Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

intensitasnya selalu lebih kecil dari gempa utama. Hal ini disebabkan karena jalannya yang lambat, dan alam perjalanan sudah mengalami banyak hambatan. Sumber gempa dapat berada di jalur-jalur perbatasan antara dua lempeng litosfera yang saling bertemu, atau saling bergesekan. Di selatan Jawa terdapat batas interaksi antara lempeng India – Australia yang mendesak ke utara lempeng Eurosia. Desakan lempeng ini yang selanjutnya menghasilkan tataan geologis yang kompleks, antara lain menciptakan zona-zona lemah yang jika bergeser menimbulkan sesar. Sesar-sesar ini bila bergerak dapat menimbulkan gempa. Terkait dengan ancaman gempa bumi, sebenarnya yang paling penting adalah memahami siklusitasnya, yakni kapan peristiwa gempa akan terulang lagi. Gempa-gempa katastofi di Indonesia bagian barat pada umumnya menunjukan siklus antara 20 tahunan hingga 100 tahunan. Gempa besar di Yogyakarta pernah terjadi pada tahun 1923, bearti sudah sekitar 80 tahun yang lalu. Diperkirakan gempa di Yogyakarta berasal dari suatu sesar lama yang teraktifkan kembali. Pengaktifan kembali sesar tersebut, tidak terlepas dari adanya dorongan tenaga tektonik interaksi antara lempeng India – Australia dan lempeng Eurasia di selatan Pulau Jawa. Terdapat perbedaan antara gempa di laut dan di darat, sedangkan bumi terdiri dari lempengan-lempengan. Ada lempengan Samudera, terdapat juga lempengan Benua. Indonesia terletak di lempengan Eurasia, di selatannya ada lempengan Australia dan di utara ada lempengan Pasifik. Lempengan tersebut saling menghujam dan saling bertubrukan dan petemuan lempeng tersebut berada di laut. Pertemuan lempeng tersebut dapat menimbulkan gempa yang cukup besar, tetapi biasanya jauh berada di bawah tanah. Semakin jauh dari pertemuan lempengan semakin dalam pada letak pusat gempa di permukaan tanah.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir adalah suatu penalaran atau alur untuk menggambarkan pola pikir terhadap permasalahan penelitian yang diilustrasikan dalam gambar. Sentra industri gerabah di Kecamatan Pundong memulai usahanya karena ada kesempatan pasar yang baik. Bagi seorang pemasar, kesempatan pemasaran merupakan kebutuhan pasar yang masih ada dan pemasar bertugas mengubah sumber-sumber menjadi produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Dalam perusahaan terdapat dua kesempatan yaitu kesempatan lingkungan dan kesempatan perusahaan. Kesempatan lingkungan ini akan muncul dalam setiap perekonomian bila masih terdapat kebutuhan yang belum terpenuhi, maka kesempatan diangggap sangat baik. Sedangkan kesempatan perusahaan merupakan kesempatan yang dapat dinikmati suatu perusahaan apabila memiliki keunggulan daripada pesaingnya. Analisa kesempatan pasar untuk sentra industri gerabah di Kecamatan Pundong terjadi karena faktor sumber daya alam yaitu bahan baku yang mudah diperoleh. Perajin gerabah di Kecamatan Pundong melihat fenomena tersebut sebagai peluang mereka untuk merintis usaha sebagai perajin gerabah. Selain itu banyaknya konsumen yang menginginkan barang-barang industri dari daerah Pundong juga dilihat sebagai kesempatan pasar yang baik. Para perajin gerabah di Kecamatan Pundong juga melihat kemampuan-kemampuan yang ada pada diri mereka serta keunggulan-keunggulan produk gerabah yang diproduksi sehingga mereka mampu bersaing dengan perajin dari daerah lain. Mereka selalu melakukan inovasi produk dengan maksud agar barang yang di produksi dapat diterima pasar, dan konsumen selalu mendapatkan barang-barang baru. Namun dapat kita sadari bahwa, dalam mendirikan usaha setiap pengusaha pasti melakukan strategi pemasaran untuk mengembangkan usaha. Pengembangan strategi pemasaran tersebut diantaranya mencakup: segmentasi pasar, penentuan posisi pasar, strategi memasuki pasar, dan strategi marketing mix. Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar segmen pasar yang bersifat homogen. Dalam penentuan posisi pasar terdapat dua macam strategi yaitu konsentrasi segmen tunggal, dan konsentrasi segmen ganda. Sedangkan dalam memasuki segmen pasar, perusahaan dapat menempuh tiga cara yaitu: membeli perusahaan lain, berkembang sendiri, mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain. Dalam strategi pemasaran yang paling penting adalah marketing mix yaitu kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan system distribusi. Empat macam strategi pemasaran tersebut diharapkan mampu mendukung keberhasilan usaha sentra industri gerabah di Kecamatan Pundong. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa, terdapat berbagai permasalahan yang muncul dalam mendirikan usaha. Permasalahan atau kendala tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Kendala dari dalam perusahaan misalnya: masalah SDM, keuangan, tingkat produktivitas perusahaan, dan sebagainya. Sedangkan kendala dari luar misalnya: banyaknya pesaing, faktor alam seperti, banjir, kebakaran, tanah longsor, gempa bumi. Seperti kejadian yang menimpa perajin sentra industri gerabah di Kecamatan Pundong, mereka menghadapi kendala yang cukup berpengaruh berasal dari luar perusahaan yaitu bencana gempa bumi yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang, hancurnya rumah, tempat usaha, barang produksi siap jual hancur dan rusak, peralatan produksi rusak, dan meningggalkan trauma yang mendalam bagi mereka. Keadaan ini sempat membuat kegiatan industri daerah Pundong mengalami kemacetan bahkan lumpuh total. Namun mereka tidak lantas larut dalam keterpurukan tersebut, mereka mencoba bangkit dan memulai usahanya kembali. Bantuan dari dalam maupun luar negeri pun terus mengalir guna menghidupkan industri gerabah di Kecamatan Pundong tersebut. Gempa bumi yang mengguncang Yogyakarta Mei 2006 lalu membawa dampak buruk bagi kelangsungan dan keberhasilan usaha sentra industri gerabah di Kecamatan Pundong, berpengaruh juga terhadap kegiatan ekonomi pengusahanya dan pekerjanya. Analisis dan uraian di atas dapat diketahui sejauh mana para perajin sentra industri gerabah di Kecamatan Pundong untuk berhasil membangun kembali usahanya pasca gempa bumi dengan menerapkan strategi pemasaran yang telah ada dan bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk dapat bangkit pasca gempa bumi. Secara skematis kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2: Kerangka Pemikiran Sentra industri gerabah di Kec. Pundong Kesempatan pasar Kendala yang dihadapi perajin sentra industri gerabah di kec.Pundong pasca gempa pada 27 Mei 2006 Strategi pemasaran: · Segmentasi pasar · Penentuan posisi pasar · Marketing mix · Strategi memasuki pasar Keberhasilan para perajin gerabah di Kec. Pundong untuk bangkit pasca gempa bumi 2006 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian