xxxii
8 Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
berani, tenang, gugup dan sebagainya.
3. Pembelajaran Bilingual
a. Pengertian Bilingual
Berdasarkan Webster dictionary yang dikutip Hamers and Blanc 2000: 6 “Bilingual is defined as ‘having or using two languages especially as spoken with the
fluency characteristic of native speaker’; ‘a person using two languages especially habitually and with control like that of a native speaker’. bilingualism as ‘he constant
oral use of two languages’. Maksudnya, Bilingual diartikan mampu atau bisa memakai dua bahasa dengan baik, khususnya dalam pembicaraan kehidupan sehari-hari, dalam
hal ini dengan menggunakan bahasa Inggris. Sedangkan Bilingualisme adalah pilihan penggunaan dua bahasa atau lebih oleh orang yang sama.
b. Pembelajaran Bilingual
Pengajaran bilingual merupakan model penggunaan dua bahasa untuk menyampaikan materi kurikulum dengan tujuan menguatkan kompetensi siswa dalam
berbahasa asing. Dengan menggunakan model ini terdapat dua hal utama yang diperoleh siswa, yaitu penguasaan ilmu pengetahuan dan berbicara dalam dua bahasa.
Belajar bahasa adalah belajar bagaimana mengungkapkan maksud sesuai konteks lingkungan. Semakin luas lingkungan sosial, kebutuhan akan penguasaan bahasa
dengan segala kompleksitasnya akan semakin bertambah pula. Hingga saat ini telah banyak negara yang melaksanakan pengajaran bilingual.
Tujuan pelaksanaan ini adalah untuk mempercepat perbaikan mutu pendidikan anak dari berbagai kelompok masyarakat sehingga secara simultan dapat mencapai
kesejajaran standar nasionalnya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan bahasa. Indonesia sejak tahun pelajaran 20062007 telah melaksanakan model pengajaran
bilingual pada pembelajaran MIPA. Hal ini sebagai wujud dari pelaksanaan kebijakan pembaharuan mutu pendidikan. Kebijakan model pengajaran bilingual bukanlah hal
baru, pada awal kemerdekaan telah dilaksanakan pengajaran bilingual, yaitu bahasa Belanda-Indonesia
Terdapat banyak model dalam pengajaran ini, di antaranya pada suatu sekolah menggunakan bahasa Inggris untuk mata pelajaran tertentu dan menggunakan
xxxiii
bahasa ibu dalam mata pelajaran yang lain. Pada model berikutnya digunakan dua bahasa sekaligus dalam satu mata pelajaran, dimana siswa difasilitasi dengan dua
orang guru. Satu orang guru sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris, sedangkan seorang yang lain sepenuhnya menggunakan bahasa ibu. Ada juga model lainnya
dimana seorang guru memberikan materi ajar dalam dua bahasa. Yang lain adalah dari sisi siswa, bagaimana menggabungkan siswa yang memiliki bahasa ibu berupa bahasa
Inggris dengan siswa yang berbahasa ibu
yang lain http:www.guru
pembaharuan.com, 15 Februari 2009 Definisi pembelajaran bilingual menurut Hamers and Blanc 2000: 321
“Pendidikan Bilingual adalah suatu sistem pembelajaran atau pendidikan sekolah yang dalam perencanaan dan penyajian pembelajaran dilaksanakan dengan sedikitnya
dalam dua bahasa”. Sesuai definisi tersebut program pembelajaran bilingual minimal menerapkan satu dari tiga kategori, yaitu:
1 Pembelajaran diberikan dalam dua bahasa
2 Pembelajaran diberikan dalam bahasa pertama dan siswa diajarkan bahasa
kedua sampai ia dapat menggunakan bahasa kedua untuk belajar. 3
Sebagian besar pembelajaran diberikan dalam bahasa kedua dan bahasa pertama diberikan pada langkah selanjutnya, bahasa pertama sebagai
subyek selanjutnya
atau berikutnya
sebagai bahasa
pengantar pembelajaran.
Dalam pembelajaran berbahasa baik lisan maupun tulisan, peserta didik perlu banyak latihan membaca dan menulis melalui pengalaman yang bermakna. Mereka
juga perlu diberi kebebasan belajar dari kekeliruanya. Pendidik atau guru dalam hal ini harus memberikana waktu dan kesempatan belajar praktek untuk perkembangan baca
tulis seluas-luasnya. Untuk kelancaran bahasa anak, peran guru adalah mendemonstrasikan sebagaimana membaca dan menulis.
4. Program Kelas Imersi