produk market merupakan suatu pasar dimana para penjual menawarkan produk-produk pengganti yang serupa.
Menurut Basu Swastha DH Irawan 2001: 48 “Kesempatan pasar merupakan titik awal dari manajemen pemasaran”. Sedangkan tugas dari
manajemen pemasaran itu sendiri adalah: a Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
b Mengembangkan suatu konsep produk yang ditujukan untuk memuaskan melayani kebutuhan yang belum terpenuhi.
c Mengadakan pengujian terhadap berlakunya konsep produk tersebut. d Membuat desain produk.
e Mengembangkan pembungkusan dan merk. f Mengatur distribusi.
g Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif dengan menggunakan media atau cara lain yang tepat.
h Memerikasa penjualan i
Memperhatikan kepuasan konsumen.
5. Industri
a. Pengertian Industri Menurut Irzan Azhary 1986: 17 mendefinisikan “Industri adalah
bagian dari proses produksi yang tidak mengambil bahan langsung dari alam tetapi barang itu diolah dulu menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat”.
Menurut Suyadi Prawirosentono 2002: 22 mamberikan definisi industri adalah “Kelompok perusahaan yang mempunyai kegiatan sejenis baik secara
vertical maupun secara horizontal”. Pengertian industri menurut Dumairy 1997: 227 adalah sebagai
berikut: Industri mempinyai dua arti. Pertama, industri dapat berarti himpunan
perusahaan sejenis. Dalam konteks ini sebutan industri kosmetika, misalnya, berarti himpunan perusahaan penghasil produk-produk
kosmetik, industri tekstil maksudnya himpunan pabrik atau perusahaan tekstil. Kedua, industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonomi
yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Kegiatan pengolahan itu sendiri dapat bersifat mesinal, elektrikal, atau bahkan
manual”.
Untuk pengertian yang pertama, industri dapat dikatakan sebagai kumpulan dari perusahaan atau pabrik yang memproduksi barang-barang
sejenis. Nama dari industri menyesuaikan dengan nama produk yang dihasilkan. Sebagai contoh, industri keramik adalah kumpulan dari pabrik atau
perusahaan yang menghasilkan keramik. Dari pengertian kedua, industri dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi atau barang setengah jadi dengan menggunakan mesin, elektrikal atau manual.
b. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah Berdasarkan UU No. 91995 tentang usaha kecil dikutip oleh Pandji
Anoraga Djoko Sudantoko 2002: 225 yang dimaksud dengan usaha kecil adalah
Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi juga usaha kecil informal dan usaha kecil
tradisional. Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hokum, antara lain
petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pemulung. Sedangkan usaha kecil
tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan atau berkaitan dengan
seni atau budaya”. Menurut Pandji Anoraga Djoko Sudantoko 2002: 245 yang
dimaksud dengan usaha menengah adalah “Kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria: 1 Asset Rp. 10 milyar,- tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, atau 2 Omzet tahunan Rp. 50 milyar,-“. Sedangkan dalam Konsep Inpres UKM dikutip oleh Pandji Anoraga Djoko Sudantoko
2002: 245 yang dimaksud dengan UKM adalah “Kegiatan ekonomi dengan kriteria : 1 Asset Rp. 50 milyar,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, atau 2 Omzet tahunan Rp. 250 milyar,-“.
Menurut Suryana 2003: 44 “Keberhasilan usaha ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: 1 kemampuan dan kemauan, 2 tekad yang kuat dan
kerja keras, 3 kesempatan dan peluang”. c. Klasifikasi Industri
Ada beragam klasifikasi industri yang dilakukan oleh para ahli. Diantaranya klasifikasi industri yang ditulis oleh Suyadi Prawirosentono
2002: 26 sebagai berikut: Klasifikasi industri atas dasar skala usaha:
1 Industri skala usaha kecil small scale industry, yaitu usaha kecil yang modal usahanya lebih kecil dari Rp 100 juta.
2 Industri skala usaha menengah medium scala industry, yaitu usaha menengah yang modal usahanya Rp 100 juta samapai
dengan Rp 500 juta. 3 Industri skala usaha besar large scala industry, yaitu usaha besar
yang modal usahanya diatas Rp 500 juta. Menurut Dumairy 1997: 232 mengelompokkan jenis industri
berdasarkan berbagai hal antara lain: 1 Pengelompokkan berdasarkan keperluan perencanaan anggaran
Negara dan analisis pemebangunan pemerintah membagi sektor industri pengolahan menjadi tiga sub sektor yaitu:
a Sub sektor industri pengolahan non migas b Sub sektor pengilangan minyak bumi
c Sub sektor pengolahan gas alam cair
2 Untuk keperluan pengembangan sektor industri sendiri serta berkaitan dengan administrasi Departemen Perindustrian dan
Perdagangan, industri di Indonesia digolongkan berdasarkan hubungan arus produknya menjadi:
a Industri hulu b Industri hilir
d. Manfaat industri Menurut Irsan Azhary 1986: 5, bahwa dengan adanya pengembangan
industri banyak manfaat yang didapatkan antara lain: 1 Dengan adanya industri maka kebutuhan manusia seperti sandang,
papan, dan barang-barang lain yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Adanya industri
yang menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan masyarakat berarti dapat menghemat devisa Negara. 2 Dengan adanya industri tercipta lapangan kerja baru, semakin
banyak jumlah industri yang dibangun maka banyak pila tenaga
kerja yang dapat diserap atau lebih-lebih yang dibangun bersifat padat karya
3 Apabila barang yang dihasilkan Negara Indonesia sudah memenuhi standart eksport, maka akan meningkatkan devisa Negara.
4 Dengan adanya industri dapat meningkatkan pendapatan perkapita. 5 Adanya industri secara tidak langsung dapat ikut serta mendukung
pembangunan nasional di bidang ekonomi terutama sektor industri
6. Gempa Bumi