Kebijakan Dividen TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

xxiii itu juga untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis mengenai mekanisme penelitian sehingga di masa yang akan datang, penulis diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Kebijakan Dividen

Pembiayaan merupakan salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan usaha suatu perusahaan. Dikatakan penting karena fungsi inilah yang melakukan usaha untuk mendapatkan dana. Baik perusahaan besar maupun kecil membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh baik melalui pembiayaan dari dalam perusahaan internal xxiv financing maupun pembiayaan dari luar perusahaan external financing. Sumber pembiayaan eksternal diperoleh perusahaan dengan melakukan pinjaman kepada pihak lain atau menjual sahamnya kepada masyarakat go public di pasar modal. Sedangkan sumber pembiayaan modal internal adalah berupa pemanfaatan laba yang ditahan retained earnings, yaitu laba yang tidak dibagikan sebagai dividen. Keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak seluruhnya digunakan untuk keperluan pendanaan operasionalnya. Manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih sesudah pajak EAT perusahaan yaitu : 1. Dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen. 2. Diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan. Pada umumnya sebagian dibagi dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali, artinya manajemen harus membuat keputusan tentang besarnya EAT yang dibagikan sebagai dividen. EAT yang dibagi dalam bentuk dividen ini kemudian akan dikenakan pajak lagi, yaitu pajak atas dividen. Perbedaan tingkat pajak atas dividen mempengaruhi sebuah perusahaan dalam melakukan kebijakan dividen. Menurut Atmaja 2001, dalam prakteknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen dalam menentukan kebijakan dividen diantaranya adalah : perjanjian utang, pembatasan saham preferen, fluktuasi laba, pengendalian, ketidakcukupan laba, ketersediaan kas, kebutuhan dana untuk berinvestasi. Ada berbagai pendapat atau teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang kebijakan dividen antara lain : xxv 1. Teori Dividen Tidak Relevan dari Modigliani dan Miller Menurut Modigliani dan Miller MM, nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio DPR, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak EBIT dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah tidak relevan. Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang “ lemah“ seperti : a. Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional. b. Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru. c. Tidak ada pajak. d. Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah. Pada praktiknya : a. Pasar modal yang sempurna sulit ditemui; b. biaya emisi saham baru pasti ada; c. pajak pasti ada; d. kebijakan investasi perusahaan tidak mungkin tidak berubah. 2. Teori Bird in the Hand Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika DPR rendah karena investor lebih suka menerima dividen dari pada capital gains. Menurut mereka, investor memandang dividend yield lebih pasti dari pada capital gains yield. 3. Teori Perbedaan Pajak xxvi Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains, para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. 4. Teori Clientele Effect Teori ini menyatakan bahwa kelompok clientele pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu Dividend Payout Ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. 5. Teori Signaling Hypothesis Dividend signaling theory pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya 1979. Dividend signaling theory mendasari dugaan bahwa pengumuman perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi yang mengakibatkan munculnya reaksi harga saham. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi manajemen dalam menentukan kebijakan dividen, antara lain : 1. Perjanjian Hutang 2. Pembatasan dari Saham Preferen 3. Tersedianya Kas 4. Pengendalian 5. Kebutuhan Dana untuk Investasi xxvii 6. Fluktuasi Laba

B. Kebijakan Dividen dan Harga Saham