Perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP

c. data plankton tbl_plankton_harian, d. data sampling tbl_sampling, e. data jenis plankton tbl_jenis_plankton, f. data jenis pakan tbl_jenis_pakan, g. data status anco tbl_jenis_anco, h. data waktu pemberian pakan tbl_waktu, i. data panen tbl_panen, Data non budidaya turut disertakan dalam database, yakni data pengguna sistem informasi tbl_user, dan data penyusun indeks kesesuaian wilayah tbl_curah_hujan dan tbl_ikw. Dalam database tambak PT.IYP, setiap tabel memiliki kunci primer. Kunci primer dalam setiap tabel pada database tambak PT. IYP adalah nomor data, hal ini dikarenakan nomor input data tidak mengalami pengulangan. Ilustrasi database tambak PT. IYP dituangkan dalam Gambar 12.

3.5.2.2 Perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP

Metode perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak PT.IYP mengadopsi metodologi klasik yang umum digunakan dalam mengembangkan sistem informasi atau System Development Life Cycle SDLC. Metodologi ini mencakup kegiatan analisis kebutuhan, perancangan sistem, pembuatan sistem dan implementasi rancangan sistem informasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP dibangun berdasarkan kebutuhan terhadap modernisasi pengelolaan, efisiensi, dan kemudahan penyimpanan data budidaya, otomatisasi penanganan data budidaya, efisiensi waktu pengolahan data budidaya menjadi informasi untuk mengevaluasi kondisi budidaya, serta kebutuhan akan pengamanan data budidaya. Sistem informasi dirancang secara sederhana, disesuaikan dengan ketersediaan infrastruktur dan sumber daya manusia dalam PT. IYP, sehingga sistem informasi mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan data oleh pekerja. Gambar 12. Format tabel data budidaya dalam database tambak PT. IYP Format Tabel Pakan Format Tabel Kolam Format Tabel Sampling Dalam perancangan sistem informasi, data budidaya tambak udang PT. IYP ditransformasikan menggunakan perangkat konseptual untuk menunjukkan hubungan antar individu data budidaya yakni Diagram ER Entity Relationship seperti ditunjukkan dalam Gambar 13. Entitas dalam diagram ER mencakup seluruh individu data budidaya tambak PT. IYP yang terkelompokkan dalam beberapa tabel entity set, sedangkan relasi menunjukkan hubungan antar tabel data budidaya. Dalam perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP, tingkat relasi yang terdapat dalam tabel adalah satu ke banyak one to many, yakni satu kolam dapat memiliki banyak data budidaya data pakan, data kualitas air, data plankton, dan lainnya. Gambar 13. Diagram ER Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT.IYP Sesuai dengan aktivitas sistem informasi pada umumnya, dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP terdapat aktivitas input, pemrosesan data, dan menghasilkan output. Mekanisme input dan output data menggunakan peta tata letak tambak yang terhubungkan dengan tabel data kolam tbl_kolam dan data blok tbl_blok dalam database tambak. Penggunaan peta tata letak tambak adalah sebagai gambaran posisi setiap kolam sebagai sumber dan kunci pengelompokkan data budidaya. Input data dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP disesuaikan dengan penggolongan data dalam database. Terdapat dua jenis proses input yakni input formasi data dan input data. Input formasi data bertujuan untuk memudahkan proses input data, dimana data yang dimasukkan dalam formasi data adalah data yang penggunaannya berulang. Data yang dimasukkan dalam formasi data antara lain kolam, waktu pakan, jenis pakan, dan spesies plankton. Input data dikelompokkan menjadi lima menu input yakni input data fisik yang terbagi dalam data identitas kolam blok, input data operasional yang terbagi atas data kualitas air, data pakan, data sampling, data plankton, dan data panen. Langkah pemrosesan data dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP terbagi menjadi tiga jenis, yakni: a. Operasi matematis atau kalkulasi dengan formula b. Akumulasi data deret waktu variasi temporal c. Perbandingan data antar kolam variasi spasial Seluruh aktivitas dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP yang menyangkut input keseluruhan data, pemrosesan hingga output yang dihasilkan secara terperinci dirangkumkan dalam Tabel 6. Tabel 6. Pemrosesan data budidaya dalam Sistem Informasi Pengelolaan Budidaya Tambak PT. IYP a dan b a Pemrosesan data berdasarkan deret waktu dan spasial Input Proses Output Keterangan Data kualitas air pH, salinitas, DO, suhu, TOM, Alkalinitas, dan lainnya Akumulasi data deret waktu atau perbandingan secara spasial Tabel kumpulan informasi, grafik time series, dan grafik perbandingan spasial Data jumlah plankton Data hasil panen Data sampling pertumbuhan udang Data akumulasi jumlah pakan Data hasil evaluasi FCR, SR, ABW, ADG, padat tebar, dan lainnya b Pemrosesan data dengan operasi matematis formula Input Proses Hasil Output Keterangan Data jumlah benur dan luas kolam Data panen Jumlah benur luas area Padat tebar ekor m² Data jumlah benur dan jumlah udang Data panen Jumlah udang saat panen Jumlah benur yang ditebar 100 Survival rate SR Data jumlah akumulatif pakan dan hasil panen Jumlah pakan kg Jumlah panen kg Feeding conversion ratio FCR Data pertumbuhan bobot udang Data sampling Σhasil sampling ke -in Rataan bobot udang hasil sampling gr i = 1,2,3,...dst; n= banyaknya pengulangan sampling Data pakan Σ bobot pakan 1jam ke- i + bobot pakan 2jam ke- i Total pakan harian kg i = pukul 08.00; 12.00; 16.00; 20.00; 24.00 Akumulasi jumlah pakan kg z = hari pembesaran udang 1,2,3,...,m Data size udang Data panen 1000 gr size udang Rataan bobot udang ABW gr Data ABW Data panen ABW DOC jumlah hari pembesaran Rata- rata pertumbuhan bobot udang harian ADG grhari Data panen dan luas kolam Hasil panenluas kolam 10000 Nilai produksi ha kgha Mekanisme output pada Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP didasarkan pada kolam sebagai alamat data. Hal ini untuk mempermudah pengelola tambak melakukan kontrol dan evaluasi baik secara temporal maupun spasial. Output sistem informasi dituangkan dalam dua bentuk, yakni: a. Tabel Informasi dalam bentuk tabel mencakup kumpulan seluruh data budidaya yang telah diinput dan yang telah diproses dengan algoritma. Tabel hasil sistem informasi dapat dicetak atau disimpan dalam bentuk .txt. b. Grafik Output grafik bertujuan untuk memudahkan interpretasi data, sehingga dapat mempersingkat waktu pengambilan keputusan. Terdapat dua tipe grafik yakni grafik satu kolam untuk menunjukkan variasi temporal, serta grafik antar kolam untuk menampilkan variasi data secara spasial antar kolam. Ilustrasi aktivitas dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP ditampilkan dalam Gambar 14. Gambar 14. Aktivitas Sistem Budidaya Tambak Udang PT. IYP 3.5.2.3 Evaluasi Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP Evaluasi sistem informasi dilakukan dengan cara membandingkan sistem informasi yang dihasilkan dengan sistem perekaman data secara manual yang selama ini berlangsung di PT. Indonusa Yudha Perwita. Dari hasil evaluasi dapat diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem informasi ini yang digunakan untuk pengembangan selanjutnya. 3.5.3 Pemanfaatan sistem informasi dalam pengkajian kesesuaian lahan dengan keberhasilan operasional budidaya tambak PT. IYP Puncak dari kegiatan budidaya adalah panen, dan hal tersebut dijadikan sebagai suatu gambaran keberhasilan pengelolaan dalam masa pembesaran. Pengkajian hubungan keberhasilan operasional dengan kesesuaian lokasi dilakukan dengan melihat output Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang SIBTU PT.IYP berupa data panen atau nilai produksi dari setiap kolam tambak pada waktu yang berbeda. Nilai produksi dari setiap kolam yang berada pada lahan dengan status kesesuaian berbeda dapat memberikan gambaran hubungan kesesuaian lokasi usaha terhadap hasil yang diperoleh. Secara keseluruhan, sistematika dari penelitian ini digambarkan dalam diagram alir pada Gambar 15. Gambar 15. Diagram alir penelitian Salinitas Aksesibilitas Data Spasial PT. INDONUSA YUDHA PERWITA Jarak sumber air Curah hujan Data Budidaya Evaluasi kesesuaian lahan posisi tambak PT. Indonusa Yudha Perwita Kualitas tanah Landuse Penggunaan SIBTU PT. IYP dalam evaluasi data budidaya dan keberhasilan operasional Pembobotan dan pemberian skor terhadap kriteria penyusun kesesuaian lahan tambak Faktor pembatas dalam kesesuaian lahan Hasil akhir Kelas Kesesuaian Lahan Budidaya Tambak Aplikasi sistem informasi berbasis spasial “SIBTU PT. INDONUSA YUDHA PERWITA” Hubungan kesesuaian lokasi dan keberhasilan operasional tambak Data Budidaya : Data fisik Data operasional Data panen Output data panen dari Sistem Informasi Peta tata letak tambak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi umum wilayah pesisir Indramayu