25
2. LQI Lincoln Quality Index
Organisme yang ditemukan dan telah diidentifikasi sampai dengan famili, kemudian diberi skor berdasarkan data, kemudian skor itu dijumlahkan
seluruhnya dan dari jumlah tersebut didapatkan nilai BMWP. Nilai BMWP dibagi dengan jumlah taksa untuk mendapatkan nilai ASPT Average Score Per Taxon.
Kalkulasi dari nilai BMWP dan ASPT diberikan penilaian bergantung pada tempat pengambilan sampel, kemudian dilihat nilai X dan Y nya. Nilai X dan Y
tersebut dikalkulasikan untuk mengetahui nilai OQR Overal Quality Rating
dengan formulasi sebagai berikut : OQR =X+Y2
Nilai OQR di gunakan untuk memberikan Indeks Kualitas Lincoln atau Lincoln Quality Indices
LQI yang terdapat pada Tabel 9. Tabel 9.
Nilai OQR Overal Quality Ratings indeks kualitas Lincoln dan interpretasinya Masson 1991.
Nilai OQR Indeks
Interpretasi
6+ A++
Kualitas excellent 5,5
A+ Kualitas excellent
5 A
Kualitas excellent 4,5
B kualitas baik
4 C
kualitas baik 3,5
D kualitas sedang
3 E
kualitas sedang 2,5
F kualitas rendah
2 G
kualitas rendah 1,5
H kualitas sangat rendah
1 I
kualitas sangat rendah
26
3. FBI Family Biotic Indeks
Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan perkalian antara nilai kelimpahan organisme indikator yang ditemukan, berdasarkan famili pada tiap
pengamatan dengan skor pada Lampiran 3. Kemudian jumlah total tersebut dibagi dengan jumlah seluruh organisme yang ditemukan kemudian dicocokkan
dengan kriteria kualitas yang dapat dilihat dalam Tabel 10.
Tabel 10. Penggolongan kriteria kualitas air oleh: Hinselhoff 1988 in Hauer and Lamberti 1996.
4. SIGNAL 2 Steram Invertebrate Grade Number Average Level
SIGNAL 2
merupakan indeks
biotik yang
sederhana untuk
makroavertebrata, dikembangkan pertama kali di Australia bagian timur khususnya untuk sistem Sungai Hawkesbury-Nepean Chessman 2003. Adapun
langkah-langkah perhitungan dari SIGNAL 2 adalah sebagai berikut : 1. Organisme yang ditemukan dan sudah diidentifikasi sampai tingkat famili atau
tingkat ordo diberi nilai 1-10 berdasarkan penetapan nilai SIGNAL 2. Skor untuk penetapan nilai SIGNAL 2 ada di Lampiran 7. Dalam penelitian ini
pemberian nilai skor ini berdasarkan hasil jumlah famili rata-rata dari 4 stasiun dengan empat kali ulangan.
2. Penentuan faktor pembobotan berdasarkan jumlah individu yang ditemukan pada tiap famili atau ordo. Nilai faktor pembobotan untuk jumlah famili yang
Indeks Kualitas Air
1. 0-3,75 Excellent
2. 3,76-4,25 Sangat baik
3. 4,26-5,00 Baik
4. 5,01-5,75 Sedang
5. 5,76-6,50 Agak buruk
6. 6,51-7,25 Buruk
7. 7,26-10,00 Sangat buruk
27 ditemukan dapat dilihat pada Tabel 11. Dalam penelitian ini jumlah famili
rata-rata yang nilainya 1 tidak diberi skor dan faktor pembobotan. 3. Nilai faktor pembobotan yang telah dihitung dikalikan dengan skor dari tiap
famili yang ditemukan, kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan secara keseluruhan.
4. Hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan jumlah total faktor pembobotan, dan didapatkan nilai SIGNAL 2 yang biasanya berkisar antara 3-7 Chessman
2003. Nilai SIGNAL 2 dapat dilihat pada Lampiran 7. 5. Nilai SIGNAL 2 didapatkan dan diplotkan dalam grafik yang dihubungkan
dengan jumlah famili yang ditemukan. Contoh grafik dapat dilihat pada Gambar 4.
6. Dari grafik tersebut diperkirakan keberadaan dari nilai SIGNAL 2 tersebut dalam suatu kuadran. Penentuan kuadran berdasarkan pada keadaan geografis
dari tempat pengambilan sample makrozoobenthos. Dari kuadran yang diperoleh dapat diketahui kriteria lingkungan.
Tabel 11. Nilai faktor pembobotan berdasarkan jumlah individu yang ditemukan Chessman 2003.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
5 10
15 20
25 30
35 40
Juml ah F ami li
Kuadran 3 Kuadran 1
Kuadran 4 Kuadran 2
Gambar 4. Contoh grafik dan kuadran untuk nilai SIGNAL 2.
Jumlah individu pada tiap famili Faktor Pembobotan
1-2 1
3-5 2
6-10 3
11-20 4
20 5
28
Dari Gambar 4 nilai kuadran 1, menggambarkan tingginya nilai SIGNAL 2 dan jumlah makroavertebrata. Jumlah famili yang tinggi menunjukan bahwa
keanekaragaman juga tinggi dan tidak terdapat faktor tekanan ekologis. Tingginya nilai SIGNAL 2 yang didapat pada kuadran 1 dapat menunjukan bahwa kekeruhan
dan kandungan nutrient yang ada pada kuadran 1 ini rendah. Pada kuadran 2 menggambarkan nilai SIGNAL 2 yang rendah dan jumlah
makroavertebrata yang tinggi. Jumlah famili yang tinggi menunjukan bahwa adanya keanekaragaman fisik habitat yang tinggi dan terdapat faktor tekanan
ekologis. Nilai SIGNAL 2 pada kuadran ini rendah, yang mengindikasikan tingginya kekeruhan dan nutrient yang ada di kuadran 2. Pada kondisi tersebut
sungai yang ada pada kuadran 2, telah mengalami perubahan dari kondisi alaminya.
Untuk kuadran 3 menggambarkan tingginya nilai SIGNAL 2, dan rendahnya jumlah famili makroavertebrata. Sungai berada pada kuadran 3,
diindikasikan sudah tercemar, bisa diakibatkan adanya buangan limbah kegiatan perkebunan atau dari limbah antropogenik yang dapat menyebabkan
meningkatnya nilai pH. Pada kuadran 4, digambarkan nilai SIGNAL 2 yang rendah dengan jumlah
famili makroavertebrata yang rendah pula. Perairan yang berada pada kuadran 4 diindikasikan telah tercemar berat, karena buangan limbah dari daerah sekitar
sungai yang cukup tinggi. Perairan sungai yang masuk kedalam kuadran terindikasi sudah tercemar berat.
3.6.3. Anilisis Keterkaitan Antara Kelimpahan Makroavertebrata dan Kualitas Air
1. Koefisien Korelasi
Pearson
Untuk korelasi antara kelimpahan makroavertebrata dan kualitas air pada setiap stasiun digunakan analisis Pearson Correlation Coefficient Koefisien
Korelasi Pearson Hasan 2008. Analisis dilakukan dengan mengunakan software SPSS 13.0. Dimana analisis ini digunakan untuk mengatahui bagaimana
29 hubungan makroavertebrata dengan parameter kualitas air, apakah kuat,
significant, ataukah lemah.
Keterangan : r
: Korelasi antar kelimpahan dengan parameter kualitas air lainnya X : Parameter kelimpahan
Y : Parameter kualitas air lainnya n : jumlah data
Menurut Hasan 2008, koefisien korelasi Pearson diinterpretasikan sebagai berikut:
1. r 0= tidak ada korelasi; 0 r 0,20= Sangat lemah; 2 0,20 r 0,40= Lemah; 3 0,40 r 0,70= Cukup ;4 0,70 r 0,90= Kuat; 5 r 1= Sempurna.
2. Uji lanjut LSD Least Significant Difference