Ikan Penghuni Danau Lido

6

2.2 Ikan Penghuni Danau Lido

Keberadaan suatu ikan dalam suatu perairan dipengaruhi oleh tipe, lokasi, dan kondisi ekologis perairan tersebut. Suksesi ekologi merupakan suatu proses perubahan komunitas yaitu deretan-deretan komunitas yang menggantikan satu dengan yang lainnya pada suatu area tertentu Odum 1971 in Sulistiono et al. 1992. Royce 1984 in Sulistiono et al.1992, mengemukakan bahwa masing- masing jenis biota mempunyai batas kondisi ideal tertentu dimana jenis tersebut dapat berkembang dengan baik dan masih dapat beradaptasi bila ada sedikit perubahan pada kondisi ideal tersebut. Dikatakan pula bahwa ukuran dan struktur populasi di suatu komunitas dipengaruhi oleh beberapa faktor fisika-kimia perairan, dimana yang menjadi faktor pembatas antara lain kedalaman, suhu perairan, tipe substrat, kecerahan dan oksigen terlarut, serta beberapa faktor lainnya seperti intra dan inter spesies, dan pemangsaan. Kondisi ikan dalam perairan akan berada dalam keadaan seimbang apabila jumlah ikan buas terletak diantara 10 – 25 dari seluruh populasi ikan yang ada di dalam perairan tersebut Suwignyo 1976 in Sulistiono et al. 1992. Dikatakan pula bahwa dengan adanya bibit-bibit ikan pemakan tanaman dan pemakan segala akan lebih baik atau lebih menguntungkan daripada adanya bibit-bibit ikan buas. Populasi merupakan kelompok organisme dan sifat dari suatu spesies yang mempunyai ciri dan sifat hidup yang sama, dan dengan populasi dari kelompok organisme lain akan membentuk suatu komunitas Kreb, 1972. Royce 1973 mengatakan, untuk mengetahui komposisi suatu organisme di antaranya ikan yang hidup di perairan dapat dilihat dari kelimpahan relatifnya, yang dinyatakan dalam jumlah atau berat relatif dari suatu kelompok organisme dalam suatu komunitas. Kelimpahan ikan dalam suatu perairan di pengaruhi oleh beberapa faktor pembatas antara lain fekunditas, ruang gerak, kompetisi, predasi, penyakit dan batas waktu untuk bertahan hidup Rounsefell Everhart 1962 in Sulistiono et al. 1992. Habitat perairan selain berperan sebagai lingkungan untuk hidup juga berperan sebagai tempat daerah pemijahan spawning ground, daerah pembesaran nursery ground, dan sebagai tempat penghasil bahan dasar makanan bagi organisme perairan yang secara keseluruhan sangat penting artinya dalam sistem rantai makanan. 7 Menurut Hanson 1973 in Sulistiono et al. 1992, faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi lokal dalam komunitas perairan, diantaranya kompetisi dalam dan antar spesies, heterogenitas lingkungan fisik, reproduksi dan kebiasaan makanan, pasokan makanan, arus air, angin, dan faktor-faktor lain yang mendukung pola distribusi. Selain itu, Krebs 1972 meyebutkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi distribusi, antara lain tingkah laku dalam memilih habitat, hubungan antar organisme lain, temperatur, serta faktor-faktor fisika- kimia perairan lainnya. Komunitas biota yang masih alami dan cukup matang memiliki keragaman jenis yang tinggi, tidak ada dominasi jenis tertentu, dan pembagian jumlah individu perjenis hampir merata Lund, 1981 in Sulistiono et al. 1992.

2.3 Kebiasaan Makanan