58 Tahapan proses yang dilakukan di Medan belum diketahui, namun diduga
dilakukan ektraksi dengan menggunakan pelarut. Dari Medan, setelah menjalani pengolahan lanjut, produk gambir diekspor ke India Wawancara dengan staf PT
X, Juli 2009.
4.4 Gambaran Mutu Produk Gambir Masyarakat
Kondisi rumah kempa, teknologi sederhana sera peralatan yang digunakan dalam aktivitas produksi menyebabkan gambir produksi masyarakat bermutu
rendah dan sangat bervariasi. Kondisi tersebut diperparah oleh adanya masyarakat yang mencampurkan berbagai bahan seperti pupuk, tanah, tepung,
garam dan sebagainya ke dalam produk gambir. Dalam jumlah terbatas biasanya sebanyak 5 kg per minggu dinilai normal pupuk SP36 biasa digunakan
masyarakat Kecamatan Kapur IX untuk memberikan warna gambir yang cerah. Gambir yang tidak diberi pupuk akan berwarna hitam selama penjemuran. Selain
itu, masyarakat biasa menggunakan air sisa penirisan dalam perbebusan daun gambir sebelum ekstraksi yang menyebabkan gambir berwarna lebih gelap dan
lebih berat meskipun proses pengeringan lebih lambat. Pengembangan industri gambir masyarakat menuntut pengembangan
pasar produk gambir maupun produk turunannya untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Untuk itu, permasalahan variasi mutu gambir rakyat merupakan
permasalahan mendesak yang harus ditangani secara cermat. Tanpa perbaikan mutu, maka eksportir Indonesia akan sangat tergantung pada negara tujuan
ekspor yang telah ada seperti India dan Singapura. Di antara persyaratan mutu gambir yang sangat mudah untuk
memperlihatkan variasi produk adalah bentuk, ukuran dan warna. Hasil survei yang telah dilakukan pada bulan Agustus 2009 di Kabupaten Lima Puluh Kota
dan Kabupaten Pesisir Selatan menunjukkan bahwa gambir asalan dari berbagai lokasi memiliki bentuk, ukuran dan warna yang sangat beragam. Bahkan, dalam
satu butir gambir asalan, ukuran untuk suatu dimensi tertentu seperti tinggi dan diameter antar berbagai lokasi pengukuran juga sangat berbeda. Hal ini terjadi
karena setelah pengeringan, bentuk gambir asalan menjadi tidak beraturan.