Kondisi Umum Danau Lido

13

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum Danau Lido

Danau Lido terletak pada 106 48’ 24”–106 48’ 50,5” BT dan 6 44’ 28,4”– 6 44’ 52” LS, Desa Tugu Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Perairan Danau Lido memiliki berbagai macam potensi sumberdaya perairan, dimana airnya berasal dari aliran sungai Ciletuh dan rembesan dari areal perkebunan Pondok Gedeh, dan Cigombong. Danau Lido merupakan danau buatan yang memiliki bentuk tidak beraturan dengan luas permukaan sebesar 198.750 m 2 dan panjang garis tepi sebesar 5.630 m. Soonthornsatit 1983 menyatakan bahwa luas permukaan Danau Lido adalah sebesar 210.000 m 2 . Dengan demikian luas permukaan Danau Lido mengalami pengurangan luas sebesar 11.250 m 2 . Berkurangnya luas permukaan danau diakibatkan oleh sedimentasi. Sedimentasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah adanya aktivitas pertanian di daerah yang berseberangan dengan Danau Lido yang membawa berbagai partikel ke dalam perairan. Daerah yang mengalami sedimentasi, saat ini digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai daerah pertanian. Robertson 1997 in Bronte 2003 menyatakan, habitat perairan dangkal sebagian besar lebih siap menerima dampak dari sedimentasi dan masukan nutrien yang berasal dari perubahan fungsi lahan, peternakan, pertambangan, dan penebangan. Hal tersebut yang menyebabkan sedimentasi dan hilangnya habitat sebagai tempat ikan bertelur dan menyebabkan eutrofikasi, khususnya di daerah aliran permukaan pada Great Lake. Danau Lido memiliki satu inlet pada bagian selatan yang dekat dengan daerah pertanian dan dua outlet pada bagian barat yang dekat dengan daerah KJA. Selain kegiatan pertanian, perairan Danau Lido juga dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya dengan sistem keramba jaring apung KJA dan sebagai tempat pariwisata. Kegiatan budidaya dengan KJA pada Danau Lido hanya terdapat di bagian barat danau, dekat dengan kedua outlet. Ikan yang dipelihara dalam KJA yaitu ikan mas Cyprinus carpio, maskoki Carrasius auratus dan ikan nila Oreochromis niloticus. Pada bagian barat danau, dekat dengan daerah budidaya 14 keramba jaring apung juga terdapat restoran terapung. Sedangkan daerah pinggiran danau dekat dengan daerah pertanian terdapat kegiatan perhotelan. Sampai tahun 1982, perairan Danau Lido tergolong dalam perairan yang berstatus oligotrofik Hanafi et al. 1982 in Haryani 1984. Selanjutnya, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Amalia 2009, diketahui bahwa status kesuburan perairan Danau Lido telah berubah menjadi eutrofik. Menurut Cole 1983 in Amalia 2009, tingkat kesuburan sutau perairan sangat berkaitan dengan semakin tidak beraturannya bentuk danau, karena semakin banyak bagian yang berteluk dan berhubungan dengan daratan, semakin besar kemungkinan masuknya nutrien dari daratan ke dalam perairan tersebut. Hal tersebut dapat menambah masukan pada Danau Lido yang berasal dari aktivitas di catchment area sehingga meyebabkan potensi produktivitas yang tinggi. Aktivitas di sekitar ataupun di dalam danau yang dapat menyebabkan meningkatnya beban masukan ke perairan Danau Lido adalah pertanian, hotel, dan rumah makan. Kegiatan tersebut dapat menambah masukan berupa materi tersuspensi dan terlarut. Beban masukan berupa partikel tersuspensi dari kegiatan pertanian dapat memperkecil daya tampung air dari Danau Lido karena sedimentasi Amalia 2009. Hal serupa juga terjadi di Great Lake, dimana kegiatan budidaya memiliki peran utama sebagai pemasok utama fosfor, sehingga menyebabkan perubahan kualitas air, plankton, dan komunitas ikan di perairan tersebut Becton 1965 in Bronte et al. 2003. Kemudian , dalam Kolar David 2002 dikatakan bahwa meningkatnya perdagangan dan pariwisata berhubungan erat dengan globalisasi yang pada akhirnya menyebabkan perubahan global yang disebabkan oleh manusia dengan jalan membentuk homogenisasi biota dunia dan mengintroduksi spesies asing.

4.2 Kondisi Habitat Ikan