Deskripsi Ikan-ikan yang Tertangkap

23 lain yang membedakan dengan jenis lainnya yaitu rostrumnya. Jenis P. concinnus ini memiliki beberapa bentuk dan ukuran rostrum. Semua udang jenis ini memiliki satu gigi post-orbital, dengan gigi kedua kira-kira terletak pada bagian dorsal. Meskipun P. concinnus memiliki berbagai bentuk rostrum, tetapi bentuk- bentuk tersebut memiliki kemiripan dari beberapa lokasi geografis yang berbeda Grave 1999.

4.5 Deskripsi Ikan-ikan yang Tertangkap

Berdasarkan jenis ikan yang terkoleksi selama penelitian, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu ikan asli dan ikan introduksi. Dalam penelitian diperoleh ikan asli Danau Lido sebanyak 3 jenis dan ikan introduksi sebanyak 5 jenis. Ikan asli yang berhasil tertangkap yaitu ikan hampal H. macrolepidota, ikan sumatera P. tetrazona, dan ikan betutu O. marmorata. Adapun sistematika jenis-jenis ikan asli yang tertangkap di Danau Lido sebagai berikut : 1. Klasifikasi ikan hampal Hampala macrolepidota menurut Weber dan Beaufort 1953 in Kottelat et al. 1993 adalah: Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub Kelas : Teleostei Ordo : Ostariophysii Sub Ordo : Cyprinoidea Famili : Cyprinidae Sub Famili : Cyprininae Genus : Hampala Spesies : Hampala macrolepidota Ciri-ciri morfologi ikan hampal antara lain, tubuh memanjang dan pipih, bersisik dan berwarna keperakan. Ikan dewasa memiliki bercak hitam antara sirip punggung dan sirip perut, serta mempunyai sepasang sungut di sisi mulut. Ikan ini merupakan penghuni perairan umum seperti sungai, rawa dan danau yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan Kottelat et al. 1993. Orang Sunda menyebut ikan hampala dengan sebutan ikan hampal. Sedangkan orang Jawa Tengah dan Jawa Timur menyebut ikan ini dengan nama ikan palung, dan 24 orang-orang Malaysia menyebutnya dengan nama ikan sebarau www.o- fish.com . Gambar 6. Ikan Hampal Hampala Macrolepidota. koleksi pribadi Dilihat dari bentuk badannya, menandakan bahwa ikan hampal menyenangi habitat perairan yang berarus kuat, namun dari beberapa pengamatan ternyata ikan hampal juga mampu hidup di perairan tenang, seperti di Danau Lido, dan berdasarkan penelitian Sukimin 1990 in Jubaedah 2004, bahwa ikan hampal merupakan jenis ikan yang paling dominan di perairan Waduk Cirata. Hampal termasuk jenis ikan yang mempunyai penyebaran yang luas. Jenis ikan ini mempunyai daerah penyebaran atau distribusi di perairan tawar Indo-Australian Archipelago yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Malaysia, Thailand, dan Indochina Kottelat et al. 1993. Berdasarkan hasil penelitian Inger Chin 1962 in Tjahjo 1993 menyatakan bahwa ikan hampal akan berlimpah jumlahnya di perairan yang jernih dengan tipe dasar berpasir, kerikil, atau berbatu. Hal ini disebabkan jenis ikan ini mencari makan dengan menggunakan indera penglihatannya. Disamping itu, ikan hampal yang masih kecil hidup di daerah dangkal dan ikan dewasanya di daerah perairan dalam. Ikan hampal termasuk jenis ikan yang whitefishes karena selalu aktif bermigrasi dan sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan Jubaedah 2004. Menurut Rahardjo 1977 in Jubaedah 2004 menyatakan bahwa ikan famili Cyprinidae akan beruaya ke hulu sungai untuk mengadakan pemijahan pada saat permukaan air mulai tinggi. Selanjutnya, Simatupang 1978 in Jubaedah 2004 25 mengatakan bahwa pada musim hujan induk ikan hampal akan beruaya ke hilir yaitu ke muara waduk atau daerah yang permukaan airnya lebih luas untuk memijah. Setelah memijah anak ikan hampal akan beruaya ke hulu, demikian pula dengan sebagian besar induknya. 2. Klasifikasi ikan sumatra Puntius tetrazona menurut Kottelat et al 1993: Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub Kelas : Teleostei Ordo : Ostariophysii Sub Ordo : Cyprinoidea Famili : Cyprinidae Sub Famili : Cyprininae Genus : Puntius Spesies : Puntius tetrazona Gambar 7. Ikan sumatera Puntius tetrazona. koleksi pribadi Ikan ini memiliki ciri-ciri badan berwarna kekuning-kuningan dengan 4 pita warna tegak termasuk satu yang melalui mata dan satu pada pangkal sirip ekor . Ikan hias ini berasal dari Kalimantan dan dapat ditemukan di Malaysia. Kottelat et al 1993. Panjang total ikan ini mencapai 70 mm dan memiliki gurat sisi yang sempurna serta batang ekor dikelilingi 14 sisik www.wikipedia.com. Ikan ini merupakan perenang yang cepat, aktif dan hidup bergerombol. Apabila tidak dalam gerombolan maka ikan ini akan mengganggu ikan lain yang lambat 26 gerakannya. Akan tetapi, apabila gerombolannya cukup banyak mereka tidak akan peduli terhadap ikan lain LIPI 1981. Bentuk badan ikan ini memanjang dan pipih ke samping. Bagian sekitar mulut, sirip ekor dan hidung berwarna kemerahan Lingga Susanto 1999 in Kurniawati 2005. Ikan betina dapat dibedakan dengan bentuk tubuh yang lebih penuh, warna merah yang lebih sedikit pada sirip ventral, juga di bagian hidung Innes’s 1994. Kemudian pada ikan jantan, sirip dan hidung berwarna lebih merah dibandingkan ikan betina. Keadaan ini akan terlihat jelas pada saat ikan sumatera akan memijah Mc Inerny Gerard 1996. Ikan sumatera, mudah dikembangbiakkan, telur dikeluarkan berserakan dan bersifat lengket, gerakannya lincah dan aktif berenang Daelami 2001. Dalam Innes’s 1994 dikatakan bahwa ikan ini akan lebih baik bila dipelihara bersama ikan yang sejenis. Kelebihan lain ikan sumatera yaitu: indah, pendamai, mudah dipelihara, mudah berkembangbiak, dan sangat subur. Pemijahan ikan ini khas, dengan pengecualian bahwa mereka adalah pemakan telur yang giat. Ikan jantan memiliki kemungkinan yang besar untuk mengigit sirip anal betina sebelum memijah, bahkan sampai pada tingkat membunuh ikan betina. Ikan ini sering dijumpai pada sungai-sungai dangkal berarus sedang, yang jernih atau keruh. Ikan sumatera menyukai perairan dengan pH antara 6-8 dan kisaran temperatur air antara 20-26 o C. Selain itu, ikan ini juga dapat dijumpai di daerah rawa, yang mengindikasikan bahwa ikan ini memiliki toleransi yang cukup tingggi terhadap perubahan kualitas air www.wikipedia.com. 3. Klasifikasi ikan betutu Oxyeleotris marmorata berdasarkan Saanin 1984 dan Kottelat et al. 1993: Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub Kelas : Teleostei Ordo : Gobioida Sub Ordo : Gobioidei Famili : Eleotrididae Sub Famili : Eleotridinae Genus : Oxyeleotris 27 Spesies : Oxyeleotris marmorata Menurut Saanin 1984, pada badan ikan betutu terdapat bercak-bercak dan tidak ada ocellus pada batang ekor. Ocellus merupakan pewarnaan dalam bentuk lingkaran atau gelang. Secara morfologi, ikan betutu mempunyai lima buah sirip yaitu, sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal, dan sirip ekor dengan jumlah jari-jari pada siripnya yaitu, jari-jari keras pada sirip punggung berjumlah 7 buah dan jari-jari lemah berjumlah 9 buah, sedangkan jari-jari keras pada sirip anal berjumlah 1 buah dan jari-jari lemah berjumlah 8 buah Kottelat et al. 1993. Gambar 8. Ikan betutu Oxyeleotris marmorata. koleksi pribadi Betutu memiliki nama lokal yang sangat beragam, yaitu bloso, ikan malas, ikan bodoh Jawa; bakut, betutuk, belutu, ikan hantu Kalimantan; bakut, beluru, bekutut Sumatera. Ikan ini memiliki sisik kecil-kecil dan teratur rapi. Sebagian besar tubuhnya diselimuti sisik ktenoid, sedangkan bagian kepala, tengkuk, dan dada ditutupi oleh sisik cycloid. Sisik kepala terdapat diatas moncong, pipi, dan tutup insang. Ukuran sisik pada tutup insang sedikit lebih besar dibandingkan sisik pada bagian lainnya Komarudin 2000. Tubuh ikan betutu berwarna kecoklatan sampai gelap dengan bercak-bercak hitam menyebar. Bagian atas tubuh labih gelap, sementara bagian bawahnya terang. Pada bagian bawah kepala terdapat tanda berwarna merah muda. Tubuh bagian belakang ditandai oleh tiga garis melintang tak beraturan berwarna merah. Pola warna ini sering digunakan untuk membedakan jenis kelamin. Tubuh ikan betina umumnya lebih gelap daripada jantan Komarudin 2000. Habitat atau tempat tinggal ikan betutu tersebar luas, meliputi perairan- perairan tawar di daerah beriklim tropis atau subtropis Komarudin 2000. Ikan 28 betutu merupakan ikan demersal dan menyukai daerah bersubstrat lumpur, bersifat potadromus dan dapat hidup di perairan tawar seperti sungai, danau, waduk, maupun perairan payau seperti daerah rawa Kottelat et al. 1993. Ikan betutu mampu beradaptasi terhadap kedalaman perairan yang cukup tinggi. Sifat yang sangat menonjol dari ikan ini adalah pemalas. Tabiatnya memang malas bergerak, karena malasnya betutu bisa berjam-jam hanya berdiam diri di tempatnya tanpa bergeser sedikit pun. Jika ada yang menyentuh tubuhnya atau ada mangsa di dekatnya, barulah betutu akan bergerak cepat kemudian berhenti dengan tiba-tiba. Dengan tabiat seperti itu, untuk mencari makan pun betutu merasa enggan. Ia hanya menunggu dan manakala perutnya terasa lapar, barulah betutu akan memakan ikan-ikan kecil yang melintas di depannya. Betutu tampak lebih agresif dimalam hari. Ikan ini akan terlihat mengintip mangsanya bila malam menjelang. Demikian dalam hal berkembang biak, ikan ini seperti juga ikan-ikan lainnya lebih memilih waktu malam hari untuk mengadakan perkawinan Komarudin 2000. Jenis ikan introduksi yang berhasil tertangkap di Danau Lido dibedakan menjadi 2 jenis yaitu ikan hias dan ikan budidaya. Ikan hias introduksi yang tertangkap yaitu ikan maskoki C. auratus. Kemudian ikan budidaya yang lepas ke perairan dan tertangkap yaitu ikan bawal air tawar C. macropomum, ikan nila O. niloticus, ikan mujair O. mossambicus, dan ikan nila merah Oreochromis sp.. Adapun deskripsi ikan introduksi yang tertangkap baik ikan hias maupun ikan budidaya sebagai berikut: 3. Klasifikasi ikan maskoki Carassius auratus menurut Kottelat et al. 1993 adalah: Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub Kelas : Teleostei Ordo : Ostariophysii Sub Ordo : Cyprinoidea Famili : Cyprinidae Sub Famili : Cyprininae 29 Genus : Carassius Spesies : Carassius auratus Maskoki C. auratus yang nama dagangnya goldfish berasal dari Cina. Ikan ini sudah digunakan sebagai ikan hias sejak abad ke-7 Lesmana Dermawan 2001. Pada umumnya, ikan maskoki memiliki 2 pasang sirip yaitu sirip dada dan sirip perut, dan memiliki sirip-sirip tunggal yaitu sirip anal, punggung dan sirip ekor. Ikan maskoki memiliki mata yang lebar dan penciuman yang tajam. Berat tubuh ikan maskoki dapat mencapai 3 kg dan panjangnya dapat mencapai 45 cm Street 2002. Gambar 9. Ikan maskoki Carassius auratus. koleksi pribadi Maskoki memiliki ratusan varietas sehingga keanekaragaman warna dan karakteristik fisiknya juga beragam. Habitat dari maskoki adalah pada kolom air di perairan tawar, dengan kondisi air yang tenang. Ikan ini hidup pada perairan dengan kisaran suhu yang luas hingga 30 o C. Di alam, maskoki bersifat omnivor dan memakan tanaman air, serangga air seperti larva nyamuk, crustacea kecil, zooplankton, dan detritus Street 2002. Ikan ini tergolong jenis ikan yang mudah menyesuaikan diri adaptif terhadap lingkungannya yang baru. Suhu yang ideal untuk ikan ini adalah 22- 26 o C, dimana umumnya terdapat di daerah beriklim tropis. Jika suhu air lebih hangat, ikan ini akan tumbuh lebih cepat dan lebih produktif, sehingga mampu memijah sepanjang tahun. Ikan maskoki termasuk jenis ikan yang omnivora, yaitu makan berbagai jenis makanan dan dikenal sebagai ikan yang rakus. Maskoki tidak menyerang sesamanya, tetapi kurang menyayangi anaknya. 30 Biasanya setelah bertelur, induk ikan maskoki tidak mau mengasuh anak-anaknya. Bahkan, jika sedang lapar, induk ikan maskoki akan memangsa anak-anaknya sendiri. Ikan ini hanya menyantap makanan yang ada di dasar perairan. Oleh karena itu, dasar kolam atau akuarium sebaiknya tidak berpasir, jika dasar kolam berpasir maskoki akan mengaduk-aduknya sehingga akan berantakan dan airnya menjadi keruh Bachtiar 2002. Maskoki hidup di perairan kecil yang banyak ditumbuhi tanaman, danau, dan di sepanjang dataran rendah Asia serta sungai-sungai di Eropa Timur. Ciri- ciri reproduksi ikan ini sangat khas yaitu, di Cina dan Siberia Timur banyak ditemukan ikan jantan dan betina, tetapi di beberapa negara di Eropa ikan jantan tidak ditemukan dan seluruh populasi terdiri dari ikan betina. Ikan maskoki, tumbuh lebih cepat bila dibandingkan dengan ikan Carassius carassius, dan maskoki mencapai dewasa pada umur 3-4 tahun dimana ukurannya mencapai 15- 20 cm. Ketika muda, maskoki berwarna abu-abu atau hijau kecoklatan dan hanya beberapa bulan atau beberapa saat setelah dewasa pigmen oranye akan muncul. Banyak varietas dari ikan maskoki dipelihara sebagai ikan hias atau ikan budidaya. Distribusi asli ikan ini sangat sulit diperkirakan karena ikan ini banyak diintroduksi ke beberapa negara akhir-akhir ini Muus Preben 1999. 4. Kasifikasi ikan nila Oreochromis nilotucus menurut Trewavas 1983 dan Kottelat et al. 1993: Filum : Chordata Kelas : Osteichthyes Sub Kelas : Acanthoptherigii Ordo : Percomorphi Sub Ordo : Percoidea Famili : Cichilidae Sub Famili : Cichilinae Genus : Oreochromis Spesies : Oreochromis niloticus Ciri morfologi ikan nila yaitu berjari-jari keras, sirip perut torasik, letak mulut subterminal dan berbentuk meruncing, serta memiliki garis warna tegak yang terdapat pada sirip ekor, hampir seluruh pita warnanya berwarna hitam. Ikan 31 ini di introduksi ke Indonesia pada tahun 1969 dan merupakan ikan konsumsi Kottelat et al. 1993. Dilihat dari jenis makanannya, ikan nila termasuk jenis ikan omnivora dimana pada habitat aslinya ikan ini memakan semua jenis makanan seperti fitoplankton, zooplankton, perifiton, tumbuhan air lunak, dan cacing Haswandi 2003. Gambar 10. Ikan nila Oreochromis niloticus. koleksi pribadi. Nila memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal dan sirip ekor. Sirip punggung memanjang mulai dari belakang tutup insang hingga pangkal ekor. Sirip dada sepasang, kecil, dan memanjang. Sirip perut juga sepasang, tetapi kecil dan pendek. Kemudian sirip anal agak panjang dan sirip ekor membulat usniarie.blogspot.com. Ikan nila dikenal sebagai ikan yang relatif tahan terhadap perubahan lingkungan hidup. Walaupun hidup di perairan tawar, kelompok ikan ini dapat bertahan hidup, tumbuh, juga bereproduksi pada rentang salinitas yang luas euryhaline dengan kadar salinitas 40 mgml Lovell 1989 in Tyas 2009. Saat ini ikan nila hampir dapat ditemukan di setiap badan perairan, termasuk parit dan perairan tergenang, dimana ikan-ikan lainnya hanya sedikit yang bisa hidup di perairan tersebut Bardach et al. 1972 in Tyas 2009. Secara alami ikan nila, ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika Timur sampai ke Kongo dan Liberia. Diyakini pula, ikan ini telah dipelihara sejak peradaban Mesir purba. Ikan ini mudah di pelihara dan dikembagbiakkan, 32 sehingga ikan mujair banyak dibudidayakan di negara-negara lain sebagai ikan konsumsi www.wikipedia.com . Bagi orang awam akan sulit untuk membedakan antara ikan nila dengan ikan mujair mengingat kemiripannya. Ikan nila mempunyai garis nyata berwarna pada badan dan ekor serta sirip punggung dan sirip dubur. Ikan Nila jantan bisa dibedakan dari jenis betina berdasarkan sifat kelamin sekunder, yang mulai terbentuk setelah ikan berumur 28 hari. Ikan nila jantan mempunyai sisik berwarna merah gelap di bawah dagu dan perut, sedangkan jenis betina berwarna merah pucat di bagian sisik yang sama. Hidung dan rahang nila jantan melebar kebalikan dari nila betina yang lebih meruncing suharjawanasuria.tripod.com. 5. Klasifikasi ikan mujair Oreochromis mossambicus menurut Kottelat et al. 1993 Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub Kelas : Teleostei Ordo : Perciformes Famili : Cichlidae Sub Famili : Cichilinae Genus : Oreochromis Spesies : Oreochromis mossambicus Gambar11. Ikan mujair Oreochromis mossambicus. www.image.google.co.id Ikan mujair O. mossambicus memiliki ciri-ciri sebagai berikut, warna tubuh abu-abu atau kuning, terdapat 2-5 bercak gelap di samping badan dan 33 beberapa bercak lebih dekat ke bagian punggung Kottelat et al. 1993. Merupakan ikan konsumsi umum dengan harga daging yang murah dan berasal dari Afrika. Ikan ini di introduksi ke Indonesia dan hampir tersebar di seluruh perairan Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta Sulawesi. Menurut Webb et al. 2007 in Ersa 2008, ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar salinitas, temperatur air yang tinggi, oksigen terlarut yang rendah, dan konsentrasi amonia yang tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lain yang umum untuk budidaya. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Berat ikan dapat mencapai 120 sampai 200 gram dalam waktu empat bulan dengan sedikitnya 80 yang dapat bertahan hidup EVIFRDC 1997. Ikan mujair bersifat herbivora, tetapi ikan ini juga mengkonsumsi detritus, crustacea, bentos, dan berbagai bentuk makanan suplemen yang tersedia di air. Ikan ini tahan terhadap kerumunan dan resisten terhadap hama serta penyakit EVIFRDC 1997. Menurut Sugiarti 1988 in Ersa 2008, ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairan yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair. Keasaman air pH yang baik untuk pertumbuhan ikan mujair berkisar antara 7-8, dengan suhu antara 20-25 o C. Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharan berada di ketinggian antara 150-1000 m dpl. Dalam www.trobos.com dikatakan, bahwa ikan mujair merupakan ikan yang telah mampu beradaptasi di Indonesia berkat kemampuannya berkembangbiak dengan cepat. Telur mujair dierami di dalam mulut induk betina selama 3-4 hari. Larva yang baru menetas akan hidup dari kuning telurnya selama 5-7 hari. Larva ikan mujair mulai bisa makan pada hari ke delapan. Selama periode 14-17 hari larva mujair dilindungi oleh induk betina di dalam mulutnya. Ketika lepas dari perlindungan induk betina, larva mujair biasanya sudah mencapai 9-10 mm. tingkat ketahanan hidup larva mujair sampai dengan tahap ini bervariasi, berkisar antara 80-90 dari total larva yang ditetaskan. Disebutkan pula, bahwa predator larva ikan mujair adalah ikan-ikan predator yang berukuran lebih besar, misalnya ikan gabus. Ikan mujair mampu mengkonsumsi berbagai 34 jenis pakan di lingkungan sekitarnya, seperti plankton, sisa-sisa dedaunan, organisme bentos, serangga kecil di perairan, larva ikan lain dan sebagainya. Anak ikan mujair cenderung mengkonsumsi zooplankton. Namun pada fase remaja, ikan ini cenderung omnivor yang mengkonsumsi berbagai bahan organik di dasar perairan seperti sisa-sisa bahan organik yang terurai di dasar perairan dan dedaunan. 6. Klasifikasi ikan bawal air tawar Colossoma macropomum menurut Saanin 1984: Filum : Chordata Kelas : Pisces Sub Kelas : Neopterigii Ordo : Cypriniformes Sub Ordo : Cyprnoidea Famili : Characidae Genus : Colossoma Spesies : Colossoma macropomum Gambar 12. Ikan bawal air tawar Colossoma macropomum. koleksi pribadi. Ikan bawal air tawar berasal dari Amerika Selatan yaitu Brazil, Venezuela, dan Ekuador Martin Gunzman 1994. Salah satu kelebihan ikan ini adalah mampu berkembang biak di kolam maupun di keramba jaring apung. Pada habitat aslinya, penyebaran ikan ini dimulai dari muara sungai Orinoko di Venezuela sampai sungai Rio de la Plata di Argentina Saint-Paul, 1986. 35 Ikan ini termasuk dalam golongan Brazilian spesies yang memiliki nama lain Tambaqui. Ikan bawal air tawar memiliki gigi yang tajam dan termasuk golongan ikan omnivor. Selain itu, ikan ini memiliki tapis insang yang panjang long gill rackers sehingga mampu secara efisien mengkonsumsi pakan alami yang tersedia di perairan Webster Lim 2002. Tubuh ikan bawal air tawar dari samping tampak membulat dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih compressed dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4:1. Sisik ikan bawal air tawar berbentuk ctenoid, dimana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Tubuh bagian ventral dan sekitar sirip dada ikan bawal air tawar berwarna merah. Warna merah ini akan memudar seiring dengan pertambahan umur dan perkembangan fisik. Warna ini merupakan ciri khusus bawal air tawar sehingga oleh orang Inggris dan Amerika disebut red bally pacu Arie 2000. Bawal air tawar memiliki 2 buah sirip punggung yang letaknya agak bergeser ke belakang. Sirip perut dan sirip anal terpisah, sedangkan sirip ekor berbentuk homocercal. Ikan bawal air tawar memiliki bibir bawah menonjol dan memiliki gigi-gigi besar serta tajam untuk memecah biji-bijian atau buah-buahan yang akan ditelan. Panjang usus berkisar 2 - 2,5 kali panjang badan. Selain itu, ikan bawal air tawar memiliki insang yang permukaan pernafasannya lebih luas daripada jenis ikan lain. Permukaan pernafasan yang luas ini memungkinkan ikan bawal air tawar mampu bertahan hidup pada perairan yang memiliki kandungan oksigen rendah Arie 2000. Menurut Djarijah 2001, ikan bawal memiliki beberapa keistimewaan antara lain pertumbuhannya yang cukup cepat, nafsu makannya yang tinggi, dan memiliki ketahanan tubuh yang baik dalam lingkungan yang kurang baik. Kemudian, pada kondisi perairan dengan kandungan oksigen terlarut kurang dari 0,5 mgO 2 liter ikan ini mampu bertahan hingga beberapa jam. 7. Klasifikasi ikan nila merah menurut Linaeus 1758 in www.fishbase.com : Filum : Chordata Kelas : Osteichthyes Sub Kelas : Acanthoptherigii 36 Ordo : Percomorphi Sub Ordo : Percoidea Famili : Cichilidae Sub Famili : Cichilinae Genus : Oreochromis Spesies : Oreochromis sp. Ikan Nila merah diyakini merupakan hasil persilangan antara spesies berwarna merah Oreochromis mosambicus honorum berasal dari Singapura dengan spesies berwarna normal Oreochromis niloticus dari Jepang. Variasi warna ikan nila adalah kemerahan, kekuningan dan keputih-putihan albino ternakikanmas.blogspot.com. Ditinjau dari indikator meristik dan morfometrik, ikan nila merah merupakan hibrida alam hobiikan.blogspot.com. Gambar 13. Nila merah Oreochromis sp.. koleksi pribadi. Ikan ini pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1981 oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar BPPAT di Bogor. Ikan nila merah mencapai mencapai dewasa kelamin pada umur 5-6 bulan dengan berat badan mencapai 400-600 gram suharjawanasuria.tripod.com. Nila merah termasuk ikan bersisik. Sisik ikan ini berjenis cycloid yang menutupi seluruh permukaan badan. Warna nila merah bermacam-macam, ada yang berwarna pink, albino, albino bercak merah, dan ada juga yang pink bercak hitam, tetapi semua warna itu berdasar merah usniarie.blogspot.com. Nila merah jantan memiliki sisik besar dan setelah dewasa alat kelaminnya membentuk tonjolan agak meruncing. Sedangkan nila merah betina mempunyai 37 lubang genital di dekat lubang anus. Sisik di bawah dagu dan perut pada nila merah jantan berwarna merah-tajam merah-gelap, sedangkan pada nila merah betina berwarna merah-pucat. Bentuk hidung dan rahang nila merah jantan melebar, sementara nila merah betina agak runcing. Sirip punggung dan sirip ekor pada nila merah jantan merupakan garis terputus-putus, sedangkan nila merah betina tidak terputus dan melingkar. Sifat-sifat ini mirip sekali dengan ikan nila pada umumnya hobiikan.blogspot.com. Pemeliharaan ikan nila merah tidak terlalu sulit. Lagi pula ikan nila merah mempunyai beberapa kelebihan antara lain laju pertumbuhan yang cepat, efisien memanfaatkan makanan tambahan, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, dan cepat beradaptasi terhadap setiap perubahan lingkungan ternakikanmas.blogspot.com. Ikan nila merah betina mulai siap memijah pada umur 4 bulan berat badan 600 gram sepanjang tahun setiap 0,5 sampai 1,5 bulan. Pada setiap kali pemijahan bisa dihasilkan sekitar 400 sampai 1000 butir telur. Hampir 70 dari keturunan ikan nila merah yang dihasilkan akan berkelamin jantan. Kondisi air yang tenang akan menguntungkan bagi pertumbuhan dan pemijahan ikan nila merah, dalam upaya memperoleh tingkat pemijahan yang optimum, ikan nila merah bersifat poligami, maka nisbah kelamin dianjurkan 1 jantan untuk 2 betina pada luasan kolam 10 m 2 . Persyaratan kondisi lingkungan yang ideal untuk menopang kehidupan optimum bagi ikan nila merah adalah kandungan oksigen 3 - 5 ppm, kisaran pH 6,5 - 8,5, kisaran suhu 25 - 28 o C dengan perbedaan fluktuasi suhu harian tidak lebih dari 15 o C, kadar garam salinitas 0 - 10‰ suharjawanasuria.tripod.com.

4.6 Komposisi Spesies Ikan Selama 25 Tahun di Danau Lido