4.1.3 Neuromuskuler Respon dari neuromuskular berupa refleks meningkat, reaksi
kejutan, mata berkedip-kedip, tremor, gelisah, wajah tegang, dan gerakan yang jangkal.
4.1.4 Gastrointestinal Respon dari gastrointestinal berupa kehilangan nafsu makan,
menolak makan, mual, diare, dan rasa tidak nyaman pada abdomen.
4.1.5 Traktus urinarius Respon traktus urinarius berupa sering berkemih dan tidak
dapat menahan BAK. 4.1.6 Kulit
Respon dari kulit berupa wajah kemerahan, berkeringat di telapak tangan, gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah
pucat, dan berkeringat seluruh tubuh. 4.2 Respon perilaku
Respon perilaku berupa gelisah, tegang, tremor, bicara cepat, menarik diri dari hubungan interpersonal, dan menghindar dari masalah.
4.3 Respon kognitif Respon kognitif yaitu konsentrasi terganggu, pelupa, hambatan
berfikir, bingung, sangat waspada, kesadaran diri meningkat, takut cidera atau kematian.
4.4 Respon afektif Responnya yaitu mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang,
ketakutan, dan gugup.
5. Gejala Kecemasan
Menurut Carpenito 2009, gejala – gejala kecemasan dibagi menjadi
dua, yaitu : 5.1 Gejala fisiologis
5.1.1 Kegelisahan 5.1.2 Tangan atau anggota tubuh bergetar
5.1.3 Banyak berkeringat 5.1.4 Sulit berbicara atau suara bergetar
5.1.5 Jantung berdebar 5.1.6 Sakit kepala
5.1.7 Nafas pendek 5.2 Gejala kognitif
5.2.1 Khawatir tentang sesuatu 5.2.2 Keyakinan
– keyakinan bahwa akan terjadi sesuatu yang mengerikan akan terjadi tanpa ada alasan yang jelas
5.2.3 Merasa terancam 5.2.4 Ketakutan akan ketidakmampuan menghadapi masalah
5.2.5 Sulit berkonsentrasi 5.2.6 Merasa kebingungan
5.3 Gejala emosional 5.3.1 Kurang percaya diri
5.3.2 Marah yang berlebihan 5.3.3 Menangis
5.3.4 Mencela diri sendiri
6. Kecemasan Perpisahan
6.1 Pengertian kecemasan perpisahan
Kecemasan perpisahan adalah kecemasan dan kekhawatiran yang tidak realistik pada anak tentang apa yang akan terjadi bila berpisah dengan
orang-orang yang berperan penting dalam hidupnya, misalnya orang tua. Ketakutan itu mungkin berpusat pada apa yang mungkin terjadi dengan
individu yang berpisah dengan anak itu misalnya orang tua akan meninggal atau tidak kembali karena suatu alasan lain atau apa yang
terjadi dengan anak itu bila terjadi perpisahan ia akan hilang, diculik, disakiti atau dibunuh Semiun, 2006.
Sedangkan menurut Joseph 2012, gangguan kecemasan berpisah adalah suatu keadaan dimana individu menjadi takut dan cemas saat berada
jauh dari orang yang disayang. Karena alasan tersebut, anak itu enggan untuk dipisahkan dari orang lain, dan mungkin karena itulah anak tidak
mau tidur sendirian tanpa ditemani atau didampingi oleh orang kesayangannya atau tidak mampu meninggalkan rumah tanpa disertai oleh
orang lain Semiun, 2006.