4 Pada analisis risiko gempa, jika lokasi yang ditinjau tidak mempunyai data
rekaman gempa, maka untuk memperkiraan besarnya percepatan maksimal tanah digunakan fungsi attenuasi, yaitu prediksi hubungan empiris untuk parameter
gempa yang melemah berkurang sejalan dengan bertambahnya jarak atau fungsi yang menggambarkan korelasi antara intensitas pergerakan tanah setempat,
magnitudo, dan jarak dari titik dalam daerah sumber gempa. Salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi atenuasi adalah kondisi tanah lokal. Kondisi tanah
lokal mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan gelombang gempa.
Kondisi tanah tertentu juga menyebabkan faktor amplifikasi. Faktor amplifikasi dipengaruhi oleh densitas material dan kecepatan gelombang geser.
2.1.1 Menenetukan Amplitudo Gerakan Tanah Ground Motion
Untuk menentukan amplitudo gerakan tanah gempa dapat dilakukan dengan tiga tipe analisis yaitu analisis probabilistik, analisis deterministik dan analisis
near real time data .
Dalam makalah ini, akan digunakan analisis deterministik. Analisis ini mengevaluasi gerakan tanah untuk suatu wilayah berdasarkan kepada skenario
gempa wilayah tersebut. Skenario gempa ini berisi tentang kejadian gempa dengan besar magnitude, M tertentu yang akan terjadi pada lokasi tertentu.
Hasil dari analisis ini adalah amplitudo gerak tanah gempa pada pusat setiap unit geografis. Dimana amplitudo tersebut dapat mewakili pergerakan pada
kondisi batuan. Secara tipikal, analisis deterministik ini dapat dibagi menjadi empat proses
tahapan Reiter, 1990 sebagai berikut : 1 Identifikasi dan karakterisasi semua sumber gempa yang mempunyai
kapasitas menghasilkan gerakan tanah pada suatu lokasi pada gambar 2.
Gambar 2 Langkah pertama dalam analisis deterministik 2 Pemilihan parameter jarak dari sumber ke lokasi source-to-site distance
parameter. Biasanya, jarak yang dipilih adalah jarak terdekat antara
zona sumber gempa source zone dengan lokasi yang ditinjau, dimana hal ini tergantung pada pengukuran jarak dari persamaan empiris yang
akan digunakan untuk memprediksi pada tahap berikutnya gambar 3 dan gambar 4.
5
Gambar 3 Menentukan parameter jarak dari sumber ke lokasi gempa.
Gambar 4 Beberapa parameter jarak 3 Pemilihan controlling earthquake, yaitu gempa yang diperkirakan akan
menghasilkan tingkat goncangan yang terkuat, dimana biasanya diekspresikan dalam parameter gerakan tanah pada suatu lokasi.
Controlling earthquake ini biasanya dideskripsikan dengan besar
magnitude dan jaraknya dari lokasi yang bersangkutan gambar 5.
Gambar 5 Penentuan controlling earthquake Pada karya ilmiah ini controlling earthquake yang digunakan adalah
puncak percepatan tanah PGA, percepatan tanah saat 0.3 detik Sa
0.3
dan percepatan tanah saat 1.0 detik Sa
1.0
. Untuk mendapatkan nilai controlling earthquake
tersebut, digunakan Persamaan attenuasi Ambraseys et al. dan Simpson 1996 dalam Douglas 2010. Ditulis
sebagai berikut: a.
Untuk menghitung PGA 1
P ar
am et
er G
er aka
n
T ana
h ,
Y