22 dan Lingkungan Prolink, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor. Parameter-parameter yang di amati serta peralatan yang di gunakan disajikan dengan Tabel 5.
Tabel 5. Alat dan metode pengukuran parameter fisika dan kimia
Fisika Parameter
Unit AlatMetode
Keterangan
TSS mgl
Alat filtrasiGravimetri Laboratorium
Kekeruhan NTU
Turbidity-meter Turbidimetrik
Laboratorium Kecepatan arus
cmdetik Benda terapungvisual
Insitu Suhu
o
C Thermometer
HgPemuaian Laboratorium
Tipe substrat -
Visual Insitu
Kimia Parameter
Unit AlatMetode
Keterangan
COD mgl
Alat titrasiWinkler Laboratorium
BOD mgl
Alat titrasiiodometrik Laboratorium
DO mgl
Alat titrasiTitrimetrik Insitu
pH -
pH meterVisual Laboratorium
3.6. Analisis Data Biota
3.6.1. Komposisi Kelimpahan dan Biomassa Makroavertebrata
Komposisi jenis makroavertebrata merupakan gambaran keanekaragaman makroavertebrata yang terdapat disuatu perairan. Komposisi kelimpahan, yaitu
perbandingan antara jumlah individu tiap jenis spesies dengan jumlah individu dari semua spesies makroavertebrata yang di jumpai tiap stasiunnya atau jumlah
inidividu yang ditemukan pada setiap pengambilan contoh. Sedangkan biomassa makroavertebrata merupakan bobot dari individu makroavertebrata yang
ditemukan dari setiap pengambilan contoh. Analisis komposisi kelimpahan makroavertebrata ini didapat dari hasil
identifikasi dengan mikroskop elektrik dan mengacu pada buku identifikasi. Sedangkan untuk biomassa makroavertebrata, didapat dari hasil penimbangan
23 berat basah dari tiap individu makroavertebrata yang ditemukan pada setiap
pengambilan contoh, dengan menggunakan timbangan digital.
3.6.2. Indeks Biologi 1. Indeks Saprobitas
Tingkat pencemaran dalam suatu perairan dapat dilihat dengan menggunakan Indeks Saprobitas, yaitu dengan menggunakan parameter biologi
dalam hal ini menggunakan makroavertebrata. Makroavertebrata yang telah di identifikasi dikelompokkan berdasarkan daya toleransinya terhadap bahan
pencemar yaitu, kelompok indikator oligosaprobik intoleran, kelompok indikator β Mesosaprobik, dan α mesosaprobik fakultatif dan kelompok indikator
polisaprobik toleran. Indeks Saprobitas dapat dihitung dengan rumus Pantle and Buck 1955 in Wilhm 1975 sebagai berikut :
h h
I =
. σ
σ Keterangan : I
σ = Indeks Saprobitas σ = Tingkat saprobitas tiap spesies
h = Frekuensi kehadiran relatif spesies
Langkah-langkah analisis indeks saprobitas adalah: 1. Menentukan nilai s tingkat pencemaran
Makroavertebrata yang diperoleh dikelompokkan jenisnya berdasarkan kepekaan terhadap polusi organik dengan mengacu pada Tabel 6. Apabila
organisme tersebut masuk dalam organisme sensitif maka nilai = 1, bila fakultatif mempunyai nilai = 2,5 mesosaprobik, dan bila organismenya
toleran maka = 5 polisaprobik. Contoh jenis organisme yang sesuai dengan tingkat kepekaan bahan pencemar dapat dilihat pada Tabel 3 dalam tinjauan
pustaka.
24 Tabel 6. Nilai Untuk Indeks Saprobitas
Tingkat saprobitas makroavertebrata
σ σ
σ σ
Jenis Makroavertebrata
1 Indikator oligosaprobik
2 Indikator
β mesosaprobik 3
Indikator σ mesosaprobik
4 Indikator polisaprobik
2. Menentukan nilai h. Dari data yang telah ada pada setiap stasiun dilakukan penghitungan jumlah
individu rata-rata. Kemudian ditentukan nilai terbesar a dan nilai terkecil b dari nilai rata-rata tadi dicari hasil pengurangan a-b3 untuk menentukan
selang kelas dalam pembobotan nilai h. Nilai kisaran untuk genus atau spesies yang ditemukan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Kisaran Nilai h Untuk Indeks Saprobitas.
h
Interpretasi
1 Genus spesies yang jarang ditemukan
3 Genus spesies yang acap kali ditemukan
5 Genus spesies yang sering ditemukan
3. Kemudian hasil dari perhitungan nilai dan h tersebut dimasukan dalam rumus I untuk semua organisme yang ditemukan pada setiap stasiun
pengamatan, sehingga status perairan dapat diduga dengan melihat indeks saprobitas I . Jenis makroavertebrata yang masuk kedalam nilai h, dapat
dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Kisaran nilai indeks saprobitas dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Nilai indeks saprobitas I dan interpretasinya.
I Tingkat pencemaran
1. 1,0-1,5 Sangat ringan
2. 1,5-2,5 Ringan
3. 2,5-3,5 Sedang
4. 3,5-4,5 Berat
25
2. LQI Lincoln Quality Index
Organisme yang ditemukan dan telah diidentifikasi sampai dengan famili, kemudian diberi skor berdasarkan data, kemudian skor itu dijumlahkan
seluruhnya dan dari jumlah tersebut didapatkan nilai BMWP. Nilai BMWP dibagi dengan jumlah taksa untuk mendapatkan nilai ASPT Average Score Per Taxon.
Kalkulasi dari nilai BMWP dan ASPT diberikan penilaian bergantung pada tempat pengambilan sampel, kemudian dilihat nilai X dan Y nya. Nilai X dan Y
tersebut dikalkulasikan untuk mengetahui nilai OQR Overal Quality Rating
dengan formulasi sebagai berikut : OQR =X+Y2
Nilai OQR di gunakan untuk memberikan Indeks Kualitas Lincoln atau Lincoln Quality Indices
LQI yang terdapat pada Tabel 9. Tabel 9.
Nilai OQR Overal Quality Ratings indeks kualitas Lincoln dan interpretasinya Masson 1991.
Nilai OQR Indeks
Interpretasi
6+ A++
Kualitas excellent 5,5
A+ Kualitas excellent
5 A
Kualitas excellent 4,5
B kualitas baik
4 C
kualitas baik 3,5
D kualitas sedang
3 E
kualitas sedang 2,5
F kualitas rendah
2 G
kualitas rendah 1,5
H kualitas sangat rendah
1 I
kualitas sangat rendah