karakteristik yang berbeda-beda, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling Notoatmodjo, 2010.
Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus yang telah dikembangkan oleh Isaac dan Michael
Sugiyono, 2012 :
s = d
2
N- 1 + Λ
2
.P.Q Λ
2
dengan dk = 1, taraf kesalahan yang diinginkan 10 - 2,706 P = Q = 0,5
d = 0,05 s = jumlah sampel
s = 2,706 x 187 x 0,5 x 0,5 0,05
2
187-1 + 2,706 x 0,5 x 0,5 = 126,5055
0,0025 186 + 0,67 = 126,5055
0,465 + 0,67 = 126,5055
1,135 = 111,45 dibulatkan menjadi 112
Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki 90 , maka besar sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut adalah 112 santri.
Λ
2
.N.P.Q
Peneliti mengantisipasi apabila terdapat responden yang drop out atau berhenti di tengah jalan, maka jumlah sampel ditambah 10 . Besar sampel
setelah ditambah 10 menjadi 112 + 10 x 112 = 123 responden. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 123 santri. Jumlah populasi 187,
santri kelas VII berjumlah 68 santri, kelas VIII berjumlah 53 santri, dan kelas IX 66 santri. Maka besar sampel untuk setiap kelas adalah :
Dalam penelitian keperawatan sampel yang diambil harus memiliki kriteria sampel sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan
atau layak untuk diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Santri yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama SMP
2. Terdaftar sebagai santri pondok pesantren assanusi Cirebon 3. Bersedia menjadi responden
C. Waktu dan Tempat
1. Waktu Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2015. Mulai dari
pengambilan data sampai penyusunan hasil. 2. Tempat
Penelitian dilakukan di pondok pesantren assanusi cirebon Jl. Kebon Melati No. 02 Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon, Jawa
Barat.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dikembangkan oleh Boris Birmaher, Suneeta Khetarpal, Marlane
Cully dkk, kuesioner ini dalam bentuk skala likert, dimana responden harus menjawab pertanyaan yang sesuai dengan dirinya. Kuesioner yang digunakan
adalah kuesioner kecemasan perpisahan dan kuesioner risiko perilaku bullying. Responden memilih jawaban untuk setiap pernyataan yang menunjukkan
kesetujuan favourable atau yang ketidaksetujuan unfavourable, dengan empat kategori jawaban yaitu SS Sangat Sering, S Sering, J Jarang, TP Tidak
Pernah. Untuk pengumpulan datanya, peneliti akan menggunakan satu data demografi
dan tiga kuesioner, yaitu :
1. Data demografi, yaitu :
a. Jenis kelamin b. Kelas
2. Kuesioner kecemasan perpisahan
Kuesioner ini dikembangkan oleh Boris Birmaher, Suneeta Khetarpal, Marlane Cully dkk. Kuesioner berisi tentang kecemasan perpisahan
dengan orang tua, dengan tujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan perpisahan dengan orang tua saat memasuki pesantren.
Kuesioner ini berisi 11 pertanyaan, masing-masing pertanyaan diberi nilai 4-1. Pertanyaan dengan jawaban sangat sering SS : 4, sering S : 3,
jarang J : 2, tidak pernah TP : 1.
3. Kuesioner risiko perilaku bullying
Kuesioner ini dibuat oleh Atfiyanah 2013, kuesioner ini menggunakan skala likert yang memiliki empat jawaban, yaitu : SS
sangat sesuai, S sesuai, TS tidak sesuai, STS sangat tidak sesuai. Kuesioner ini terdiri dari 28 pernyataan dengan arah favorable dan
unfavorable.
E. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen
yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur Arikunto, 2010. Untuk melakukan uji coba instrumen yang akan digunakan, responden
diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jumlah responden untuk uji coba instrumen yaitu sebanyak 30 orang Siswanto dkk, 2013.