Sejarah singkat tambak PT. Indonusa Yudha Perwita Kegiatan budidaya udang Vannamei di PT. Indonusa Yudha Perwita

sebagai tambak yang masih produktif, sejak saat didirikan pada tahun 1985 oleh pemilik pertama hingga saat ini. Kondisi yang berbeda jika dibandingkan dengan usaha sejenis di daerah yang sama yang mengalami kegagalan usaha.

4.2.1 Sejarah singkat tambak PT. Indonusa Yudha Perwita

PT. Indonusa Yudha Perwita PT. IYP dibeli oleh Sri Prakash dengan kondisi tambak hanya memiliki kolam blok A,B,C pada tahun 1990 Lampiran 4, kemudian berkembang dengan pembuatan kolam blok D, E, dan F Gambar 10. Pada awalnya komoditi yang dibudidayakan adalah udang windu, kemudian di tahun 2002 terjadi penggantian komoditi menjadi udang vannamei. Usaha tambak di Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol telah berdiri dan beroperasi sejak tahun 1985, namun pengelolaan bukan dilakukan oleh PT. IYP. Terdapat 36 kolam tambak yang masih digunakan sebagai media pembesaran dalam PT. IYP hingga tahun 2010, awalnya terdapat 49 tambak, akan tetapi karena adanya pengaruh abrasi, maka kolam pada blok A A1-A7 dan blok B B1-B5 terkikis dan tidak dapat digunakan. Blok B mengalami pengurangan luas karena abrasi, sehingga berubah fungsi menjadi kolam penampungan air laut. Kolam C1 pun tidak digunakan sejak tahun 2008 karena dalam riwayat penggunaannya selalu menghasilkan produksi yang rendah, hal ini diduga karena kolam tersebut terkena rembesan buangan limbah domestik dari mess karyawan dan perusahaan, mengingat letak kolam sangat berdekatan dengan saluran pembuangan dari mess.

4.2.2 Kegiatan budidaya udang Vannamei di PT. Indonusa Yudha Perwita

Budidaya udang vannamei marak dilakukan sejak pemerintah memberikan izin resmi masuknya spesies ini ke Indonesia pada tahun 2002. Keunggulannya dalam waktu budidaya yang lebih singkat dan pengelompokan udang vannamei sebagai jenis SPF membuat PT. Indonusa Yudha Perwita beralih dan mengganti komoditi budidaya dari udang windu menjadi udang vannamei. Dalam proses budidaya udang vannamei dibutuhkan media pembesaran yakni air dengan kadar salinitas tertentu yang optimal untuk pertumbuhan udang vannamei. Kemudahan akses sumber air sangat penting, dan hal ini dipengaruhi oleh posisi tambak. a. Sumber air tawar Sumber air tawar yang digunakan PT Indonusa Yudha Perwita adalah air tanah. Pemakaian dua sumur bor dilakukan sejak tahun 1992. Sumur bor pertama digunakan untuk kebutuhan domestik perusahaan, dan yang kedua untuk pengisian kolam budidaya. Sumur bor untuk kebutuhan domestik memiliki salinitas 0- 1‰, sedangkan untuk kebutuhan kolam tambak memiliki salinitas 3‰. Air pompa yang digunakan untuk tambak tidak dikhawatirkan menyebabkan intrusi yang parah atau penurunan muka tanah karena menurut pemilik tambak, air tawar digunakan hanya saat musim kemarau untuk menjaga kadar salinitas air tambak menghindari peningkatan salinitas drastis akibat presipitasi yang tinggi. b. Sumber air laut Air laut diambil dengan pompa yang disambungkan dengan pipa sepanjang 150 meter ke arah kolam penampungan pertama. Pemeliharaan terhadap air laut yang baru dipompakan kedalam kolam penampungan dilakukan pada kolam B1 – B5 dilakukan dengan penyaringan bertahap dan penyebaran ikan bandeng sebagai biofilter. Kualitas air tawar dan air laut yang digunakan dalam proses budidaya ditampilkan dalam Lampiran 5.

4.2.3 Tahapan kegiatan budidaya udang vannamei