Saran Pengembangan agroindustri Gambir di kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat
                                                                                DAFTAR PUSTAKA
Abrar,  H.  2008.  Pengembangan  Mesin  Penekan  Bertenaga  Hidrolik.  Studi  Kasus Penekanan  Daun  Tanaman  Gambir.  Prosiding  Seminar  Nasional  Sains  dan
Teknologi-II 2008. Universitas  Lampung, 17-18  November 2008, hal 170 –
175. Agustian,  Lismarni  dan  Herviyanti.  2002.  Penggunaan  Senyawa  Polifenol  asal
Gambir  dalam  Peningkatan  Ketersediaan  P  Tanah  Sawah  Kaya  Fosfor. Prosiding Seminar Potensi dan Kendala Pengembangan Gambir di Sumatera
Barat, Universitas Andalas, Padang 2002.
Aisman, N. Nazir, M. Djalal.  2004.  Pengembangan Agribisnis Komoditi Gambir di Sumatera Barat. Makalah Seminar Nasional Tanaman Obat Indonesia XXVI.
7-8 September 2004.
Aldi,  Y.,  A.  A.  Bakhtiar  dan  S.Rusfa.    2004.    Aktivitas  Immunomodulator  dari Gambir Sirih dan katechin dengan metoda carbon Clearence dan Jumlah sel
Lekosit.  Makalah Poster Seminar Nasional Tanaman Obat Indonesia XXVI. 7-8 September 2004.
Alen,  Y.,    E.Rahmayuni,  A.  Bakhtiar.    2004.    Isolasi  Senyawa  Bioaktif Antinematode  Bursaoeenchus  xylophyllus  dari  Produk  dan  Limbah  gambir.
Makalah  Poster  Seminar  Nasional  Tanaman  Obat  Indonesia  XXVI.    7-8 September 2004. hal 14-19.s
Amos,  I.    Zainuddin,  A.  Triputranto,  B.  Rusmandana,  S.  Ngudiwaluyo.  2004. Teknologi pascapanen gambir.  BPPT Press.  Jakarta. 64 hal.
Amos.  2005.  Pengkajian  Pengolahan  Gambir  Menggunakan  Pelarut  Alkohol. Majalah BPPT 671995:14-28.
Aprisal. 2002. Pentingnya Model Pertanian Gambir Konservasi dalam Membangun Pertanian  Gambir  di  Lahan  Berlereng.  Prosiding  Seminar  Potensi  dan
Kendala  Pengembangan  Gambir  di  Sumatera  Barat,  Universitas  Andalas, Padang 2002.
Arneti, U. Syam, N. Nelly. 2002. Penelitian Pendahuluan untuk Mengetahui Potensi Daun  Gambir  sebagai  Insektisida  Nabati.  Prosiding  Seminar  Potensi  dan
Kendala  Pengembangan  Gambir  di  Sumatera  Barat,  Universitas  Andalas, Padang 2002.
148 Asyiardi.  2002.  Peluang  Tumpangsari  Gambir  dan  Tanaman  Lain  di  antara  Karet.
Prosiding Seminar Potensi dan Kendala Pengembangan Gambir di Sumatera Barat, Universitas Andalas, Padang 2002.
Bakhtiar, A.  2004. Peningkatan Nilai tambah Gambir melalui Diversifikasi Produk. Prosiding    Seminar  Nasional  Tanaman  Obat  Indonesia  XXVI.    7-8
September 2004.
Ballou,  R.H.  1992.  Business  Logistics  Management,  3rd  Edition.  Prentice-Hall International, Inc., Englewood Cliff.
Bonilla,  F.,  M.Mayen,  J.Merida,  M.Medina.  1999.  Extraction  of  Phenolic Compounds from Red Grape marc for Use as Food Lipid Antioxidants. Food
Chemistry 66 1999 209-215
BPS Kab, Lima Puluh Kota. 2009. Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Angka 2008. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lima Puluh Kota.
BPS Kabupaten Lima Puluh Kota. 2008. Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Angka 2007. BPS Kabupaten Lima Puluh Kota.
BPS Prov. Sumbar. 2010. Sumatera Barat Dalam Angka 2009. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat, Padang.
BPS Provinsi Riau. 2008. Riau dalam Angka 2007. BPS Provinsi Riau, Pekanbaru. BPS  Provinsi  Sumatera  Barat.  2008.  Sumatera  Barat  dalam  Angka  2007.  BPS
Provinsi Sumatera Barat, Padang. BPS  Provinsi  Sumatera  Selatan.  2008.  Sumatera  Selatan  dalam  Angka  2007.  BPS
Provinsi Sumatera Selatan, Palembang. BPS  Provinsi  Sumatera  Utara.  2008.  Sumatera  Utara  dalam  Angka  2007.  BPS
Provinsi Sumatera Utara, Medan. BPS. 2011. Statistik Indonesia 2010. Badan Pusat Statistik, Jakarta
BPS. 2010. Ekspor 2009. Badan Pusat Statistik, Jakarta. BSN. 2000. Gambir. SNI No. 01-3391-2000. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
149 Busharmaidi.    2007.    Analisis  Integrasi  pasar  dan  stabilisasi  harga  gambir  Uncaria
gambir Hunter  Roxb  di  sumatera  Barat.  Ringkasan  disertasi  Pascasarjana
Unand. Chang, C.J., K.L.Chiu, Y.L.Chen dan C.Y.Chang. 2000. Separation of catechin from
green  tea  using  carbondioxide  extraction  .  Food  Chemistry  68  2000  109- 113
Crainic,  T.G  and  G.  Laporte,  1997.  Planning  models  for  freight  transportation. European Journal of Operational Research 971997:409-438.
Darussamin,  A.  2011.  Challenges  Faced  by  Smallholders  to  implement  SPO initiatives.    International  Conference  and  Exhibition  on  Palm  Oil  2011,
Jakarta.
Daswir,  Risfaheri  dan  S.  Yuliani.  2003.  Pengolahan  Getah  Gambir.  Di  dalam Kumpulan  Hasil  Penelitian  Kayu  Manis  dan  Gambir.  Pusat  Penelitian  dan
Pengembangan  Tanaman  Perkebunan,  Balai  Penelitian  Tanaman  Rempah dan Obat, Solok.
Daud,  D.  1993.  Pengaruh  Umur  Daun  dan  Waktu  Penyarian  Terhadap  Rendemen dan  Mutu  Gambir  Uncaria  gambir  yang  Dihasilkan.  Dinamika  Penelitian
BIPA Vol.3, No6: 29-35
Denian, A. 2003. Teknologi Pembibitan Tanaman Gambir Sistem Persemaian Datar. Di  dalam  Kumpulan  Hasil  Penelitian  Kayu  Manis  dan  Gambir.  Pusat
Penelitian  dan  Pengembangan  Tanaman  Perkebunan,  Balai  Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Solok.
Denian,  A.,  Z.  Hasan  dan  A.  Taher.  2003.  Status  dan  Perkembangan  Penelitian Tanaman  Gambir.  Di  dalam  Kumpulan  Hasil  Penelitian  Kayu  Manis  dan
Gambir.  Pusat  Penelitian  dan  Pengembangan  Tanaman  Perkebunan,  Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Solok.
Departemen  Perindustrian.  2007.  Laporan  Perkembangan  Sektor  Industri  2007. Departemen Perindustrian, Jakarta.
Dhalimi, A . 2006. Roadmap penelitian dan pengkajian sistem dan usaha agribisnis gambir di Sumatera  Barat. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian 19:87-99
150 Djarwaningsih,  T.  1993.  Gambir.  Di  dalam  H.  Sutarno  dan  H.  Pujaatmaka  eds..
Pemberdayaan  Tanaman  Penghasil  Bahan  Pewarna  dan  Penyamak  pada Lahan Kritis. Seri Pengembangan PROSEA 3. Yayasan PROSEA, Bogor dan
MAB Indonesia, UNESCO PROSEA, Jakarta.
Emriadi.  ,  Y.Stiadi,  Henny,  dan  D.  Mustika.    2004.    Mempelajari  Pemanfaatan Ekstrak  tanin  dari  daun  Gambir  sebagai  Inhibitor  Korosi  Logam.  Makalah
Poster  Seminar  Nasional  Tanaman  Obat  Indonesia  XXVI.    7-8  September 2004.
Ermiati,  2004.  Budidaya,  Pengolahan  Hasil  dan  Kelayakan  Usaha  Tani  Gambir Uncaria gambir Roxb di Kabupaten 50 Kota. Buletin TRO Vol.XV. No. 1.
2004.
Fausett, L. 1994. Fundamentals of Neural Networks. Prentice Hall, Englewood Cliff, NJ.
Ferita, I., B. Satria, Djafarudin. 2002. Perbanyakan Gambir Uncaria gambir Roxb. melalui  Induksi  Kalus  secara  in  vitro.  Prosiding  Seminar  Potensi  dan
Kendala  Pengembangan  Gambir  di  Sumatera  Barat,  Universitas  Andalas, Padang 2002.
Firmansyah,  A.  Bakhtiar,  S.A.  Konda.  2004.    Formulasi  Tablet  Hisap  dari  Gambir Murni.    Makalah  Poster  Seminar  Nasional  Tanaman  Obat  Indonesia  XXVI.
7-8 September 2004.
Gumbira-Said, E. et al. 2009. Agroindustri dan Bisnis Gambir Indonesia. IPB Press, Bogor.
Gumbira-Said, E., K. Syamsu, E. Mardliyati, A. Herryandie, N.A. Evalia. 2010.  A global  strategy  for  Indonesian  gambier  agroindustry  development.      AFBE
Journal 13:145-165.
Gumbira-Said,  E.,  K.  Syamsu,  E.  Mardliyati,  A.  Herryandie,  N.A.  Evalia.  2010. Kajian  Perbaikan  Mutu  Agroindustri  Skala  Mikro  dan  Kecil  Gambir
Indonesia. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Vol.15, No.2, Agustus 2010.
Hamzah,  Z.  2002.  Potensi  dan  Kendala  Pengembangan  Gambir  Sumatera  Barat. Prosiding Seminar Potensi dan Kendala Pengembangan Gambir di Sumatera
Barat, Universitas Andalas, Padang 2002.
151 Handayani,  D.,  R.  Ranova,  Bobbi  H,  A.  Farlian,  Almahdy  dan  Arneti.    2004.
Pengujian  Efek  antifeedan  dari  Ekstrak  dan  fraksi  Daun  Uncaria  gambir Hunter Roxb. Terhadap hama S. Litura. Makalah Poster Seminar Nasional
Tanaman Obat Indonesia   Makalah Poster Seminar Nasional Tanaman Obat Indonesia XXVI.  7-8 September 2004.
Harjanto,  N.  1996.  Indikator  IPTEK,  Studi  Kasus  Pengkajian  Teknologi  Minyak Sawit dan Industri Hilir Minyak Sawit. PAPIPTEK-LIPI, Jakarta.
Hasman,  E  dan  M.  Surya.  2006.    Rekayasa  Alat  Perebus  Bertekanan  Untuk Meningkatkan  Rendemen  Gambir.  Laporan  Akhir  Penelitian.  Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh.Payakumbuh.
Hayani,  E..  2003.  Analisis  Kadar  Katekin  dari  Gambir  dengan  Berbagai  Metode. Buletin Teknik Pertanian, Vol 8. No.1.hal 31-33.
Heatubun,  A.B.  2008.  Peranan  Usaha  Kecil  dan  Menengah  dalam  Pertumbuhan Ekonomi  dan  Ekspor.  Disertasi.  Sekolah  Pascasarjana,  Institut  Pertanian
Bogor, Bogor.
Herryandie,A.,  E.Gumbira-Said,  Sukardi,  K.Syamsu.  2009.  Kajian  perbaikan  dan introduksi teknologi pengolahan gambir ekspor Indonesia.  Warta Kebijakan
IPTEK dan Manajemen Litbang 27:157-172.
Hilbert,  F.L.  1954.  Tanning  Material.  Di  dalam  Kirk,  R.E  dan  D.E.  Othmer  eds.. Encyclopedia  of  Chemical  Technology.  Vol.  13.  The  Interscience
Encyclopedia, Inc. New York. pp. 578.
Ilyas,  A.    I.  Trinanda,  A.  Bakhtiar.    2004.    Formulasi  Krim  Gambir  Murni  sebagai Anti-Acne.  Makalah Seminar Nasional Tanaman Obat Indonesia XXVI.  7-8
September 2004.
Irzal  dan  A.  Eviza.  2004.    Upaya  Meningkatkan  Mutu  Gambir  Kering  Dengan Perlakuan  Tekanan  Pada  Tahap  Penirisan.  Laporan  Akhir  Penelitian.
Politeknik Pertaian Negeri Payakumbuh. Payakumbuh.
Ispinimiartriani.    2008.    Beberapa  Cara  Peningkatan  Pendapatan  Petani  Gambir  di Kecamatan  Pangkalan  Kotobaru  Kabuaten  Lima  Puluh  Kota.  J.  Lumbung.
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Vol 7 1 januai 2008.
152 Jerez,  M.,  M.  Pinelo,  J.  Sineiro,  M.  J.  Nu´nez.  2006.  Influence  of  extraction
conditions  on  phenolic  yields  from  pine  bark:  assessment  of  procyanidins polymerization degree by thiolysis. Food Chemistry 94 2006 406-414
Kasim, A.  2004.  Peluang dan Tantangan pemanfaatan Gambir sebagai bahan Baku perekat  pada  Industri  Kayu  lapis  dan  Papan  partikel.    Makalah  Poster
Seminar Nasional Tanaman Obat Indonesia XXVI.  7-8 September 2004.
Konda,  S.    Firmansyah,  dan  A.  Bakhtiar.    2004.    Formuilasi  Tablet  hisap  dari Gambir  Murni.  Makalah  Poster  Seminar  Nasional  Tanaman  Obat  Indonesia
XXVI.  7-8 September 2004.
Kusnandar.  2006.  Rancang  Bangun  Model  Pengembangan  Industri  Kecil  Jamu. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Linkenheil,  K.    1998.    Gambir  Processing  Industri  in  West  Sumatra.  ATIAMI  and Departemen Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat
Lucida,  H.    L.  Sosmiko,  D.  A.  Utami,  Nuraini,  A.  Bakhtiar.  2004.    Kajian Preformulasi katekin senyawa Bioaktif dalam gambir.
Matthews, S., I. Mila, A.Scalbert dan D.M.X.Donnelly. 1997. Extractable and Non- Extractable  Proanthocyanidins  in  Barks.  Phytochemistry,  Vol.45,  No.2,
pp.405-410
Merrina,  A.,    A.  Sparavigna.  2007.  The  Intermodal  networks:  a  survey  on intermodalism.  World  Review  of  Intermodal  Tranportation  Research  13:
286-299.
Morrison, M. 2010. SWOT analysis. http:www.cipd.co.uk Munir, M.  2000. Prospek dan Kendala Eksport Gambir.  Prosiding GT.  Pengolahan
Gambir dan Nilam. Balitro 24-25 Januari 2000.  Solok. Nasrun. 2003. Pengujian Efikasi Katekin Ekstrak Daun Gambir Terhadap Fusarium
oxysporum  f.sp.  Lycopersici.  Di  dalam  Kumpulan  Hasil  Penelitian  Kayu Manis  dan  Gambir.  Pusat  Penelitian  dan  Pengembangan  Tanaman
Perkebunan, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Solok.
Nazir,  N.  2002.  Studi  Pemurnian  Gambir  untuk  Mendapatkan  Catechin  Murni. Prosiding Seminar Potensi dan Kendala Pengembangan Gambir di Sumatera
Barat, Universitas Andalas, Padang 2002.
153 Nazir, N. N. Ferdinal. 2002. Rendemen dan Mutu Gambir Uncaria gambir Roxb.
dari  Limbah  Pengolahan  pada  Sentra  Pengolahan  di  Pesisir  Selatan. Prosiding Seminar Potensi dan Kendala Pengembangan Gambir di Sumatera
Barat, Universitas Andalas, Padang 2002.
Nazir,  N.,  R.  Hakimi  dan  A.  Bakhtiar  2007.  Laporan  Akhir.    Kajian  Teknologi Pengolahan Gambir untuk Obat-obatan dan Kosmetik.  Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Sumatera Barat.  Padang.
Nurmansyah,  A.  Denian  dan  E.  Suryani.  2003.  Pola  Tanam  Gambir  dengan Tanaman  Kayumanis,  Melinjo,  Ylang  Ylang  dan  Temu-temuan.  Di  dalam
Kumpulan  Hasil  Penelitian  Kayu  Manis  dan  Gambir.  Pusat  Penelitian  dan Pengembangan  Tanaman  Perkebunan,  Balai  Penelitian  Tanaman  Rempah
dan Obat, Solok.
Oktavina,  R.  2008.  Rancang  Bangun  Model  Manajemen  Strategi  Evaluasi  Kinerja Usaha  Mikro  dan  Kecil  Makanan  Ringan.  Disertasi.  Sekolah  Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Orgianus, Y. 2004. Rekayasa Model Bagi Hasil dan Bagi Resiko Pembiayaan Usaha Kecil  dan  Menengah  Agroindustri  dengan  Pola  Syariah.  Disertasi.  Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pahan,  I.  2007.  Aliansi  Industri  Kelapa  Sawit  Indonesia  dan  Malaysia:  Sebuah Penelitian  Empiris  dari  Perspektif  Indonesia.  Tesis.  Sekolah  Pascasarjana-
IPB, Bogor.
Pahan,  I.  2011.  Pengembangan  Klaster  Industri  Kelapa  Sawit  Indonesia.  Disertasi. Sekolah Pascasarjana-IPB, Bogor.
Pambayun , R., M. Gardjito, S.Sudarmadji  dan K.R.  Kuswanto. 2007. Kandungan Fenol  dan  Sifat  Antibakteri  dari  Berbagai  Jenis  Ekstrak  Produk  Gambir
Uncaria gambir Roxb. Majalah Farmasi Indonesia, 183, 141 - 146, 2007.
Pan, H. dan N.Lundgren. 1995. Phenolic Extractives from Root Bark of Picea abies. Phytochemistry Vol 39, No.6, pp.1423-1428
Partiwi,  S.G.  2007.  Perancangan  Model  Pengukuran  Kinerja  Komprehensif  pada Sistem Klaster Agroindustri Hasil Laut. Disertasi. Sekolah Pascasarjana-IPB,
Bogor
154 Patrick,
L. 1999.
Hepatitis C:
Epidemiologi and
Review of
ComplementaryAlternative  Medicine  Treatment.    Alternative  Medicine review  Vol  4,  No.4.    Makalah  Poster  Seminar  Nasional  Tanaman  Obat
Indonesia XXVI.  7-8 September 2004.
Porter, M. E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. Free Press. Porter,  M.  E.  1998.  Clusters  and  the  New  Economics  of  Competition.  Harvard
Business Review: 77-90. Pratoto,  A.  dan  Irwan.  2002.  Kajian  Eksperimental  Pengeringan  Gambir.  Prosiding
Seminar  Potensi  dan  Kendala  Pengembangan  Gambir  di  Sumatera  Barat, Universitas Andalas, Padang 2002.
Purwaningsih,  I. dan R. Astuti. 2005. Pengembangan  Agroindustri Skala Kecil dan Menengah  dengan  Pendekatan  Klaster  Studi  Kasus  Industri  Tempe  dan
Keripik  Tempe  di  Kota  Malang.  Laporan  Penelitian.  Fakultas  Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
RAPIDBI.  2010.  SWOT  Analysis  -  Matrix,  Tools  Templates  and  Worksheets. http:www.rapidbi.com
Ridilwan,  2008.  Pengaruh  Perajangan  dan  Penundaan  Olah  Setelah  Perebusan Terhadap  Mutu  dan  Rendemen  Gambir  Uncaria  gambir  Roxb.  Journal.
Lumbung. 71 950-955.
Ridsdale, C.E. 1993. Uncaria gambir Hunter Roxb. Di dalam R.H.M.J. Lemmens, N.  Wulijarni-Soetjipto  eds..  PROSEA-Plant  Resources  of  South-East  Asia
No.3:  Dye  and  Tannin-Producing  Plants.  Pudoc  Wageningen,  The Netherlands.
Risfaheri  dan  Yanti.  1993.    Pengaruh  Ketuaan  dan  Penanganan  Daun  Sebelum Pengempaan  Tehadap  Rendemen  dan  Mutu  Gambir.    Buletin  Penelitian
Rempah dan Obat Vol. III. No 1. tahun 1993. Balitro. Bogor.
Rivai, A. 2003. Analisis Finansial Usaha Tani dan Pemasaran Gambir di Kecamatan Babat  Toman,  Kabupaten  Musi  Banyuasin.  Tesis.  Program  Pascasarjana,
Universitas Sriwijaya, Palembang.
Row, K.H. dan Y.Jin. 2006. Recovery of Catechin Compunds from Korean Tea by solvent Extraction. Bioresource Technology 97 2006 790-793
155 Rusman,  B.  2002.  Konservasi  Tanah  dalam  Pengembangan  Gambir.  Prosiding
Seminar  Potensi  dan  Kendala  Pengembangan  Gambir  di  Sumatera  Barat, Universitas Andalas, Padang 2002.
Saaty, T.L. 1980. The Analytic Hierarchy Process. McGraw-Hill, New York.. Sait,  S.,  Sumarsi.  dan  J. Sunaryo.  1989.    Penelitian  dan  pengembangan  Komponen
Utama  Gambir  catechin  Sebagai  Bahan  Industri.    Komunikasi  No.  265. Balai Bear Industri Hasil Pertanian.  Bogor.
Saleh, R. 2009. CV. Rasdi, Padang. wawancara tanggal 15 Agustus 2009 Shanie,  M.,    V.  Hosiana,  A.  Bakhtiar.    2004.    Formulasi  Shampo  Gambir  Murni.
Makalah  Poster  Seminar  Nasional  Tanaman  Obat  Indonesia  XXVI.    7-8 September 2004.
Simchi-Levy, D., P. Kaminsky, E. Simchi-Levy. 2000. Designing and Managing the Supply  Chain:  Concepts,  Strategies  and  Case  Studies.  McGraw-Hill
Company, Inc.
Soetrisno,  N.  2005.  Strategi  Penguatan  UKM  melalui  Pendekatan  Klaster  Bisnis. Prosiding  Seminar  Nasional  Peningkatan  Daya  Saing  UKM  melalui
Pendekatan Klaster industri. Surabaya, 22 Juni 2002.
Sua,Y.L.,  L.K.Leung,  Y.Huang,  Z.Y.  Chen.  2003.  Stability  of  tea  theaflavins  and catechins. Food Chemistry 83 2003 189-195
Sugiyama  S.  2005.    Pharmacological  action  of  Gambier.      Yakushigaku  Zasshi. 2005;401:29-33.
Sugiyama S. 2006.  The health benefits of gambier.  Yakushigaku Zasshi.;411:47-9 Suharti, N., A. Bakhtiar.  2004.   Pengaruh Senyawa Polifenol dari Gambir terhadap
Pertumbuhan  dan  Produksi  Tanaman  Padi.    Makalah  Poster  Seminar Nasional Tanaman Obat Indonesia XXVI.  7-8 September 2004.
Suherdi.  1994.    Pengaruh  Cara  Pengolahan  Gambir    Uncaria  gambir  Roxb Terhadap  Rendemen  dan  Mutu  Hasil.    Sub  Balai  Penelitian  Tanaman
Rempah dan Obat BALITRO. Solok.  Suamtera Barat
Suherdi.  2003.  Panen  dan  Pengolahan  Gambir  di  Sumatera  Barat  Serta  Usaha Perbaikannya.  Di  dalam  Kumpulan  Hasil  Penelitian  Kayu  Manis  dan
156 Gambir.  Pusat  Penelitian  dan  Pengembangan  Tanaman  Perkebunan,  Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Solok.
Sumaryanto,  H,  S.  Budijanto,  P.  Muljono  dan  M.  Hubeis.  2007.  Penguatan  UKM Produk  Tradisional  Perikanan  di  Daerah  Pesisir  Dalam  Upaya
Pengembangan  Produk  Unggulan  Daerah  dari  Sektor  Kelautan  dan Perikanan.    Makalah  pada  Seminar  Nasional  Kelautan  III,  Pengembangan
Kelautan  Berbasis  IPTEK  dalam  rangka  Peningkatan  Kesejahteraan Masyarakat Pesisir. Surabaya.
Voravuthikunchai,  S.,  A.  Lortheeranuwat,  W.J.T.  Sririrak,  S.  Phongpaichit  and  T. Supawita.    2004.    Effective  medicinal  plants  against  enterohaemorrhagic
Escherichia  coli  O157:H7.    Journal  of  Ethnopharmacology.      Volume  94, Issue 1, September 2004, Pages 49-54
Tarigan,  D.  2008.  Strategi  Pengembangan  Agroindustri  Sutera  Alam  Melalui Pendekatan  Klaster.  Disertasi.  Sekolah  Pascasarjana,  Institut  Pertanian
Bogor, Bogor.
Tarwiyah,  K.  2001.  Pengolahan  Gambir  Cara  Tradisional  yang  Diperbaiki.  Kantor Deputi  Menegristek  Bidang  Pendayagunaan  dan  Pemasyarakatan  Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta.
Tarwiyah,  K.  2008.    Pengolahan  Gambir  Cara  Tradisional.  www.ristek.go.id.  Juni 208.
Thorpe,  J.F  dan  M.A.  Whiteley.    1953.  Thorpes  Dictionary  of  Applied  Chemistry, Vol II, fourth edition. Longmans, Green and Co., London.  pp. 433.
Tinambunan,  A.  2008.  Analisis  Pendapatan  Usahatani  Dan  Pemasaran  Gambir  Di Kabupaten  Pakpak  Bharat,  2007.  Tesis.  Fakultas  Ekonomika  Dan  Bisnis,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Uzunalic,  A.P.,  M.Skerget,  Z.Knez,  B.Weinreich,  F.Otto  dan  S.Gru¨ner.  2006. Extraction  of  Active  Ingredients  from  Green  Tea  Camellia  sinensis:
Extraction  Efficiency  of  Major  Catechins  and  Caffeine.  Food  Chemistry  96 2006 597-605
Vaishnavi,  V.K.,    W.  Kucchler  Jr.  2008.  Design  Science  Research  Methods  and Patterns. Auerbach Publication, Inc., Boca Raton.
157 Vanhoeke,  B  et  al.    2005.    New  Anti-invasive  compounds:  result  from  the  Indo-
Belgian screening program. Pure Appl.Chem. Vol 77, No.1, pp 65-74. Wouda,  F.H.E.  and    P.  van  Beek,  J.G.A.J  van  der  Vorst,  Heiko  Tacke.  2002.  An
application  of  mixed-integer  linear  programming  models  on  the  redesign  of the  supply  network  of  Nutricia  Dairy    Drinks  Group  in  Hungary.  OR
Spectrum. 424:449-465.
Yoshida, Y., M. Kiso, T. Goto. 1999. Efficiency of the Extraction of catechins from green tea. Food Chemistry 67 1999 429-433
Yudoko,  G.  dan  H.Mulyati.  2003.  Karakteristik  Industri  Penyamakan  Kulit  di Kabupaten  Garut  dengan  Pendekatan  Klaster.  Prosiding  Seminar  Nasional
Perencanaan  Sistem  Industri  2003.    Departemen  Teknik  Industri,  Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Yuhono, J.T. 2004. Analisis Pendapatan Usaha Tani dan Pemasaran Gambir. Buletin TRO XV No. 2, 2004. Hal. 9-21.
LAMPIRAN
halaman ini sengaja dibiarkan kosong
Lampiran 1. Perkembangan Ekspor Gambir 2005-2009 Menurut Negara Tujuan
NEGARA TUJUAN VOLUME EKSPOR kg
NILAI EKSPOR US 2005
2006 2007
2008 2009
2005 2006
2007 2008
2009
Bangladesh 59,700
124,262 244,000
365,500 316,500
99,578 244,173
319,620 517,676
502,621 Hongkong
203 34,500
26,999 243
114,010 72,305
India 6,759,515  7,178,763  12,221,456  15,044,577  16,678,701  12,922,649  13,003,107  20,824,144  31,587,822  35,116,045
Italia 20,025
20,775 40,250
40,635 30,000
56,375 Jepang
27,000 86,780
3,500 7,460
12,300 139,562
171,742 11,275
1,831 20,413
Malaysia 23,499
15,710 37,445
41,487 176,733
36,589 22,924
26,684 9,356
105,437 Mauritius
2,400 1,423
Mesir 33,600
33,373 Myanmar
10,000 23,725
Nepal 375,000
232,000 402,000
604,824 378,643
1,034,014 Pakistan
102,500 17,500
444,980 554,732
537,940 54,008
4,488 638,366
753,963 1,009,342
Perancis 100
150 Republik Korea
6,207 450
4,805 5,000
Republik Rakyat  Cina 1,400
600 Saudi Arabia
11,000 23,010
Singapura 106,118
140,000 159,006
166,329 122,503
118,194 153,000
246,025 246,188
178,694 Sudan
11,250 2,813
Taiwan 5,000
9,750 Thailand
79,858 1,000
10,661 855
UK 175
2,100 Uni Emirat Arab
26,000 29,573
13,863 20,465
USA 24,282
1,430 54,909
6,435 Venezuela
18,000 5,800
Vietnam 13,000
83,600 Yaman
6,000 11,513
Jumlah 7,202,672  7,653,823  13,589,694  16,465,084  18,297,700  13,478,885  13,760,908  22,871,209  33,581,647  38,038,766
Sumber: BPS 2006-2010. Ekspor masing-masing tahun 2005-2009.
162
Lampiran 2. Ringkasan Perkembangan Ekspor Gambir Indonesia
Total Ekspor Gambir Indonesia 2005-2009
Tahun Volume
kg Nilai
US Harga
Rata-rata USkg
2005 7,202,672
13,478,885 1.871
2006 7,653,823
13,760,908 1.798
2007 13,589,694
22,871,209 1.683
2008 16,465,084
33,581,647 2.040
2009 18,297,700
38,038,766 2.079
Volume Ekspor Gambir Indonesia ke Negara Tujuan Ekspor Utamakg NEGARA
TUJUAN
2005 2006
2007 2008
2009    Jumlah
Bangladesh 59,700
124,262 244,000
365,500 316,500
1,109,962 India
6,759,515 7,178,763  12,221,456  15,044,577  16,678,701
57,883,012 Jepang
27,000 86,780
3,500 7,460
12,300 137,040
Malaysia 23,499
15,710 37,445
41,487 176,733
294,874 Pakistan
102,500 17,500
444,980 554,732
537,940 1,657,652
Singapura 106,118
140,000 159,006
166,329 122,503
693,956
Nilai Ekspor Gambir Indonesia ke Negara Tujuan Ekspor UtamaUS NEGARA
TUJUAN
2005 2006
2007 2008
2009    Jumlah
Bangladesh 99,578
244,173 319,620
517,676 502,621
1,683,668 India
12,922,649  13,003,107  20,824,144  31,587,822  35,116,045  113,453,767 Jepang
139,562 171,742
11,275 1,831
20,413 344,823
Malaysia 36,589
22,924 26,684
9,356 105,437
200,990 Pakistan
54,008 4,488
638,366 753,963
1,009,342 2,460,167
Singapura 118,194
153,000 246,025
246,188 178,694
942,101
Sumber Ekspor masing-masing tahun 2005-2009
163
Lampiran 3. Luas Area Tanaman Perkebunan di Provinsi Riau, Sumatera Barat,
Sumatera Utara, Sumatera Selatan ha
No Tanaman
Sumatera Barat 2007
Sumatera Utara 2007
Riau 2007 Sumatera
Selatan 2007
1  Karet 87,286.00
362,084.95 512,900.79
928,075.00 2  Kelapa Sawit
326,580.00 372,153.00  1,611,381.60
506,124.00 3  Kelapa Dalam
79,829.00 123,201.89
552,021.69 58,354.00
4  Kelapa Hibrida -
- -
- 5  Kayu Manis
35,232.00 6,970.37
0.50 1,708.25
6  Kopi Robusta 28,788.00
53,869.36 10,192.46
276,855.00 7  Kopi Arabika
- 25,086.98
563.30 -
8  Lada 126.00
183.80 -
12,001.35 9  Cengkeh
1,602.00 3,364.68
19.30 373.00
10  Kakao 1,814.90
56,258.78 9,265.28
4,826.73 11  Pinang
517.00 4,575.80
5,777.55 1,543.95
12  Kemiri -
11,211.88 2.00
- 13  Kapuk
93.00 483.15
7.20 905.25
14  Kapulaga -
45.00 -
- 15  Aren
1,158.00 5,031.14
98.54 1,610.10
16  Vanili -
162.10 -
350.00 17  The
798.00 -
- -
18  Tebu 14,576
711.00 -
- 19  Tembakau
1,033 302.12
- 112.00
20  Nilam -
2,728.40 -
877.00 21  Sagu
- -
- -
22  Pala 1,233.00
228.85 -
- 23  Jambu Mete
- 17.50
- -
24  Jarak Pagar -
- -
- 25  Saga
- -
62,342.93 -
26  Kemenyan -
24,077.95 -
-
27  Gambir 13,115.00
1,481.50 4,901.00
512.00
Sumber: BPS masing-masing Provinsi, 2008 Keterangan: Nilai yang kosong menunjukkan data tidak tersedia atau jenis yang
sama, speciesnya digabung
164
Lampiran 4.  Luas Kebun dan Produksi Gambir Provinsi Sumatera Barat Tahun 2009
No KabupatenKota
Luas Kebun Gambir ha
Produksi Ton
Produktif Belum
Produktif Tua
Rusak TR
Jumlah
Kabupaten
1  Kep Mentawai 2.00
16.00 -
18.00 1.48
2  Pesisir Selatan 4,377.00
2,133.75 -
6,510.75 3,317.77
3  Solok -
- -
- 4  Sijunjung
65.00 19.00
- 84.00
37.57
5  Tanah Datar -
- -
- 6
Padang Pariaman
121.00 63.00
- 184.00
89.90
7  Agam 225.00
450.00 -
675.00 164.03
8  50 Kota 12,646.00
7,660.50 -  20,306.50
9,699.48
9   Pasaman 609.00
98.00 -
707.00
449.44
10  Solok Selatan -
- -
- 11  Dharmasraya
- -
- -
12  Pasaman Barat 140.00
11.00 -
151.00 102.62
Kota -
- 13  Padang
72.25 13.00
- 85.25
32.51
14  Solok -
- -
- 15  Sawahlunto
5.00 -
- 5.00
2.50
16  Padang Panjang -
- -
- 17  Bukittinggi
- -
- -
18  Payakumbuh -
- -
- 19  Pariaman
- -
- -
Provinsi Sumatera Barat
2009 18,262.25  10,064.25
-  28,326.50  13,897.30
2008 18,306.00
1,209.00 60.00  19,575.00  13,956.00
2007 17,197.00
2,135.00 18.00  19,350.00  13,115.00
2006 17,018.00
1,996.00  107.00  19,121.00  12,973.00
2005 17,080.00
2,473.00  105.00  19,658.00  13,249.00
Sumber: Sumatera Barat Dalam Angka 2009
165
Lampiran 5. Luas Kebun dan Produksi Gambir Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2008
No Kecamatan
Luas Kebun Gambir ha Produksi
Ton Produktif
Belum Produktif    Jumlah
1  Payakumbuh 534.00
75.00 609.00
448.60 2  Akabiluru
- -
- -
3  Luak -
- -
- 4  Lareh Sago Halaban
499.00 34.00
533.00 424.20
5  Situjuah Limo Nagari -
- -
- 6  Harau
444.00 53.00
497.00 344.10
7  Guguak 35.00
34.00 69.00
29.80 8  Mungka
523.00 43.00
566.00 373.90
9  Suliki -
80.00 80.00
- 10  Bukit Barisan
2,621.00 14.00
2,635.00 2,227.90
11  Gunuang Omeh -
- -
- 12  Kapur IX
5,559.00 123.00
5,682.00 4,764.10
13  Pangkalan Koto Baru 3,674.00
65.00 3,739.00
3,178.00 Kab 50 Kota
13,889.00 521.00  14,410.00
11,790.60
Kab 50 Kota 12,013.00  1,876.00  13,889.00
10,073.00
Kab 50 Kota 12,731.00  1,071.00  13,802.00
9,682.50
Kab 50 Kota 11,670.00  2,079.00  13,749.00
8,166.00
Kab 50 Kota 10,923.00  2,159.00  13,082.00
7,643.00
Sumber Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Angka 2008
166
Lampiran 6. Beberapa Penelitian mengenai Gambir
Peneliti
Teknol o
gi P
ros es
Me si
n -P
er al
at an
B udi
day a
Penge m
bang an
Produk K
aj ia
n f inan
si al
B isni
s, Pe m
asa ran
dan Pe rdaga
ngan
Lit b
ang Abrar, H. et al.  2008
x Agustian, Lismarni dan Herviyanti
2002 x
Aisman, N. Nazir, M. Djalal 2004
x Aldi, Y., A. A. Bakhtiar dan
S.Rusfa 2004 x
Alen, Y.,  E.Rahmayuni, A. Bakhtiar 2004
x Amos, I.  Zainuddin, A.
Triputranto, B. Rusmandana, S. Ngudiwaluyo 2004
x Aprisal 2002
x Arneti, U. Syam, N. Nelly 2002
x Asyiardi 2002
x Bakhtiar, A. 2004
x Busharmaidi 2007
x Daswir, Risfaheri dan S. Yuliani
2003 x
Daud, D. 1993 x
Denian, A. 2003 x
Denian, A., Z. Hasan dan A. Taher 2003
x Dhalimi, A 2006
x Emriadi. , Y.Stidi, Henny, dan D.
Mustika 2004 x
Ermiati 2004 x
x Ferita, I., B. Satria, Djafarudin
2002 x
Firmansyah, A. Bakhtiar, S.A. Konda 2004
x Hamzah, Z. 2002
x
167
Lampiran 6. Lanjutan
Peneliti
Teknol o
gi P
ros es
Me si
n -P
er al
at an
B udi
day a
Penge m
bang an
Produk K
aj ia
n f inan
si al
B isni
s, Pe m
asa ran
dan Pe rdaga
ngan
Lit b
ang Handayani, D., R. Ranova, Bobbi
H, A. Farlian, Almahdy dan Arneti 2004
x Hasman, E dan M. Surya 2006
x Ilyas, A.  I. Trinanda, A. Bakhtiar
2004 x
Irzal dan A. Eviza 2004 x
Ispinimiartriani 2008 x
Kasim, A.  2004 x
Konda, S.  Firmansyah, dan A. Bakhtiar 2004
x Linkenheil, K. 1998
x Lucida, H.  L. Sosmiko, D. A.
Utami, Nuraini, A. Bakhtiar 2004 x
Munir, M. 2000 x
Nasrun 2003 x
Nazir, N. 2002 x
Nazir, N. N. Ferdinal 2002 x
Nazir, N., R. Hakimi dan A. Bakhtiar. 2007
x Nurmansyah, A. Denian dan E.
Suryani 2003 x
Patrick, L. 1999 x
Pratoto, A. dan Irwan 2002 x
Ridilwan 2008 x
Risfaheri dan Yanti 1993 x
Rusman, B. 2002 x
Sait, S., Sumarsi. dan J. Sunaryo 1989
x Shanie, M.,  V. Hosiana, A.
Bakhtiar 2004 x
Sugiyama, S. 2005 x
Sugiyama, S. 2006 x
168
Lampiran 6. Lanjutan
Peneliti
Teknol o
gi P
ros es
Me si
n -P
er al
at an
B udi
day a
Penge m
bang an
Produk K
aj ia
n f inan
si al
B isni
s, Pe m
asa ran da
n
Per dag
anga n
Lit b
ang Suharti, N., A. Bakhtiar 2004
x Suherdi 1994
x Suherdi 2003
x Tarwiyah, K. 2008
x Tinambunan, A. 2008
x Vanhoeke, B et al. 2005
x Voravuthikunchai, S.,
A.Lortheeranuwat, W.J.T. Sririrak, S. Phongpaichit and T. Supawita
2004 x
Yuhono, J.T. 2004 x
169
Lampiran 7. Acuan Penilaian dalam Evaluasi Teknologi dengan Analisis THIO
No Indikator
Kategori Penilaian Kisaran Nilai
1  Technoware  Peralatan Manual manual facilities 1
3 Peralatan serbaguna general facilities
2 4
Peralatan khusus special facilities 3
5 Peralatan otomatis automatic facilities
4 6
2  Humanware Kemampuan mengoperasikan operating
capabilities 1
3 Kemampuan mengeset setting capabilities
2 4
Kemampuan memperbaiki repairing capabilities 3
5 Kemampuan mereproduksi reproducing
capabilities 4
6 Kemampuan mengadaptasi adapting capabilities
5 7
Kemampuan menyempurnakan improving capabilities
6 8
Kemampuan inovasi innovating capabilities 7
9 3  Infoware
Mengenal fakta familiarizing facts 1
3 Menerangkan fakta describing facts
2 4
Menspesifikasi fakta specifying facts 3
5 Menggunakan fakta utilizing facts
4 6
Menghayati fakta comprehensing facts 5
7 Menggeneralisasi fakta generalizing facts
6 8
Mengkaji fakta assessing facts 7
9 4  Orgaware
Mencari bentuk pola striving framework 1
3 Menetapkan pola kerja tipe-up framework
2 4
Menciptakan pola kerja venturing framework 3
5 Melindungi pola kerja protecting framework
4 6
Menstabilkan pola kerja stabilizing framework 5
7 Memapankan pola kerja prospecting framework
6 8
Menguasai pola kerja leading framework 7
9
Sumber: Harjanto 1996
170
Lampiran 8. Luas Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota per Kecamatan
No Kecamatan
Luas km2 Persentase
1 Payakumbuh
99.47 2.97
2 Akabiluru
94.26 2.81
3 Luak
61.68 1.84
4 Lareh Sago Halaban
394.85 11.77
5 Situjuah Limo Nagari
74.18 2.21
6 Harau
416.80 12.43
7 Guguak
106.20 3.17
8 Mungka
83.76 2.50
9 Suliki
136.94 4.08
10 Bukit Barisan
294.20 8.77
11 Gunuang Omeh
156.54 4.67
12 Kapur IX
721.36 21.57
13 Pangkalan Koto Baru
712.06 21.23
Total 3354.3
100.00
171
Lampiran 9. Luas Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Menurut Kelas Ketinggian ha
No Kecamatan
Luas Lahan menurut Ketinggian m dpl 100-1000
1000-1500 1500-2000
2000-2500 Total
1  Payakumbuh 8,821.50
1,125.50 -
- 9,947.00
2  Akabiluru 7,400.60
1,750.15 275.25
- 9,426.00
3  Luak 2,225.25
1,550.50 1,766.75
625.50 6,168.00
4  Lareh Sago Halaban 32,853.65
4,750.25 1,225.35
655.75 39,485.00
5  Situjuah Limo Nagari 3,191.60
1,325.50 1,175.40
1,725.50 7,418.00
6  Harau 32,204.75
9,475.25 -
- 41,680.00
7  Guguak 10,620.00
- -
- 10,620.00
8  Mungka 4,250.50
4,125.50 -
- 8,376.00
9  Suliki 10,220.60
2,898.25 575.15
- 13,694.00
10  Bukit Barisan 16,525.85
2,570.15 8,898.50
1,425.50 29,420.00
11  Gunung Omeh 13,305.90
2,348.10 -
- 15,654.00
12  Kapur IX 62,429.82
7,595.28 1,225.50
1,085.40 72,336.00
13  Pangkalan Koto Baru 51,980.38   19,225.62
- -
71,206.00 Total
256,030.40  58,740.05 15,141.90
5,517.65   335,430.00 Sumber: BPN Kabupaten Lima Puluh Kota di dalam BPS Kabupaten Lima Puluh Kota 2008
172
Lampiran 10. Luas Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Menurut Kelas
Kelerengan
No Kecamatan
Luas Lahan Menurut Klasifikasi Lereng ha 0-2
2-5 15-40
40 Total
1  Payakumbuh 3,121.45
2,846.75 2,287.81
1,690.99 9,947.00
2  Akabiluru 1,508.16
2,262.24 2,356.50
3,299.10 9,426.00
3  Luak 1,048.56
1,418.64 1,542.00
2,158.80 6,168.00
4  Lareh Sago Halaban 6,317.60
9,476.40 9,871.25
13,819.75 39,485.00
5  Situjuah Limo Nagari 1,186.88
1,780.32 1,854.50
2,596.30 7,418.00
6  Harau 7,085.60
9,586.40   10,420.00 14,588.00
41,680.00 7  Guguak
2,442.60 1,805.40
2,655.00 3,717.00
10,620.00 8  Mungka
1,423.92 1,926.48
2,094.00 2,931.60
8,376.00 9  Suliki
2,327.98 3,149.62
3,423.50 4,792.90
13,694.00 10  Bukit Barisan
5,001.40 6,766.60
7,355.00 10,297.00
29,420.00 11  Gunung Omeh
2,661.18 3,600.42
3,913.50 5,478.90
15,654.00 12  Kapur IX
11,573.76 17,360.64   18,084.00
25,317.60 72,336.00
13  Pangkalan Koto Baru 11,392.96
17,089.44   17,801.50 24,922.10
71,206.00 Total
57,092.05 79,069.35   83,658.56
115,610.04 335,430.00
Sumber: BPN Kabupaten Lima Puluh Kota di dalam BPS Kabupaten Lima Puluh Kota 2008
173
Lampiran 11. Luas Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Menurut Klasifikasi
Tekstur Tanah
No Kecamatan
Luas lahan menurut Klasifikasi Tekstur Ha Halus
Sedang Kasar
Total
1  Payakumbuh 6,016.40
690.95 3,239.65
9,947.00 2  Akabiluru
3,255.75 4,417.10
1,753.15 9,426.00
3  Luak 1,579.80
3,737.50 850.70
6,168.00 4  Lareh Sago Halaban
6,682.65 21,321.50
11,480.85 39,485.00
5  Situjuah Limo Nagari 2,020.60
4,309.35 1,088.05
7,418.00 6  Harau
4,475.30 25,183.05
12,021.65 41,680.00
7  Guguak 2,994.95
4,956.25 2,668.80
10,620.00 8  Mungka
1,728.75 4,370.75
2,276.50 8,376.00
9  Suliki 1,642.50
7,833.45 4,218.05
13,694.00 10  Bukit Barisan
3,150.00 17,075.50
9,194.50 29,420.00
11  Gunung Omeh 857.50
9,617.75 5,178.75
15,654.00 12  Kapur IX
3,748.35 44,582.00
24,005.65 72,336.00
13  Pangkalan Koto Baru 1,110.00
45,562.40 24,533.60
71,206.00 Total
39,262.55   193,657.55 162,509.90   395,430.00
Sumber: BPN Kabupaten Lima Puluh Kota di dalam BPS Kabupaten Lima Puluh Kota 2008
174
Lampiran 12. Luas Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Menurut Kedalaman
Efektif Tanah
No Kecamatan
Luas Lahan Menurut Kedalaman Efektif Tanah Ha
60 cm 60-90 cm
90 cm Total
1  Payakumbuh 1,989.40
2,785.16 5,172.44
9,947.00 2  Akabiluru
188.20 3,233.23
6,004.57 9,426.00
3  Luak 1,233.60
1,727.02 3,207.38
6,168.00 4  Lareh Sago Halaban
7,897.00 11,055.88
20,532.12 39,485.00
5  Situjuah Limo Nagari 1,483.60
2,077.04 3,857.36
7,418.00 6  Harau
8,336.00 11,670.40
21,673.60 41,680.00
7  Guguak 2,124.00
2,793.60 5,702.40
10,620.00 8  Mungka
1,675.20 2,345.28
4,355.52 8,376.00
9  Suliki 2,738.80
3,834.32 7,120.88
13,694.00 10  Bukit Barisan
5,884.00 8,237.60
15,298.40 29,420.00
11  Gunung Omeh 3,130.80
4,383.12 8,140.08
15,654.00 12  Kapur IX
14,467.20 20,254.08
37,614.72 72,336.00
13  Pangkalan Koto Baru 14,241.20
19,937.68 37,027.12
71,206.00 Total
65,389.00 94,334.41
175,706.59 335,430.00
Sumber: BPN Kabupaten Lima Puluh Kota di dalam BPS Kabupaten Lima Puluh Kota 2008
175
Lampiran 13. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2007
No Bulan
Curah Hujan mm
Jumlah Hari Hujan
1  Januari 443
24 2  Februari
176.2 14
3  Maret 225.3
17 4  April
419.3 23
5  Mei 147.7
18 6  Juni
193.6 17
7  Juli 265.8
16 8  Agustus
149 12
9  September 266.3
16 10  Oktober
392.5 23
11  Nopember 185.4
15 12  Desember
256.7 14
Total 3,120.8
209
Sumber: Stasiun Klimatologi Sicincin Tempat Pemeriksaan Tanjung Pati di dalam BPS Kabupaten Lima Puluh
Kota 2008
176
Lampiran 14. Luas Lahan di Kabupaten Lima Puluh
Kota Menurut Jenis Penggunaan Ha Tahun 2007
No Jenis Penggunaan
Luas ha
1  Hutan Lindung 143,938
2  Hutan Suaka Alam dan Wisata 27,060
3  Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap
6,200 Hutan Produksi Terbatas
8,915 Hutan yang dapat Dikonversi
15,185 4  Areal Penggunaan Lain
I. Lahan Basah Sawah Irigasi Produktif
14,090 Sawah Irigasi Tak Produktif
6,641 Sawah Non Irigasi
1,555 Rawa
221 KolamtebatEmbung
1,320 Wadukdanau
1,814 II. Lahan Kering
Perkebunan 38,250
PemukimanPekarangan 7,690
Industri 171
Pertambangan 395
Lahan TerlantarSemak Belukar 36,648
Penggunaan Lain 25,337
335,430 Sumber: BPS Kab Lima Puluh Kota 2008
177
Lampiran 15. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Lima Puluh Kota
ke Ibu Kota Kabupaten lain di Sumatera Barat Kota
Jarak ke Ibu Kota Kab 50 Kota km
Bukittinggi 43
Padang Panjang 62
Padang 134
Batusangkar 48
Painan 211
Lubuk Sikaping 120
Pariaman 120
Sawahlunto 147
Solok 116
Sijunjung 179
Padang Aro 228
Sitiung 243
SImpang Ampek 242
178
Lampiran 16. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten ke
Ibu Kota Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota
Ibukota Kecamatan Jarak ke Ibu
Kota Kab 50 Kota km
Koto Baru 16
Sariak Laweh 29
Mungo 19
Situjuah Banda Dalam 20
Pakan Rabaa 24
Sarilamak Guguak
24 Mungka
26 Suliki
35 Koto TInggi
55 Banja Loweh
36 Pangkalan
44 Muaro Paiti
78 Sumber: Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Angka 2009
179
Lampiran 17. Penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota dan Sumatera Barat 2007
Uraian Lima Puluh
Kota Sumatera
Barat Jumlah Penduduk
Laki-laki 164,114
2,311,652 Perempuan
165,407 2,386,112
Total 329,521
4,697,764 Jumlah Rumah Tangga
SP 2000 71,314
867,880 Susenas 2007
83,232 1,121,904
Angkatan Kerja Bekerja
154,579 1,889,406
Pengangguran 13,024
217,305 Total
167,603 2,106,711
Bukan Angkatan Kerja 63,175
1,119,045 230,778
3,225,756 Jumlah Penduduk yang Bekerja Menurut
Sektor Pertanian
90,545 905,575
Sektor Lain 64,034
983,831 Total
154,579 1,889,406
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Barat 2008
Lampiran 18. Penilaian Manajemen Teknologi dari Setiap Pelaku Agroindustri Gambir di Indonesia
No Komponen Manajemen teknologi
PELAKU Penggunaan
Teknologi yang
Diharapkan Unit Pengolah
Gambir Skala Mikro Pedagang
Pengumpul Eksportir
Gambir Asalan
Gambir Blok PTA dan Wafer Block CR
I Indikator transformasi teknologi
Technoware 2.0
2.0 2.5
4.5 6.0
Humanware 2.4
3.0 3.5
4.0 6.0
Infoware 1.3
2.5 3.5
4.0 6.5
Orgaware 3.0
3.0 4.0
5.0 6.5
II Indikator kemampuan teknologi
Operative Capability 2.0
3.0 3.0
4.0 5.0
Acquisitive Capability 2.0
3.0 4.0
4.0 5.0
Supportive Capability 2.0
3.0 4.0
5.0 6.0
Innovative Capability 2.0
3.0 4.0
5.0 7.0
181
Lampiran 19. Identifikasi SWOT Beberapa Negara Penjual dan pengolah produk hilir Gambir
KOMPONEN SWOT
INDIA SINGAPURA
MALAYSIA RR CINA
KEKUATAN Gambir impor bebas dari pajak
Memiliki  jaringan  yang  baik dengan  pedagang  gambir  di
Indonesia    koleksi  gambir melalui anak perusahaan
Impor  dari  Indonesia  hanya sebatas  gambir  blok  asalan
mudah ditangani Memiliki  teknologi  pemrosesan
gambir yang canggih Menguasai  pasar  gambir  di  luar
negeri Menguasai  ekspor  dan  impor
produk gambir dunia Memiliki pengembangan produk
gambir yang luas Memiliki
pengalaman yang
panjang pada
perdagangan gambir sejak 1850’an
Memiliki  jalur  distribusi dan
transportasi yang
sangat baik dengan dunia Memiliki
pengalaman dalam  memproses  ulang
gambir  blok  dengan  mutu yang tinggi
Kuat secara finansial Memiliki  perkebunan
gambir  di  Sabah  dan Sarawak
Memiliki produk
olahan seperti
aphrosidiacs ,  farmasi
dan obat luka bakar Memiliki  pertumbuhan
industri  bio  farmasi yang baik
Memiliki banyak
paten  produk  hilir dari gambir
Memiliki reputasi
yang  baik    pada produk  herbal  dan
bio-nature yang
telah dipasarkan
secara global
KELEMAHAN Sangat tergantung pada pasokan
gambir dari Indonesia Secara  formal  tidak  memiliki
kebun gambir
sendiri di
Indonesia Sangat  tergantung  pada
pasokan gambir
dari Indonesia
Secara formal
tidak memiliki anak perusahaan
di Indonesia Pengolah  gambir  di
Sabah  dan  Sarawak masih
memproduksi gambir bermutu rendah
Tidak memiliki
lahan  yang  cocok bagi
perkebunan gambir di RR Cina
Tidak  ada  lahan  yang  cocok bagi perkebunan gambir di India
182
Tabel 19.  Lanjutan
KOMPONEN SWOT
INDIA SINGAPURA
MALAYSIA RR CINA
KESEMPATAN Memiliki  diversifikasi  produk
dari gambir
sebagai anti
penuaan dan
penggunaan kosmetik lainnya
Memiliki unit
Litbang yang  sangat  baik  untuk
diversifikasi produk
melalui Biopolis,
Temasek Holding, dll Visi  malaysia  menjadi
pusat produk
halal dunia
Memiliki produk
anti  penuaan  dan kosmetik
yang mendunia
ANCAMAN Investasi  pabrik  pengeringan
daun  gambir  di  Indonesia  bisa gagal
karena kekurangan
pasokan  bahan  baku  dari  petani indonesia
Persaingan  bisnis  produk gambir  dengan  India  dan
RR Cina meningkat Persaingan
bisnis produk  gambir  dengan
India,  Singapura  dan RR Cina meningkat
Persaingan bisnis
produk gambir
dengan India,
Singapura dan
Malaysia meningkat Persaingan  bisnis  pada  produk
gambir dengan
RR Cina
meningkat
183
Lampiran 20. Skor untuk Faktor-Faktor Penentu Kekuatan Bisnis Indonesia, India, Singapura, Malaysia dan Republik Rakyat Cina
FAKTOR Indonesia
India Singa-
pura Malay-
sia RR
Cina
Lahan 5
2
1 4
2
Bahan baku 5
2
1
4 2
Produk Hilir 2
5
4
3 4
Mutu Produk ~ Teknologi
2 4
4
2 4
Litbang 2
4
5
4 4
SDM-jumlah 4
4
2
3 4
SDM-teknologi 2
4
4
3 4
Dukungan Pemerintah
4 5
4
4 4
Pasar domestic 4
5
1
4 4
Pasar ekspor 3
5
4
2 4
Pemodalan 2
4
5
3 4
Jaringan 2
5
5
2 2
Reputasi 2
5
4
3 5
Kekuatan bisnis gambir
2 5
4
2 3
Keterangan: 5: Sangat baik
4: Baik 3: Sedang
2: Kurang 1: Sangat kurang
184
Lampiran 21. Skor untuk Sub-Komponen Berlian Porter untuk Indonesia, India,
Singapura, Malaysia dan Republik Rakyat Cina No  Komponen
Berlian Porter
Uraian Indo-
nesia India  Singa
pura Malay
sia RR
Cina
1 Kondisi
faktor Ketersediaan
sumberdaya manusia 4
4 2
3 4
Kemampuan sumberdaya manusia
2 4
4 3
4 Sumberdaya
fisik Lahan
5 2
1 4
2 Sumberdaya
fisik Bahan baku
5 2
1 4
2 Sumberdaya
pengetahuan Litbang 2
4 5
4 4
Sumberdaya modal 2
4 5
3 4
Infrastruktur Dukungan
pemerintah 4
5 4
4 4
Teknologi ~ Mutu Produk
2 4
4 2
4 2
Kondisi permintaan
Permintaan domestik 4
5 1
4 4
Permintaan internasional
3 5
4 2
4 3
Strategi perusahaan,
struktur dan persaingan
Kondisi internal,
strategi dan persaingan masing-masing
unit usaha kekuatan bisnis
gambir 2
5 4
2 3
Reputasi 2
5 4
3 5
4 Keterkaitan
dan industri pendukung
Kerja  sama  dengan industri lain Jaringan
2 5
5 2
2
Saling  ketergantungan dengan  industri  lain
Industri hilir 2
5 4
3 4
185 Lampiran 22. Skor untuk Komponen Berlian Porter Indonesia, India, Singapura,
Malaysia dan Republik Rakyat Cina No
Komponen  Berlian Porter
Indonesia  India Singapura  Malaysia  RR
Cina 1
Kondisi faktor
3.25 3.625
3.25 3.375
3.5
2 Kondisi permintaan
3.5 5
2.5 3
4
3 Strategi
perusahaan, struktur persaingan
2 5
4 2.5
4
4 Keterkaitan dan
industri pendukung
2 5
4.5 2.5
3
Lampiran 23. Structural Self Interaction Matrix SSIM Permasalahan Agroindustri Gambir
Masalah ke-j
Ke b
e rl
an ju
ta n
Bi sn
is
G amb
ir Po
si si
T awar
In d
o n
e si
a
d al
a m
Bi sn
is Ga
m b
ir
Du n
ia Ke
se ja
h teraa
n P
e ta
n i
Pa sar
H ar
ga Kap
asi ta
s Pro
d u
ksi
Mu tu
P ro
d u
k
Pro d
u k
H il
ir
T e
kn o
logi P
ro se
s
Bu d
id ay
a Perm
o d
al a
n
Li tb
an g
Ke m
a m
p u
an SDM
Ke le
m b
aga an
Masalah ke-i 14
13 12
11 10
9 8
7 6
5 4
3 2
1
Kelembagaan
1
V V
V V
V V
V V
V V
V V
V Kemampuan SDM
2
V V
V O
O V
V V
V V
O V
Litbang
3
V V
V O
O V
V V
V V
O Permodalan
4
V V
X X
O V
V V
V V
Budidaya
5
V V
X O
O V
O O
O Teknologi Proses
6
V V
X O
O V
V V
Produk Hilir
7
V V
V V
V X
X Mutu Produk
8
V V
V X
V O
Kapasitas Produksi
9
V V
V X
X Harga
10
V A
V A
Pasar
11
V V
V Kesejahteraan Petani
12
V A
Posisi Tawar Indonesia dalam Bisnis Gambir Dunia
13
V Keberlanjutan Bisnis Gambir
14
187
Lampiran 24. Reachability Matrix RM Permasalahan Agroindustri Gambir
Masalah ke-j
Ke le
m b
aga an
Ke m
a m
p u
an SDM
Li tb
an g
Perm o
d al
a n
Bu d
id ay
a T
e kn
o logi
P ro
se s
Pro d
u k
H il
ir
Mu tu
P ro
d u
k
Kap asi
ta s P
ro d
u ksi
H ar
ga Pa
sar Ke
se ja
h teraa
n
Petan i
Po si
si T
awar In
d o
n e
si a
d al
a m
Bi sn
is Gambi
r Du
n ia
Ke b
e rl
an ju
ta n
Bi sn
is Gambi
r
Dri v
e r
Po w
e r
Lev e
l Masalah ke-i
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Kelembagaan 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
14 1
Kemampuan SDM 2
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
10 2
Litbang 3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
10 2
Permodalan 4
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
10 2
Budidaya 5
1 1
1 1
1 5
5 Teknologi Proses
6 1
1 1
1 1
1 1
7 4
Produk Hilir 7
1 1
1 1
1 1
1 1
8 3
Mutu Produk 8
1 1
1 1
1 1
1 7
4 Kapasitas Produksi
9 1
1 1
1 1
1 1
7 4
Harga 10
1 1
1 1
4 6
Pasar 11
1 1
1 1
1 1
1 1
8 3
Kesejahteraan Petani 12
1 1
1 1
1 5
5 Posisi Tawar Indonesia dalam
Bisnis Gambir Dunia 13
1 1
1 1
4 6
Keberlanjutan Bisnis Gambir 14
1 1
7 Dependency
1 2
3 4
6 6
8 8
10 7
7 13
11 14
Rank 11
10 9
8 7
7 5
5 4
6 6
2 3
1
188
Lampiran 25. Perbandingan Beberapa Aspek Teknologi di IKM Gambir Kabupaten
Lima Puluh Kota dan Kabupaten Pesisir Selatan
No Aspek
Kec. Kapur IX, Kab Lima Puluh
Kota Kec. Harau,
Kab. Lima Puluh Kota
Kab. Pesisir Selatan I Siguntur
Muda Kab. Pesisir
Selatan II Barung- barung Belantai
1 Peralatan Produksi
Keranjang pemasakan
Terbuat dari drum yang dibagi
dua dengan kedua ujung dilapisi
dengan karet ban Terbuat dari
anyaman bambu yang diberi
rangka bambu pada kedua
ujungnya. Terbuat dari
anyaman bambu yang diberi rangka
bambu pada kedua ujungnya.
Terbuat dari anyaman bambu
yang diberi rangka bambu pada kedua
ujungnya.
Peralatan press
Peralatan press horizontal dengan
dongkrak hidrolik 30 ton
Peralatan press horizontal dengan
dongkrak hidrolik 30 ton
Peralatan perss vertikal yang
digerakkan dengan menggunakan katrol
Peralatan press horizontal dengan
dongkrak hidrolik 50 ton
Rangka alat press
Kayu bulat berukuran + 20
cm Kayu bulat
berukuran + 20 cm
Kayu bulat diameter +70 cm, dibelah dua,
langsung menjadi permukaan press
Besi C, dengan penampang
berukuran 200 mm x 100 mm x 10 mm
Alas pengepresan
Kayu berukuran + 20 x 25 cm
Kayu berukuran + 20 x 25 cm
- Lantai semen
2 Rumah kempa
Bangunan kayu berlantai papan
dan tanah Ukuran
+ 5 m x 6 m Bangunan kayu
berlantai papan dan tanah
Ukuran + 5 m x 6 m
Bangunan kayu berlantai papan dan
tanah Ukuran + 4 m x 5 m
Bangunan permanen dengan lantai semen
Ukuran ruang kerja + 3 m x 6 m
Bangunan terdiri dari dua bagian Separuh bagian terdiri dari 2 lantai, lantai atas tempat
istirahat terbuat dari papan dan bagian bawah berlantai tanah merupakan dasar tungku dan tempat penampungan
gatah gambir, pengendapan, penirisan dan pencetakan. Separuh bagian satu lantai berukuran 2.5 m x 6 m memiliki
lantai lebih tinggi dari lantai dasar bagian pertama.  Di sini dilakukan perebusan dan pengempaan.
Bangunan satu lantai
3 Tata Letak Ruang Kempa
Tungku Kuali perebusan
rata dengan lantai atas, dasar tungku
berada di lantai bawah
Kuali perebusan rata dengan lantai
atas, dasar tungku berada di lantai
bawah Kuali perebusan rata
dengan lantai atas, dasar tungku berada
di lantai bawah Dasar tungku dan
tempat pengaliran hasil ekstraksi lebih
rendah + 70 cm dari lantai kerja.
Bak penampung
hasil ekstraksi Di dasar lantai
bawah Di dasar lantai
bawah Lebih rendah dari
dasar lantai bawah bertangga tanah
Di luar ruang kempa, dekat bak
pengendapan 4
Produk Bentuk dan
ukuran Bervariasi karena perubahan bentuk saat pengeringan
Warna Coklat tua
Coklat tua Hitam
Hitam 5
Penggunaan bahan campuran
Pupuk SP36 Pupuk SP36
Tidak ada campuran Tidak ada campuran
Sumber: Hasil Survei, Agustus dan Desember 2009
189
Lampiran 26.
Perhitungan Biaya Tetap Transportasi
No Moda
Biaya Tetap
Harga Umur
Ekonomis tahun
Biaya per hari
1 Sepeda motor
Penyusutan 20,000,000
8 10,417
Pajak 300,000
1,250 11,667
2 Truk Kecil
Penyusutan 150,000,000
10 62,500
Pajak 1,500,000
6,250 68,750
3 Truk Sedang
Penyusutan 300,000,000
10 125,000
Pajak 3,000,000
12,500 137,500
4 Truk
BesarKontainer Penyusutan
600,000,000 10
250,000 Pajak
6,000,000 25,000
275,000
190
Lampiran 27. Perhitungan Biaya Variabel Transportasi
No Moda
Biaya variabel Jarak tempuh
km Biaya per
bulan Biaya
per km Harga
BBM Rplt
Konsum- si BBM
kmlt Biaya
per hari Rp
per hari
per bulan
1 Sepeda
motor Biaya bahan bakar
50  1,000 150
4500 30
7,500 Biaya Perawatan
Suku cadang 100,000
100 5,000
Oli 30,000
30 1,500
Perawatan 100,000
100 5,000
Pengendara 1,000,000
1,000 50,000
Jumlah Biaya per km 1,380
2 Truk
Kecil Biaya bahan bakar
100  2,000 375
4500 12
37,500 Biaya Perawatan
Suku cadang 1,500,000
750 75,000
Oli 150,000
75 7,500
Perawatan 1,000,000
500 50,000
Sopir+pembantu sopir 3,000,000
1,500 150,000
Keuntungan Usaha 1,500,000
750
Jumlah Biaya per km 3,950
3 Truk
Sedang Biaya bahan bakar
200  4,000 563
4500 8  112,500
Biaya Perawatan Suku cadang
3,000,000 750
150,000 Oli
600,000 150
30,000 Perawatan
2,000,000 500
100,000 Sopir+pembantu sopir
4,500,000 1,125
225,000 Keuntungan Usaha
3,000,000 750
Jumlah Biaya per km 3,838
4 Truk
Besar Kontain-
er Biaya bahan bakar
800  16,000 750
4500 6  600,000
Biaya Perawatan Suku cadang
6,000,000 375
300,000 Oli
3,200,000 200
160,000 Perawatan
4,000,000 250
200,000 Sopir+pembantu sopir
6,000,000 375
300,000 Keuntungan Usaha
4,500,000 281
Jumlah Biaya per km 2,231
191
Lampiran 28. Data Dasar untuk Perhitungan Biaya Transportasi Masing-masing Moda
No  Moda Jumlah Pemasok
Jumlah Produk
Gambir Dikirimkan
Jarak Pengiriman Per Trip
Total 1
Sepeda Motor Jumlah
Petani dalam satu nagari
100-200 kg Jumlah
gambir petani Dalam  nagari:  1-5
km 2
Bak  Terbuka Kecil
Jumlah  Pedagang Pengumpul
1-1.5 ton Jumlah
gambir Pedagang
2-10 km 3
Truk Sedang Jumlah  Pedagang
Pengumpul 5-6 ton
Jumlah gambir  ekspor
+ air Lima  Puluh  Kota-
Padang : 150 km Lima  Puluh  Kota
– Medan: 600 km 4
Truk Besar
Kontainer Jumlah Eksportir
20-30 ton Jumlah
gambir ekspor Dalam
kota Padang: 20-30 km
Dalam kota
Medan: 20-30 km
192
Lampiran 29. Dasar Perhitungan Biaya Transportasi dengan Perubahan
Rantai Pasok
Total Ekspor dan Jumlah Gambir Asalan yang Dikirim antar Lokasi kg
Lokasi Asal Pelabuhan Ekspor
TOTAL Padang
Gambir Asalan
Padang Katekin
+Tanin  Medan
Sumbar 50 Kota
8,462,686  1,829,770 2,515,934
12,808,390 Pesisir Selatan
3,430,819 -
- 3,430,819
Riau -
- 1,143,606
1,143,606 Sumatera Utara
- -
914,885 914,885
TOTAL EKSPOR 11,893,505  1,829,770
4,574,425 18,297,700
Dihitung sebagai gambir asalan Jumlah Gambir Asalan yang Dikirim antar Lokasi kg, Diluar yang diolah
menjadi Katekin, melalui Rantai Pasok Sendiri
Petani- Pedagang
Pasar Pedagang-
Pedagang Pedagang-
Eksportir Eksportir-
Pel Ekspor Pelabuhan Ekspor
Teluk Bayur, Padang 11,893,505
50 Kota 8,462,686
8,462,686 8,462,686
Pesisir Selatan 3,430,819
3,430,819 3,430,819
Pelabuhan Ekspor Belawan, Medan
4,574,425 Sumbar-Medan
2,515,933.8 2,515,933.8
2,515,933.8 Sumut-Medan
914,885 914,885.0
914,885.0 Riau-Medan
1,143,606 1,143,606.3
1,143,606.3
193
Jarak antar Lokasi Pengiriman Gambir Asalan km
Petani- Pedagang
Pasar Pasar
Pedagang- Pedagang
Pedagang- Eksportir
Eksportir- Pel Ekspor
Pelabuhan Ekspor Teluk Bayur, Padang
25 50 Kota
5.0 15
150 Pesisir Selatan
5.0 15
50 Pelabuhan Ekspor
Belawan, Medan 30
Sumbar-Medan 5.0
15 600
Sumut-Medan 5.0
15 300
Riau-Medan 5.0
15 500
194
Lampiran 30. Biaya Transportasi Pengangkutan Gambir Asalan
KONDISI SAAT INI
Perkiraan jumlah Trip untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi
Petani- Pedagang
Pedagang- Pedagang
Pedagang- Eksportir
Eksportir- Pel Ekspor
Pelabuhan Ekspor Teluk Bayur, Padang
595 50 Kota
84,627 5,642
1,693 Pesisir Selatan
34,309 2,288
687 Pelabuhan Ekspor
Belawan, Medan 229
Sumbar-Medan 25,160
1,678 504
Sumut-Medan 9,149
610 183
Riau-Medan 11,437
763 229
Perkiraan Biaya Transportasi untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi Rp.
Petani- Pedagang
Pedagang- Pedagang
Pedagang- Eksportir
Eksportir- Pel Ekspor
Pelabuhan Ekspor Teluk Bayur, Padang
196,814,84 50 Kota
1,571,241,300 722,176,000  1,207,320,625
Pesisir Selatan 637,003,767
292,864,000 226,280,625
Pelabuhan Ekspor Belawan, Medan
78,303,69 Sumbar-Medan
467,137,333 214,784,000  1,229,760,000
Sumut-Medan 169,866,433
78,080,000 235,841,250
Riau-Medan 212,346,967
97,664,000 470,881,250
Jumlah 3,057,595,800  1,405,568,000  3,370,083,750  275,118,531
Total Biaya Transportasi Rp. Gambir Asalan
8,895,694,573
Gambir Asalan-Katekin+Tanin -
TOTAL
8,895,694,573
195
Lampiran 31. Biaya Transportasi Pengangkutan Gambir Asalan Dan Produk
Katekin+Taninnya ALTERNATIF 1 Jumlah Gambir Asalan dan Katekin+Tanin yang Dikirim antar Lokasi kg
NagariPabrik Petani-
Pedagang Pasar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 731,908
731,908 219,572
219,572.4 Durian Tinggi
365,954 365,954
109,786 109,786.2
Pangkalan 548,931
548,931 164,679
164,679.3 Mahat
182,977 182,977
54,893 54,893.1
Perkiraan jumlah Trip untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi
NagariPabrik Petani-
PedagangP asar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 7,319
488 44
11.0 Durian Tinggi
3,660 244
22 6.0
Pangkalan 5,489
366 -
9.0 Mahat
1,830 122
11 3.0
Moda Sepeda
Motor Truk Kecil
Truk Sedang
Truk Besar Kapasitas
kg 100
500 5,000
20,000
Perkiraan Biaya Transportasi untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi Rp.
NagariPabrik Petani-
Pedagang Pasar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 135,890,919
43,182,572  10,925,374 6,706,562.5
Durian Tinggi 67,945,459
21,591,286 6,221,035
3,658,125.0 Pangkalan
101,918,189 32,386,929
- 5,487,187.5
Mahat 33,972,730
10,795,643 3,616,083
1,829,062.5
Jumlah 339,727,297  107,956,430  20,762,492
17,680,938
Total Biaya Transportasi Rp. Gambir Asalan
8,108,366,081 Gambir Asalan-Katekin+Tanin
486,127,156 TOTAL
8,594,493,237
196
Lampiran 32. Biaya Transportasi Pengangkutan Gambir Asalan Dan Produk
Katekin+Taninnya ALTERNATIF 2
Jumlah Gambir Asalan dan Katekin+Tanin yang Dikirim antar Lokasi kg
NagariPabrik Petani-
Pedagang Pasar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 813,231
813,231 243,969
243,969.3 Durian Tinggi
406,616 406,616
121,985 121,984.7
Pangkalan 609,923
609,923 182,977
182,977.0 Mahat
- -
- -
Perkiraan jumlah Trip untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi
NagariPabrik Petani-
Pedagang Pasar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 8,132
542 49
13.0 Durian Tinggi
4,066 271
24 7.0
Pangkalan 6,099
407 -
10.0 Mahat
- -
- -
Perkiraan Biaya Transportasi untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi Rp.
NagariPabrik Petani-
Pedagang Pasar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 150,989,910
47,980,636 12,139,304
7,925,937.5 Durian Tinggi
75,494,955 23,990,318
6,912,261 4,267,812.5
Pangkalan 113,242,432
35,985,477 -
6,096,875.0 Mahat
- -
- -
Jumlah 1,868,500,132  593,760,365  104,783,609
93,282,188
Total Biaya Transportasi Rp. Gambir Asalan
8,108,366,081 Gambir Asalan-Katekin+Tanin
485,025,917 TOTAL
8,593,391,998
197
Lampiran 33.  Biaya Transportasi Pengangkutan Gambir Asalan Dan Produk
Katekin+Taninnya ALTERNATIF 3
Jumlah Gambir Asalan dan Katekin+Tanin yang Dikirim antar Lokasi kg
NagariPabrik Petani-
Pedagang Pasar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 813,231
- 813,231
243,969.3 Durian Tinggi
406,616 -
406,616 121,984.7
Pangkalan 609,923
- 609,923
182,977.0 Mahat
- -
- -
Perkiraan jumlah Trip untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi
NagariPabrik Petani-
PedagangP asar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 8,132
- 163
13.0 Durian Tinggi
4,066 -
81 7.0
Pangkalan 6,099
- -
10.0 Mahat
- -
- -
Perkiraan Biaya Transportasi untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi Rp.
NagariPabrik Petani-
Pedagang Pasar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 150,989,910
- 40,464,347  7,925,937.5
Durian Tinggi 75,494,955
- 23,040,870  4,267,812.5
Pangkalan 113,242,432
- -
6,096,875.0 Mahat
- -
- -
Jumlah 339,727,297
- 63,505,217  18,290,625
Total Biaya Transportasi Rp. Gambir Asalan
8,108,366,081 Gambir Asalan-Katekin+Tanin
421,523,139 TOTAL
8,529,889,220
198
Lampiran 34.  Biaya Transportasi Pengangkutan Gambir Asalan Dan Produk Katekin+Taninnya ALTERNATIF 4
Jumlah Gambir Asalan dan Katekin+Tanin yang Dikirim antar Lokasi kg
NagariPabrik Petani-
PedagangP asar
Kebun-Pool Pool-Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan- Pel Ekspor
Lubuk Alai 243,969
243,969 243,969.3
Durian Tinggi 121,985
121,985 121,984.7
Pangkalan 182,977
182,977 182,977.0
Mahat -
- -
Perkiraan jumlah Trip untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi
NagariPabrik Petani-
PedagangP asar
Kebun-Pool Pool-
Gudang Pangkalan
Gudang Pangkalan-
Pel Ekspor
Lubuk Alai -
488 49
13.0 Durian Tinggi
- 244
24 7.0
Pangkalan -
366 -
10.0 Mahat
- -
- -
Perkiraan Biaya Transportasi untuk Pengiriman Gambir Asalan antar Lokasi Rp.
NagariPabrik Petani-
PedagangP asar
Pedagang- Pabrik
Pabrik- Gudang
Pangkalan Gudang
Pangkalan-Pel Ekspor
Lubuk Alai -
52,819,361  12,139,304 7,925,937.5
Durian Tinggi -
26,409,680 6,912,261
4,267,812.5 Pangkalan
- 39,614,521
- 6,096,875.0
Mahat -
- -
-
Jumlah -
118,843,562  19,051,565 18,290,625
Total Biaya Transportasi Rp. Gambir Asalan
8,108,366,081 Gambir Asalan-
Katekin+Tanin 156,185,752
TOTAL 8,264,551,833
199 Lampiran 35. Kebutuhan Investasi
Pabrik Tetap
No  Uraian Jumlah
Satuan Harga
Satuan Jumlah Harga
1  Lahan m2
5000 50,000
250,000,000 2  Bangunan
m2 500
1,500,000 750,000,000
3  Peralatan Produksi paket
1 995,000,000
995,000,000 Peralatan Penunjang
paket 1
50,000,000 50,000,000
4  Peralatan Laboratorium paket
1 100,000,000
100,000,000 5  Kendaraan Operasional
unit 2
150,000,000 300,000,000
6  Biaya Persiapan Legalitas
paket 1
50,000,000 50,000,000
Konsultansi paket
1 100,000,000
100,000,000 7  Utilitas:
Instalasi Listrik paket
1 10,000,000
10,000,000 Penyambungan Listrik
kVA 6
1,000,000 6,000,000
Sumber air dan instalasi air paket
1 10,000,000
10,000,000 8  Lain-lain 10
291,222,222 TOTAL INVESTASI
2,912,222,222 Mobile Unit
No  Uraian Jumlah
Satuan Harga
Satuan Jumlah Harga
1  Lahan m2
1000 50,000
50,000,000 2  Bangunan
m2 300
1,500,000 450,000,000
3  Mobile Unit unit
5 190,500,000
952,500,000 4  Peralatan Prenunjang
paket 1
50,000,000 50,000,000
5  Peralatan Laboratorium paket
1 100,000,000
100,000,000 6  Kendaraan Operasional
unit 5
100,000,000 500,000,000
Kendaraan Operasional unit
2 150,000,000
300,000,000 7  Biaya Persiapan
Legalitas paket
1 50,000,000
50,000,000 Konsultansi
paket 1
100,000,000 100,000,000
8  Utilitas: Instalasi Listrik
paket 1
2,500,000 2,500,000
Penyambungan Listrik kVA
1.3 1,000,000
1,300,000 Sumber air dan instalasi air
paket 1
10,000,000 10,000,000
9  Lain-lain 10 285,144,444
TOTAL INVESTASI 2,851,444,444
200
Lampiran 36. Kebutuhan Sumberdaya Manusia Selain Operator
Pabrik Tetap
No  Jabatan Jumlah
orang Gaji per orang
Rp.bulan Jumlah Gaji
Rp.bulan 1  Direktur
1 15,000,000
15,000,000 2  Sekretaris
1 4,000,000
4,000,000 3  Manajer
4 7,500,000
30,000,000 4  Staf
10 3,000,000
30,000,000 5  Pelaksana
20 2,000,000
40,000,000 Total Gaji Per
Bulan
119,000,000
Mobile Unit
No  Jabatan Jumlah
orang Gaji per orang
Rp.bulan Jumlah Gaji
Rp.bulan 1  Direktur
1 15,000,000
15,000,000 2  Sekretaris
1 4,000,000
4,000,000 3  Manajer
4 7,500,000
30,000,000 4  Staf
10 3,000,000
30,000,000 5  Pelaksana
15 2,000,000
30,000,000 Total Gaji Per
Bulan
109,000,000
201
Lampiran 37. Permodalan, Pengembalian Modal dan Bagi Hasil
Uraian Mobile
unit Pabrik Tetap
Kebutuhan
Investasi 2,851.44
2,912.22 Biaya Operasi 1 tahun
590.40 2,068.50
Total Kebutuhan Modal 3,441.84
4,980.72
Lama Bagi Hasil 10.00
10.00
Pengembalian Pokok Modal 344.18
498.07 Proporsi Bagi Hasil untuk
Pemodal 40
40
Lampiran 38. Arus Kas Mobile Unit  dalam oz Emas
Tahun 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Total Penerimaan 537
537 537
537 537
537 537
537 537
537 Investasi
216 58
Biaya Operasi 156.83
156.83 156.83
156.83 156.83
156.83 156.83
156.83 156.83
156.83 Biaya Lainnya
202 202
202 202
202 202
202 202
202 202
Laba Kotor 216
179 179
179 179
120 179
179 179
179 179
Pengurangan Bagi hasil
71.57 71.57
71.57 71.57
71.57 71.57
71.57 71.57
71.57 71.57
Penyusutan 14.05
14.05 14.05
14.05 14.05
14.05 14.05
14.05 14.05
14.05 Laba Sebelum Pajak
216 93
93 93
93 35
93 93
93 93
93 Pengurangan
PPh 15 14
14 14
14 5
14 14
14 14
14 Laba Bersih
216 79
79 79
79 30
79 79
79 79
79
Arus Kas Kumulatif 216
137 58
22 101
131 210
289 369
448 527.14
NPV 527.14
oz emas Payback Period