16 Model ini hanya menghitung kerugian ekonomi langsung akibat kerusakan
secara struktur, sedangkan kerusakan non-struktur tidak dipertimbangkan.
2.5 Jumlah Korban Manusia – Meninggal dan Terluka
Untuk  menentukan  perkiraan  jumlah  korban  yang  disebabkan  bangunan yang    sebagian  atau  sepenuhnya  roboh,  diperlukan  data  statistik  yang  dapat
diandalkan  tentang  kependudukan  pada  area  yang  diteliti.  Hal  ini  tidak  hanya mencakup  statistik  populasi  seperti  jumlah  total  penduduk  per  kabupaten,  tetapi
juga  jumlah rata-rata orang  yang tinggal dalam  bangunan dari tipe  yang  berbeda Occupancy  dan  persentase  penduduk  yang  tinggal  di  dalam  atau  di  luar
bangunan  pada  waktu  yang  berbeda.    Model  kerugian  ini  hanya  menghitung korban manusia dengan mempertimbangkan akibat kerusakan struktur sedangkan
kerusakan  non-struktur  dan  bencana  yang  terjadi  setelah  gempa  tidak dipertimbangkan. Terdapat dua metode untuk menghitung korban manusia, yaitu
a  Metode  dasar,  yaitu  dalam  kasus  ini  tidak  ada  informasi  secara  rinci  tentang sebaran  populasi  yang  tersedia  atau  tidak  dapat  menyimpulkan  dari  data  yang
tersedia. b  Metode  HAZUS,  dalam  kasus  ini  bahwa  informasi  rinci  tentang  sebaran
populasi tersedia.
Dalam  karya  ilmiah  ini  akan  digunakan  pendekatan  metode  dasar  untuk perhitungan  pendugaan  banyaknya  korban  K
i
pada  tingkat  keparahan  i,  yaitu terdapat pada persamaan di bawah ini,
18
dengan, i-
= tingkat keparahan cidera mulai dari luka ringan i = 1, luka rawat i =2, luka  parah  hingga jiwa terancam i = 3, dan kematian i = 4. Deskripsi
di tabel 26 pada lampiran 6
R
i,j,k
=  proporsi  korban  untuk  setiap  tingkat  keparahan  i  untuk  model  tipe bangunan j dan kerusakan lokasi k
P
j,k
=  peluang  kerusakan  untuk  model  tipe  bangunan  j  yang  mengalami kerusakan  struktur  dari  kerusakan  lokasi  slight  k  =  1,  moderate  k  =2,
extensive k = 3, complete k = 4
= rata-rata jumlah penduduk yang mendiami model tipe bangunan j. Jumlah  total  penduduk  di  seluruh  bangunan  ke-  j  model  tipe  bangunan  ,
untuk  satu  unit  geografis  pada  suatu  waktu  yang  spesifik  dapat  dihitung  dengan cara sederhana sebagai berikut,
19
17 Dimana    N
TP
adalah  total  penduduk  yang  mendiami  masing-masing  unit geografis,  C
PO
adalah  persentase  penduduk  yang  tinggal  di  dalam  atau  di  luar bergantung terhadap waktu dan C
j OMBT
adalah persentase dari kelas hunian untuk tipe bangunan j.
Tabel  3  Persentase  penduduk  berada  di  dalam  atau  di  luar  bergantung  terhadap waktu.  Nilai  tersebut  bergantung  terhadap  negara  masing-masing  dan
kebiasaan penduduknya.
Tipe Hunian Occupancy type
Malam 2:00 am Siang 10:00 am
Waktu Komuter atau jam pulang
pergi kerja 5:00 pm
Di dalam indoor 98
90 36
Di luar outdoor 2
10 64
2.6 Contoh Perhitungan Sederhana
Untuk  menghitung  suatu  kerugian  ekonomi  dan  jumlah  korban  dibutuhkan peluang  terjadinya  kerusakan  pada  suatu  lokasi.  Untuk  menentukan  peluang
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut: 1
Menentukan nilai parameter amplitudo PGA, Sa
0.3
dan Sa
1.0
2 Menentukan amplifikasi gerakan tanah dengan menggunakan prosedur
IBC-2006 spektrum respons. 3
Menentukan titik potong antara spektrum  respons  dan kurva kapasitas bangunan dengan menggunakan metode CSM, lalu titik potong tersebut
adalah  sebagai  nilai  harapan  spektrum  perpindahan  yang  digunakan untuk mencari peluang pada suatu lokasi tertentu.
Contoh kasus:  Misalkan diperkirakan pada suatu  lokasi akan terjadi gempa bumi  dengan  Magnitude  7  dan  jaraknya  adalah  10  km.  Dan  diasumsikan  bahwa
kondisi tanah lokasi adalah batuan.
2.6.1 Penentuan Nilai Parameter Amplitudo Gerakan Tanah
Berdasarkan  1, 2 dan 3, akan diperoleh parameter sebagai berikut: 1
PGA =
= Y   = 10
-0.563
= 0.273 g 2
Sa
0.3
18
3 Sa
1.0
2.6.2 Amplifikasi Gerakan Tanah
Untuk  membentuk  spektrum  respons  menggunakan  prosedur  IBC-2006 dengan  PGA=  0.273,  Sa
0.3
=  1.585  dan  Sa
1.0
=  0.29  diperlukan    4,  5,  6,7 sehingga diperoleh nilai sebagai berikut,
karena  T
VD
=  10,    sehingga  berdasarkan  prosedur IBC-2006  persamaan  spektrum respons diperoleh sebagai berikut,
S
a
T = 1.5850.4 + 0.6 T0.037
, T  0.037 S
a
T = 1.585
, 0.037 T  0.183
S
a
T = 0.29
T , 0.183 T  10
Dari  persamaan  di  atas,  maka  didapatkan  gambar  spektrum  respons  pada gambar 13.
Gambar 13 Spektrum respons standar Agar dapat digunakan ke dalam metode CSM, maka spektrum respons harus
dikonversikan  ke  spektrum  respons  dalam  format  ADRS  berdasarkan  9, sehingga didapatkan gambar seperti gambar 14.
19
Gambar 14 Spektrum respons dalam format ADRS
2.6.3 Metode Kurva Kapasitas
Untuk  menggunakan  metode  kurva  kapasitas  diperlukan  kurva  kapasitas bangunan dan spektrum respons yang direduksi. Kurva kapasitas yang digunakan
adalah kurva kapasitas  bangunan C2M_low code  design dengan  nilai  Sa  dan Sd terdapat pada Tabel 4.
Tabel 4 Nilai Sd dan Sa untuk bangunan C2M- low code design Sd
meter Sa
g 0.0000000e+000
0.0000000e+000 1.2700000e-003
1.7352905e-001 2.5400000e-003
3.3244118e-001 3.8100000e-003
4.7796761e-001 5.0800000e-003
6.1123587e-001 6.3500000e-003
7.3327850e-001 7.6200000e-003
8.4504107e-001 8.8900000e-003
9.4738951e-001 1.0160000e-002
1.0411168e+000 1.1430000e-002
1.1269492e+000 1.2700000e-002
1.2055515e+000 1.3970000e-002
1.2775330e+000 1.5240000e-002
1.3434511e+000 1.6510000e-002
1.4038169e+000 1.7780000e-002
1.4590978e+000 1.9050000e-002
1.5097222e+000 2.0320000e-002
1.5560823e+000 2.1590000e-002
1.5985374e+000 2.2860000e-002
1.6374163e+000