12 P
1
, P
2
: koefisien distorsi tangensial β
: koefisien sudut antara sumbu x dan y
Gambar 2.6 memvisualisasikan distorsi objek karena ketidaksempurnaan
lensa kamera.
Gambar 2.6 Gambaran akibat adanya distorsi lensa dan sumbu yang tidak orthogonal atau affine deformation
Pullivelli, 2005
13
3 METODE
Fokus penelitian ini adalah melakukan rekonstruksi model 3D dengan memproses foto udara digital. Foto yang dapat direkonstruksi menjadi model 3D
adalah dua atau lebih foto yang diambil dari posisi berbeda tetapi memiliki objek yang sama overlap. Gambar 3.1 mengilustrasikan foto udara yang dapat
direkonstruksi menjadi model 3D.
Prinsip rekonstruksi
adalah melakukan
perhitungan matematik
menggunakan algoritme rekonstruksi 3D. Gambar 3.1 memperlihatkan bahwa dari koordinat titik a
1
dan a
2
pada sistem koordinat foto , berkas sinar ditelusuri
ulang melalui pusat proyeksi L ke objek titik A. Rekonstruksi dapat dilakukan dengan syarat parameter intrinsik pada bidang foto, dan parameter ekstrinsik
koordinat dan rotasi
dari L kamera harus diketahui.
Gambar 3.1 Rekonstruksi koordinat sistem bumi 3D dari sebuah objek titik dalam sebuah stereo model Aber et.al., 2010
14 Metode penelitian yang dilakukan dapat dilihat dalam diagram alir pada
Gambar 3.2.
3.1 Studi pustaka
Tahap ini merupakan tahap awal penelitian berupa studi terhadap berbagai literatur dari buku referensi, disertasi, tesis, jurnal, laporan penelitian, artikel, dan
termasuk situs internet. Seluruh informasi yang diperoleh dari studi pustaka memberikan bekal pengetahuan, teori dasar, penelitian sebelumnya yang pernah
dilakukan yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan, tahapan kerja, algoritme yang sudah tersedia, sampai dengan hasil, analisis, dan sintesis yang
ada. Semua itu sangat bermanfaat dan beberapa menjadi acuan bagi penelitian ini. Gambar 3.2 Diagram alir penelitian
15
3.2 Pengambilan Data
Ada dua pekerjaan utama yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kalibrasi kamera dan rekonstruksi 3D. Pada setiap pekerjaan tersebut perlu dilakukan
pengambilan data yang berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan masing- masing.
Keperluan untuk kalibrasi kamera
Pada tahap kalibrasi kamera tujuan utama adalah untuk mendapatkan parameter intrinsik kamera. Pada penelitian ini kalibrasi kamera dilakukan dengan
metode kalibrasi di lapangan, yaitu dengan menggunakan papan kalibrasi yang dibuat khusus yang disesuaikan dengan syarat ditentukan oleh Camera
Calibration Toolbox. Pembuatan Papan Kalibrasi
Papan kalibrasi dibuat seperti Gambar 3.3.
Pada Gambar 3.3a objek kotak hitam-putih seperti papan catur dicetak pada kertas berukuran 112 cm X 112 cm. Setiap kotak dibuat dengan ukuran 3 cm
X 3 cm. Koordinat 4empat pojok kotak terluar adalah O0.0, 1108,0, 2108,108, 30.108 dalam satuan centimeter cm. Ukuran tersebut bukan ukuran
mutlak. Kemudian kertas ditempelkan pada multipleks dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan yang datar. Pada Gambar 3.3b ukuran kotak dibuat 5
cm dengan ukuran kertas 150 cm x 100 cm. Dua buah papan kalibrasi dengan ukuran berbeda tersebut dibuat dengan tujuan untuk melakukan perbandingan
hasil kalibrasi dan pengaruh yang mungkin ditimbulkan karena ukuran yang berbeda.
Pemotretan papan kalibrasi
Beberapa faktor perlu dipertimbangkan ketika pemotretan papan kalibrasi untuk mendapatkan parameter intrinsik kamera antara lain :
1 Papan kalibrasi ditempatkan pada posisi yang memungkinkan untuk dapat
dipotret dari berbagai sudutposisi kamera 2
Pemotretan dilakukan dengan berbagai posisi kamera terhadap papan kalibrasi seperti Gambar 3.4. Selain posisi, variasi jarak kamera ke papan kalibrasi saat
memotret juga dilakukan. a
b Gambar 3.3 Papan kalibrasi