
tidak sadar. Orang melempar perasaan bersalahnya pada orang lain. Maling teriak maling adalah contoh tipikal dari proyeksi. Pada persepsi
interpersonal, orang mengenakan pada orang lain sifat - sifat yang ada pada dirinya, yang tidak disenanginya. Sudah jelas, orang yang banyak
melakukan proyeksi akan tidak cermat menanggapi persona stimuli, bahkan mengaburkan gambaran sebenarnya. Sebaliknya, orang yang
menerima dirinya apa adanya, orang yang tidak dibebani perasaan bersalah, cenderung menafsirkan orang lain lebih cermat. Begitu pula
orang yang tenang, mudah bergaul dan ramah cenderung memberikan penilaian positif pada orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.3 Communication Apprehension