Katekin Kandungan Kimia Gambir

13

2.3 Agroindustri

Agroindustri merupakan perusahaan yang memproses bahan baku yang berasal dari pertanian baik tanaman maupun hewan Austin, 1981. Selanjutnya, Austin 1981 menyebutkan bahwa tingkat pemrosesan tersebut dapat bervariasi mulai dari aktivitas pembersihan dan pemilahan, pengolahan sederhana hingga modifikasi kimia untuk mendapatkan produk yang diinginkan Tabel 1. Dalam industri pangan, transformasi tersebut bertujuan antara lain untuk mendapatkan produk yang dapat dimakan atau digunakan, mengingkatkan daya simpan, mempermudah transportasi, meningkatkan nilai gizi serta nilai cernanya. Secara umum, kerumitan teknologi, kebutuhan investasi serta aktivitas manajerial dalam agroindustri sangat tergantung pada tingkat transformasi tersebut Austin, 1981. Tabel 1. Pengelompokan Agroindustri Berdasarkan Level Proses Transformasi Kategori Aktivitas Pengolahan Contoh Produk I Pembersihan Pemilahan Buah-buahan segar Sayuran segar Telur II Ginning Penggilingan Pemotongan Pencampuran Biji-bijian serealia Daging Rempah-rempah Pakan ternak Jute Kapas Kayu Karet III Pemasakan Pasteurisasi Pengalengan Dehidrasi Pembekuan Pemintalan Ekstraksi Assembly Produk-produk susu Buah-buahan dan sayuran olahan Daging Sauces Tekstil dan garmen Minyak Furnitur Gula Minuman IV Modifikasi kimia Teksturisasi Makanan instan Textured vegetable products Ban Sumber: Austin 1981 Agroindustri merupakan sektor yang sangat penting di berbagai negara, khususnya negara berkembang. Bahkan Brown, Deloitte dan Touche 1994 14 menyebutkan bahwa lebih dari separuh aktivitas manufaktur di berbagai negara berkembang di dunia terdiri dari agroindustri yang meliputi penanganan dan pengolahan bahan baku pertanian. Agroindustri dikenalkan di Indonesia sejak abad ke-18 melalui penerapan sistem tanam paksa. Saat itu, pemerintah Bealnda menyadari betul bahwa Indonesia secara geografis sangat cocok untuk usaha budidaya tanaman tropis dengan nilai ekonomis yang tinggi. Dimulai dari tanam paksa, berkembanglah perkebunan kopi, gula, nilam, tembakau, teh, kina serta karet dan rempah-rempah di beberapa pulau di Indonesia Mangunwidjaja dan Saillah, 2005. Selanjutnya, Mangunwidjaja dan Saillah 2005 menyebutkan bahwa pembangunan agroindustri secara tepat diharapkan akan dapat meningkatkan keberhasilan negara berdasarkan tolok ukur sebagai berikut: Menghasilkan produk agroindustri yang berdaya saing dan memiliki nilai tambah Meningkatkan perolehan devisa dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto PDB Menyediakan lapangan kerja yang dibutuhkan dalam mengatasi pengangguran Meningkatkan kesejahteraan pelaku agroindustri baik di tingkat hulu maupun hilir Memelihara mutu dan daya dukung lingkungan untuk pembangunan agroindustri berkelanjutan Mengarahkan kebijakan ekonomi makro untuk berpihak kepada pemasok agroindustri.

2.4 Potensi dan Peranan Agroindustri Gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat

Gambir merupakan salah satu tanaman perkebunan yang cukup banyak dikembangkan di Propinsi Sumatera Barat Tabel 2. Di wilayah tertentu, gambir bahkan menjadi sumber pencaharian yang utama bagi masyarakat. Meskipun dari segi luasnya perkebunan gambir jauh di bawah tanaman perkebunan utama seperti kelapa sawit dan karet, namun sebagai tanaman spesifik daerah, gambir