37
lubang genital di dekat lubang anus. Sisik di bawah dagu dan perut pada nila merah jantan berwarna merah-tajam merah-gelap, sedangkan pada nila merah
betina berwarna merah-pucat. Bentuk hidung dan rahang nila merah jantan melebar, sementara nila merah betina agak runcing. Sirip punggung dan sirip
ekor pada nila merah jantan merupakan garis terputus-putus, sedangkan nila merah betina tidak terputus dan melingkar. Sifat-sifat ini mirip sekali dengan ikan
nila pada umumnya hobiikan.blogspot.com. Pemeliharaan ikan nila merah tidak terlalu sulit. Lagi pula ikan nila merah
mempunyai beberapa kelebihan antara lain laju pertumbuhan yang cepat, efisien memanfaatkan makanan tambahan, tahan terhadap serangan hama dan penyakit,
dan cepat
beradaptasi terhadap
setiap perubahan
lingkungan ternakikanmas.blogspot.com. Ikan nila merah betina mulai siap memijah pada
umur 4 bulan berat badan 600 gram sepanjang tahun setiap 0,5 sampai 1,5 bulan. Pada setiap kali pemijahan bisa dihasilkan sekitar 400 sampai 1000 butir telur.
Hampir 70 dari keturunan ikan nila merah yang dihasilkan akan berkelamin jantan. Kondisi air yang tenang akan menguntungkan bagi pertumbuhan dan
pemijahan ikan nila merah, dalam upaya memperoleh tingkat pemijahan yang optimum, ikan nila merah bersifat poligami, maka nisbah kelamin dianjurkan 1
jantan untuk 2 betina pada luasan kolam 10 m
2
. Persyaratan kondisi lingkungan yang ideal untuk menopang kehidupan optimum bagi ikan nila merah adalah
kandungan oksigen 3 - 5 ppm, kisaran pH 6,5 - 8,5, kisaran suhu 25 - 28
o
C dengan perbedaan fluktuasi suhu harian tidak lebih dari 15
o
C, kadar garam salinitas 0 - 10‰ suharjawanasuria.tripod.com.
4.6 Komposisi Spesies Ikan Selama 25 Tahun di Danau Lido
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Girardin 1983 in Hariyani 1984, di perairan Danau Lido terdapat 21 jenis ikan dari 13 famili Tabel 5,
yang terdiri dari ikan-ikan asli dan ikan–ikan introduksi. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan nelayan diketahui bahwa ikan asli Danau Lido adalah ikan
hampal H. macrolepidota, ikan sumatera P. tetrazona dan ikan betutu O. marmorata
. Sedangkan untuk ikan yang lainnya merupakan ikan introduksi dan ikan yang lepas dari keramba jaring apung. Selama penelitian ditemukan
38
sebanyak 4 famili dari 8 jenis ikan. Hasil koleksi ikan selama penelitian ini memang berbeda jauh dibandingkan dengan pengamatan yang pernah di lakukan
oleh Girardin 1983 in Hariyani 1984. Banyaknya spesies yang tidak tertangkap dapat disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu: ukuran alat tangkap yang digunakan kurang sesuai, jenis makanan yang dibutuhkan oleh beberapa ikan kurang di perairan, predasi, dan adanya
introduksi ikan. Berdasarkan wawancara dengan nelayan setempat diketahui bahwa banyak ikan-ikan yang pada saat penelitian terdahulu ditemukan tapi saat
ini keberadaannya di Danau Lido sudah tidak ada. Kondisi tersebut terjadi sejak mulai berkembangnya budidaya ikan dengan keramba jaring apung. Dimana,
seiring dengan berkembangnya kegiatan tersebut akhirnya banyak dilakukan introduksi ikan.
Kegiatan introduksi ikan di Danau Lido mulai dilakukan setelah terjadi musibah kematian ikan pada tahun 1982 yang mengakibatkan jumlah ikan di
perairan tersebut menurun drastis. Adanya kegiatan ini akan menyebabkan beberapa dampak negatif yang saat ini telah di rasakan oleh nelayan setempat.
Introduksi ikan asing, baik disengaja maupun tidak, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap spesies ikan asli yaitu berupa penurunan populasi atau kepunahan
spesies ikan asli. Introduksi ikan predator secara langsung dapat menurunkan populasi ikan yang menjadi mangsanya, yang kemudian akan mengakibatkan
terjadinya dampak lanjutan berupa peningkatan pertumbuhan gulma akuatik bila ikan yang di mangsa adalah ikan herbivor Bartley et al. 2004 in Wargasasmita
2005. Selain itu, invasi spesies dan introduksi dianggap sebagai salah satu
ancaman utama pada stabilitas ekosistem dan biodiversitas secara umum Simberloff 1981; Coblentz 1990 in Schulze et al., 2006. Dari hasil koleksi ikan
yang di peroleh, diketahui bahwa 5 jenis ikan merupakan ikan introduksi. Ikan- ikan introduksi tersebut adalah ikan maskoki C. auratus, ikan bawal air tawar
C. macropomum, ikan nila merah Oreochromis sp., mujair O. mossambicus, dan nila O. niloticus. Selain ikan-ikan yang disebutkan di atas, spesies non-ikan
introduksi lainnya yang ditemukan di Danau Lido yaitu lobster air tawar C. quadricarinatus
dan udang lagdao P. consinus.
39
Ditemukannya ikan-ikan introduksi di perairan Danau Lido, menyebabkan beberapa ikan yang pada saat penelitian terdahulu ada, sekarang sudah tidak ada
lagi karena ketatnya persaingan dalam beberapa hal, misalnya persaingan dalam memperebutkan makanan, adanya pemangsaan larva-larva ikan oleh ikan yang
bersifat predator, dan menurunnnya kualitas lingkungan perairan Danau Lido. Pada saat penelitian ditemukan ikan bawal air tawar yang merupakan salah satu
ikan introduksi. Menurut nelayan, ikan ini berasal dari keramba jaring apung milik warga yang lepas ke perairan. Semakin banyaknya ikan bawal air tawar
yang lepas ke perairan dikhawatirkan akan mendesak populasi ikan asli karena ikan ini termasuk ikan omnivora. Hal serupa juga terjadi di Jepang, dimana telah
diintroduksi ikan Lepomis macrochirus dan Micropterus salmoides yang merupakan spesies eksotik dari Amerika untuk kegiatan olahraga memancing di
waduk. Kedua ikan tersebut bila telah dewasa akan menjadi pemakan ikan dan secara dramatis dapat merubah struktur rantai makanan yang ada di perairan Han
et al. 2008.
Menurut Rachmatika Wahyudewantoro 2006, jenis-jenis budidaya ini apabila lepas ke perairan umum dikhawatirkan akan memberikan pengaruh negatif
terhadap ikan-ikan asli. Seperti halnya ikan bawal air tawar yang termasuk ke dalam kerabat ikan piranha dan bersifat predator, apabila lepas ke perairan umum
akan memangsa jenis ikan asli yang ada. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran spesies ikan asing
berdampak buruk terhadap fauna ikan lokal dan keseimbangan ekologis, seperti kasus introduksi ikan nila O. niloticus dan ikan mas C. carpio di Amerika
Utara dan Selatan. Dimana kedua ikan tersebut berkembangbiak dengan cepat, tetapi tidak menunjukkan kontribusi yang potensial. Hal tersebut menjadi relevan
karena kedua spesies tersebut menimbulkan dampak yang penting bagi ekosistem perairan. Ikan mas C. carpio dapat meningkatkan kadar TSS dalam kolom
perairan, mengurangi kecerahan perairan dan penutupan makrofita, serta menurunkan heterogenitas habitat bagi ikan asli. Sedangkan ikan nila O.
niloticus , dapat mengubah struktur rantai makanan yaitu dengan kompetisi antar
ikan yang lain dan memangsa juvenil ikan lain, serta amfibi Zambrano 2006.
40
Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui terdapat beberapa jenis ikan yang masih ada dan tidak tertangkap antara lain Trichogaster pectoralis, Osteochilus
hasseltii , Monopterus albus, Osphronemus gouramy, Labistes reticulates,
Cyprinus carpio, Puntius binotatus, Puntius gonionotus, Helostoma temminckii, Betta picta,
dan Trichogaster tricopterus. Ikan-ikan tersebut masih ada di perairan Danau Lido tetapi, jumlahnya sudah sangat sedikit dan menurut nelayan
disana, untuk saat ini sudah sangat susah menangkap jenis-jenis tersebut.
Tabel 5. Jenis-jenis ikan yang terdapat di Danau Lido
Famili Nama Latin
Nama Lokal Girardin
1983 Spesies
yang masih ada
Cyprinidae Cyprinus carpio
Mas, karper v
● Hampala macrolepidota
Hampal v
○ Puntius binotatus
Beunteur v
● Puntius gonionotus
Tawes v
● Puntius orphoides
Brek v
- Puntius tetrazona
Sumatera -
○ Carassius auratus
Maskoki -
○ Osteochilus hasseltii
Nilem v
● Anabantidae
Helostoma temminckii Tambakan
v ●
Betta picta Melantau
v ●
Osphronemus gouramy Gurami
v ●
Trichogaster pectoralis Sepat siam
v ●
Trichogaster trichopterus Sepat rawa
v ●
Cichilidae Oreochromis mossambicus
Mujair v
○ Oreochromis niloticus
Nila v
○ Oreochromis
sp. Nila merah
- ○
Claridae Clarias batracus
Lele v
- Bagridae
Hemibagrus nemurus Baung
v -
Synbranchidae Monopterus albus
Belut v
● Mastocembelidae
Macrognathus maculates Tilan
v -
Anguillidae Anguilla bicolor
Sidat v
- Poecillidae
Labistes reticulates Guppy
v ●
Hemiramphidae Dermogenys pusilla
Julung-julung v
- Channidae
Channa striata Gabus
v ●
Eleotridae Oxyeleotris marmorata
Betutu -
○
Keterangan: v=ada, - =tidak ada, ●=ada berdasarkan keterangan nelayan, ○=yang tertangkap saat penelitian
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, salah satu faktor yang juga berpengaruh pada berkurangnya jumlah ikan di suatu perairan yaitu adanya
eksploitasi. Eksploitasi ikan yang berlebihan akibat tingginya permintaan pasar tanpa memperhatikan musim akan mendorong berkurangnya jumlah spesies ikan,
41
dan sebagian besar nelayan yang mengambil ikan di Danau Lido memanfaatkanya sebagai ikan konsumsi.
4.7 Kebiasaan Makanan Ikan