Tujuan Penelitian Pendugaan Kerugian Material Akibat Gempa Bumi dengan Metode Logic Tree
5
Gambar 3 Menentukan parameter jarak dari sumber ke lokasi gempa.
Gambar 4 Beberapa parameter jarak 3 Pemilihan controlling earthquake, yaitu gempa yang diperkirakan akan
menghasilkan tingkat goncangan yang terkuat, dimana biasanya diekspresikan dalam parameter gerakan tanah pada suatu lokasi.
Controlling earthquake ini biasanya dideskripsikan dengan besar
magnitude dan jaraknya dari lokasi yang bersangkutan gambar 5.
Gambar 5 Penentuan controlling earthquake Pada karya ilmiah ini controlling earthquake yang digunakan adalah
puncak percepatan tanah PGA, percepatan tanah saat 0.3 detik Sa
0.3
dan percepatan tanah saat 1.0 detik Sa
1.0
. Untuk mendapatkan nilai controlling earthquake
tersebut, digunakan Persamaan attenuasi Ambraseys et al. dan Simpson 1996 dalam Douglas 2010. Ditulis
sebagai berikut: a.
Untuk menghitung PGA 1
P ar
am et
er G
er aka
n
T ana
h ,
Y
6
Dengan nilai-nilai konstanta sebagai berikut: ,
, c4 = -0.922, C
A
= 0.117, C
S
= 0.124 dan h = 3.5
b. Untuk menghitung Sa
0.3
2 Dengan nilai-nilai konstanta sebagai berikut:
, c2 = 0.338, c4 = -0.933, C
A
= 0.133, C
S
= 1.48 dan h = 4.20
c. Untuk menghitung Sa
1.0
3 Dengan nilai-nilai konstanta sebagai berikut:
, c2 = 0.508, c4 = -0.885, C
A
= 0.128, C
S
= 0.219 dan h = 4.30
dimana , dan d adalah R
JB
jarak terpendek proyeksi vertikal ke bidang permukaan yang retak.
Tabel 1 Kondisi lokasi lokal berdasarkan kelas lokasi Kelas
lokasi Deskripsi
Kecepatan gelombang geser v
s
[ms] A
Batuan keras , hanya wilayah timur AS 1500
B Batuan
760-1500 C
Tanah yang sangat padat dan batuan lunak very dense soil and soft rock
360-760 D
Tanah kaku stiff soil 180-360
E Tanah lunak soft soil dengan profil 3m
tanah liat lembut yang didefinisikan sebagai tanah dengan indeks plasticity PI
20, kandungan kelembaban w40 180
F Tanah yang membutuhkan evaluasi lokasi
yang spesifik -
Untuk menentukan parameter S
A
dan S
S
menggunakan empat kondisi di lokasi tabel 1, yaitu
jika kondisi tanah adalah batuan, maka S
A
= 0, S
S
= 0 jika kondisi tanah adalah tanah yang sangat padat dan batuan lunak,
maka S
A
= 1, S
S
= 0 jika kondisi tanah adalah tanah kaku, maka S
A
= 0, S
S
= 1 jika kondisi tanah adalah tanah lunak, maka S
A
= 0, S
S
= 1 4 Risiko yang terjadi pada suatu lokasi didefinisikan dalam bentuk gerakan
tanah yang terjadi pada lokasi. Karakteristik tersebut dideskripsikan oleh PGA, Sa
0.3
, Sa
1.0
yang diperoleh dari persamaan empiris yang digunakan. Dikarenakan semua unit geografis berada pada jarak yang berbeda dengan
asumsi skenario pusat gempa, proses ini dilakukan secara terpisah untuk masing- masing unit geografis.