ASPEK HUKUM PERJANJIAN PEMBORONGAN ANTARA

BAB IV ASPEK HUKUM PERJANJIAN PEMBORONGAN ANTARA

HUTAGODANG ESTATE DENGAN PT SARI SAWIT KENCANA LABUHANBATU A. Proses terjadinya Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit antara Hutagodang Estate dengan PT Sari Sawit Kencana LabuhanBatu Dalam melakukan Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa sawit yang akan dilakukan oleh PT Sari Sawit Kencana LabuhanBatu dengan Hutagodang Estate perjanjian menggunakan proses perjanjian yang dilakukan dengan kesepakatan yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Sebelum melakukan perjanjian antara para pihak dalam hal ini Manejer PT Sari Sawit Kencana LabuhanBatu sebagai pihak pemborong melakukan pemerikasaan sebagai pendahuluan sebelum terjadinya perjanjian pemborongan yang akan dilakukan. Sehubungan dengan pemborong yang akan dilakukan oleh PT Sari Sawit Kencana, dimana pemborong menentukan mana yang akan di pilih untuk mengerjakan proyek-proyek yang akan di perjanjikan. Dalam hal ini PT Sari Sawit Kencana adalah merupakan sebuah Badan Usaha Swasta yang bersifat Perusahan Perseroan. Terjadinya Perjanjian Pemborongan yang akan dilakukan oleh PT Sari Sawit Kencana dengan Hutagodang Estate melakukan pelelangan. Pelelangan umum Universitas Sumatera Utara adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa, media cetak dan pada papan pengumuman resmi untuk penerapan masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Sedangkan pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh sekurang-kurangnya 5 lima rekanan yang tertentu dalam daftar rekanan terseleksi DRT yang dipilih di antara rekanan yang tercantum dalam daftar rekanan mampu DRM sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya. 41 1. Pelelangan Umum dengan Prakualifikasi Adapun cara atau proses pemborongan proyek, menurut Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Pelelangan umum dengan prakualifikasi ini terbagi atas a. Ketentuan alokasi dalam penyusunan jadwal adalah sebagai berikut: 1 Penayangan pengumuman prakulaifikasi sekurang-kurangnya dilaksanakan selama 7 tujuh hari kerja dalam hal ini pengumuman dilakukan di papan pengumuman resmi untuk penerapan umum, dan internet. Penayangan pengumuman prakualifikasi yang dilaksanakan melalui media cetak, radio atau televise minimal dilakukan 1 satu kali, diawal masa penngumuman; 41 Ibid, hal 83 Universitas Sumatera Utara 2 Pengambilan dokumen prakualifikasi dimulai sejak tanggal pengumuman sampai dengan satu hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen prakualifikasi ; 3 Batas akhir pemasukan dokumen prakualifikasi sekurang-kurangnya 3 tiga hari kerja setelah berakhirnya penayangan pengumuman prakualifikasi; 4 Tenggang waktu antara hari pengumuman dengan batas akhir hari pengambilan dokumen prakualifikasi sekurang-kurangnuya 7 tujuh hari kerja; 5 Pengambilan dokumen penawaran dilakukan satu hari setelah dikeluarkannya undangan lelang sampai dengan satu hari sebelum masuk dokumen penawaran; 6 Penjelasan dilaksanakan paling cepat 7 tujuh hari kerja setelah tanggal pengumuman; 7 Pemasukan dokumen penawaran dimulai satu hari setelah penjelasan. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang-kurangnya 7 tujuh hari setelah penjelasan; b. Pengalokasian waktu diserahkan sepenuhnya kepada pengguna barangjasa. 2. Pelalangan Umum dengan Pasca Kualifikasi a. Ketentuan alokasi waktu dalam penyusunan jadwal adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Penayangan pengumuman lelang dengan sekurang-kurangnya dilaksanakan selama 7 tujuh hari kerja dalam hal pengumuman resmi untuk penayangan umum dan internet. Penayangan pengumuman lelang yang dilaksanakan melalui cetak, radio atau televise minimal 1 satu kali, diawal masa pengumuman. 2 Pengambilan dokumen penawaran dilakukan satu hari setelah pengumuman sampai dengan satu hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran. 3 Penjelasan dilaksanakan paling cepat 7 tujuh hari kerja sejak tanggal pengumuman. 4 Pemasukan dokumen dimulai satu hari setelah penjelasan. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang-kurangnya 7 tujuh hari setelah penjelasan. b Pengalokasian diserahkan sepenuhnya kepada pengguna barangjasa. 3. Pelelangan terbatas a. Ketentuan alokasi waktu dalam penyusunan jadwal adalah sebagai berikut: 1 Penayangan pengumuman lelang terbatas sekurang-kurangnya dilaksanakan selama 7 tujuh hari kerja dalam hal pengumuman dilakukan di papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan internet. Penayangan pengumuman lelang yang dilaksanakan melalui media cetak, radio atau televise minimal dilakukan 1 satu kali, diawal masa pengumuman; Universitas Sumatera Utara 2 Pengambilan dokumen penawaran dilakukan satu hari setelah pengumuman sampai dengan satu hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran; 3 Penjelasan dilaksanakan paling cepat 7 tujuh hari kerja sejak tanggal pengumuman; 4 Pemasukan dokumen penawaran dimulai satu hari setelah penjelasan. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang-kurangnya 7 tujuh hari setelah penjelasan; b. Pengalokasian waktu diserahkan sepenuhnya kepada pengguna barangjasa. 4. Pemilihan Langsung a. Dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pengesahan dengan pemilihan langsung harus mengalokasikan waktu untuk proses pengumuman pemilihan langsung di papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan internet sekurang-kurangnya selama 3 tiga hari kerja, pengambilan dokumen prakualifikasi dan pengambilan dokumen pengadaan, penetapan hasil prakualifikasi dan penjelasan, pemasukan penawaran, pembukaan penawaran, evaluasi penawaran, penetapan pemenang, pemberitahuan penetapan pemenang, masa sanggah, penunjukan pemenang, penandatanganan kontak; b. Pengalokasian waktu dalam proses pemilihan langsung diserahkan sepenuhnya kepada pengguna barangjasa. Universitas Sumatera Utara 5. Penunjukan Langsung a. Dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pengadaan dengan penunjukan langsung yang melalui prakualifikasi harus mengalokasikan waktu untuk proses undangan kepada peserta terpilih dilampiri dokumen prakualifikasi dan dokumen pengadaan, pemasukan dokumen prakualifikasi, penilaian kualifikasi dan penjelasan, pemasukan penawaran, evaluasi penawaran, negosiasi baik teknis maupun harga penetapanpenunjukan penyedia barangjasa, penandatanganan kontrak; b. Pengalokasian waktu dalam proses penunjukan langsung diserahkan sepenuhnya kepada penggunan barangjasa. 6. Swakelola Adapun pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri atau upah borongan tenaga. Sistem penyampaian Dokumen Penawaran Jasa pemborongan yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 adalah sebagai berikut : “ Panita pengadaan dalam hal ini pihak yang memborongkan pekerjaan, dapat memilih salah satu dari tiga sistem penyampaian dokumen penawaran yang harus ditetapkan dalam dokumen lelang” yaitu : 1. Sistem Satu Sampul yaitu seluruh dokumen penawaran yang terdiri dari persyaratan administrasi, teknis dan perhitungan harga dimasukkan ke dalam 1 satu Universitas Sumatera Utara sampul tertutup dan disampaikan kepada panitia pengadaan pada tanggal yang telah ditetapkan. 2. Sistem Dua Sampul yaitu persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam sampul tertutup II, selanjutnya sampul I dan sampul II dimasukan ke dalam 1 satu sampul dan disampaikan kepada Panitia pengadaan pada tanggal yang ditetapkan. 3. Sistem Dua Tahap Yaitu persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukan dalam sampul tertutup II, yang dikonversikan kedalam satuan mata uang tertentu, dan dibandingkan dengan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya. Adapun tahap-tahap yang dilalui Hutagodang Estate dalam mengikuti pelelangan pemborongan pemeliharaan tanaman kelapa sawit di PT Sari Sawit Kencana LabuhanBatu adalah sebagai berikut : 1. Tahap Registrasi Perusahaan 2. Tahap Penjelasan Ruang Lingkup Pekerjaan 3. Tahap Pemasukan Dokumen Pelelangan 4. Tahap Pengumuman calon Pemenang 5. Tahap Pengumuman Pemenang Universitas Sumatera Utara 6. Tahap Penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak 42 Ad. 1 Tahap Registrasi Perusahaan Registrasi Perusahaan adalah tahap awal yang dilakukan oleh Hutagodang Estate setelah menerima undangan untuk mengikuti pelelangan dan membaca pengumuman prakualifikasi pelelangan tersebut melalui media cetak atau radio. Registrasi Perusahaan adalah kegiatan mendaftarkan perusahaan oleh rekanan untuk mengikuti suatu pelelangan pemborongan. Dalam meregistrasi perusahaan ini, Hutagodang Estate membayar uang penggantian dokumen pelelangan sebesar Rp.300.000.000,- Dalam dokumen pelelangan juga ditentukan waktu dan tanggal pemberian penjelasan dari pemberi kerja, tanggal pemasukan surat penawaran dan tanggal pengumuman pemenang. Ad. 2 Tahap Penjelasan Ruang Lingkup Pekerjaan Setelah registrasi perusahaan maka pada tanggal yang ditentukan dalam dokumen pelelangan dilakukan penjelasan tentang ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat RKS. Penjelasan tersebut dilakukan langsung di lokasi kerja yaitu di PT Sari Sawit Kencana LabuhanBatu. Dimana setelah diberikan penjelasan kantor dilanjutkan dengan penjelasan lapangan. Dalam perjanjian ini para peserta pelelangan diberi 42 Wawancara dengan Eko Adrianto, Manager PT Sari Sawit Kencana, tanggal 4 Mei 2015 Universitas Sumatera Utara kesempatan sebebas-bebasnya untuk menanyakan hal-hal yang menurut pendapatnya belum jelas, baik yang menyangkut syarat administrasi, syarat teknis serta ruang lingkup pekerjaan di lapangan. Ad. 3 Teknik Pemasukan Surat Penawaran Dalam hal pemasukan surat penawaran, Panitia Pelelangan menentukan bahwa sistem penyampaian dokumen penawaran yang dipergunakan menggunakan 2 dua sistem sampul, dan tanggal pemasukan dokumen penawaran dilakukan 14 empat belas hari sejak tanggal penjelasan, maksudnya agar peserta lelang mempunyai waktu yang cukup untuk memenuhi syarat-syarat administrasi, syarat teknis dan syarat-syarat lainnya yang ditentukan oleh panitia. Dengan sistem pemasukan dokumen penawaran dengan 2 dua sampul maka sampul 1 satu berisi syarat-syarat perusahaan yang meliputi data-data perusahaan, antara lain: 1. Akte Pendirian. 2. Surat Keterangan Izin Tempat Usaha SKITU. 3. Surat Izin Usaha Kontruksi SIUJK. 4. Tanda Daftar Perusahaan TDP. 5. Tanda Daftar Rekanan TDR atau Sertifikat Registrasi Penyedia Jasa dan Asosiasi. 6. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. 7. Daftar Peralatan Perusahaan. Universitas Sumatera Utara 8. Daftar Pengalaman Kerja Refrensi Kerja. 9. Daftar Susunan Personalia Tenaga Ahli dan Tenaga Teknis. 10. Susunan Pemilik Modal. 11. Neraca Perusahaan. 12. Surat Pernyataan Tunduk Kepada Ketentuan-ketentuan Panitia Pelelangan. 13. Garansi Bank Jaminan Penawaran. Sampul-sampul penawaran tersebut dimasukkan kedalam kotak yang disediakan oleh panitia dan sebelum kotak tersebut dikunci maka terlebih dahulu diperhatikan bagian dalamnya kepada peserta untuk memastikan bahwa tidak ada dokumen lain di dalam kotak tersebut. Semua peserta yang mengikuti pelelangan harus menandatangani Daftar Hadir Peserta. Setelah semua peserta memasukan dokumen penawaran, maka tepat pada jam yang ditentukan maka dokumen tersebut dibuka untuk mengevaluasi calon pemenang dengan disaksikan oleh peserta lelang. Ad. 4. Tahap Pengumuman Calon Pemenang Pada saat pembukaan masing-masing sampul dokumen penawaran yang masuk, maka evaluasi yang dipergunakan oleh panitia adalah sistem gugur yang artinya apabila sampul I yang memenuhi syarat administrasi tidak dipenuhi, maka perusahaan dimaksud langsung gugur dan disampul II yang berisi surat penawaran harga tidak perlu dibuka atau dipertimbangkan. Setelah proses pembukaan dokumen penawaran maka ada sebanyak 7 tujuh perusahaan yang memenuhi syarat sehingga Universitas Sumatera Utara pelaksanaan lelang telah memenuhi Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 dan dinyatakan sah dan peserta pelelangan yang menawar dengan harga terendah adalah Hutagodang Estate. Selanjutnya Panitia Pelelangan menyusun 3 tiga perusahaan sebagai calon pemenang, dimana Hutagodang Estate sebagai perusahaan pada urutan pertama. Atas berita acara calon pemenang ini maka panitia membuat acara yang ditanda tangani oleh Ketua Panita dan para calon pemenang dan dua saksi dari peserta yang kalah. Ad. 5. Tahap Pengumuman Pemenang Setelah dibuat urutan-urutan calon pemenang sebanyak 3 tiga perusahaan yang dilengkapi oleh berita acara maka dokumen ini diserahkan kepada Panitia Pelelangan kepada Manager PT Sari Sawit Kencana LabuhanBatu untuk dipertimbangkan guna mengambil keputusan pemenang pelelangan yang selanjutnya setelah diperoleh keputusan dari Manager maka keputusan pemenang pelelangan tersebut di umumkan melalui papan pengumuman resmi di Kantor PT Sari Sawit Kencana LabuhanBatu dan tembusannya di kirimkan kepada perusahan pemenang. Ad. 6. Tahap Penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak Pemborongan Setelah diputuskannya bahwa Hutagodang Estate sebagai pemenang pelelangan pemborongan pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit di PT Sari Sawit Kencana LabuhanBatu, maka tahap selanjutnya adalah penandatanganan Surat Universitas Sumatera Utara Perjanjian oleh kedua belah pihak, dimana pihak pertama adalah Manager PT Sari Sawit Kencana sebagai pemberi kerja dan pihak kedua adalah Direktur Hutagodang Estate sebagai penerima kerja.

B. Penerapan Serta Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Kelapa Sawit

Dokumen yang terkait

Analisis Harga Pokok Tandan Buah Segar (TBS) Tanaman Kelapa Sawit di PT. PD Paya Pinang Kabupaten Serdang Bedagai

20 164 73

Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Areal Tanaman Kelapa Sawit (Studi Kasus Di PTPN III Kebun Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan)

7 70 57

Analisis Dampak Konversi Tanaman Teh ke Tanaman Kelapa Sawit Pada PT Perkebunan Nusantara IV Marjandi Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

7 70 130

Evaluasi Kesesuaian Lahan Metode Faktor Pembatas Untuk Tanaman Kelapa Sawit Di Siondop Kecamatan Siais Kabupaten Tapanuli Selatan

0 42 61

Analisis Determinan Alih Fungsi Lahan Tanaman Padi Menjadi Tanaman Kelapa Sawit Di Kabupaten Labuhanbatu

5 72 119

Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu (Persero) (Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero)

1 62 92

Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit dengan Aspek Khusus Pemeliharaan Tanaman di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Permata Hijau Sawit, Kebun Sosa Indah, Tapanuli Selatan

1 11 68

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Bangunan Pabrik Kelapa Sawit Antara PT. Bima Dwi Pertiwi Nusantara Dengan PT. Mutiara Sawit Lestari

0 26 102

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA A. Pengertian Perjanjian dan Asas – Asas dalam Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian - Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit antara Hutagodang Estate d

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit antara Hutagodang Estate degan PT. Sari Sawit Kencana Labuhan Batu

0 0 13