Gambaran Lokasi Penelitian Karakteristik Responden

Distribusi Frefekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Siswai TK Negeri Pembina Ketapang Metode Cerita film NNo Jenis Kelamin Jumlah Frekuensi Presesntase 11 Laki-laki 7 43,8 22 Perempuan 9 56,2 33 Total 16 100 Sumber : Olahan data primer Dari tabel 5.2 diperoleh bahwa sebagian besar responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 9 responden 56,2. 24. Analisis univariat a. Univariat Tabel. 5.3 Distribusi Presentase Respon Anak Terhadap Penyuluhan Cerita dengan Media Boneka Tangan Siswai TK Negeri Pembina Ketapang No INDIKATOR Respon Iya Tidak 1 Melihat kearah pemateri atau film 100 2 Mimik wajah terlihat serius memperhatikan cerita 86,6 13,4 3 Antusias mendengarkan cerita atau menonton cerita 73,4 26,6 4 Menanggapi cerita pada saat berlangsung 80 20 5 Mengikuti kegiatan penyuluhan dengan tertib 80 20 6 Mengikuti dan menyimak cerita sampai selesai 93,4 6,6 Sumber : Olahan data primer Dari tabel 5.3 diperoleh bahwa anak-anak lebih merespon dan fokus pada saat penyuluhan cerita dengan media boneka tangan dengan indikator yaitu melihat kearah pemateri atau film 100, Mimik wajah terlihat serius memperhatikan cerita 86,6, dan Mengikuti dan menyimak cerita sampai selesai 93,4 Tabel. 5.4 Distribusi Penyuluhan Cerita dengan Media Boneka Tangan Siswai TK Negeri Pembina Ketapang Penyuluhan Cerita dangan Media Boneka Tangan Jumlah F Baik 12 80 Sedang 3 20 Buruk Jumlah 15 100 Sumber : Olahan data primer Pada table 5.4 terlihat sebagian besar yaitu 12 80 anak lebih merespon serta fokus dalam memperhatikan penyuluhan dengan media boneka tangan, media penyuluhan ini yaitu boneka tangan serta alat media yang sesuai dengan narasi cerita sehingga itu salah satu untuk membuat daya tarik dari anak-anak untuk fokus dalam memperhatikan penyuluhan yang disampaikan. Tabel. 5.5 Distribusi Presentase Respon Anak Terhadap Penyuluhan Cerita dengan Media Film Siswai TK Negeri Pembina Ketapang No INDIKATOR Respon Iya Tidak 1 Melihat kearah pemateri atau film 100 2 Mimik wajah terlihat serius memperhatikan cerita 93,8 6,2 3 Antusias mendengarkan cerita atau menonton cerita 93,8 6,2 4 Menanggapi cerita pada saat berlangsung 93,8 6,2 5 Mengikuti kegiatan penyuluhan dengan tertib 93,8 6,2 6 Mengikuti dan menyimak cerita sampai selesai 93,8 6,2 Sumber : Olahan data primer Dari tabel 5.5 diperoleh bahwa anak-anak lebih merespon dan fokus pada saat penyuluhan cerita dengan media film dengan indikator yaitu melihat kearah pemateri atau film 100, Antusias mendengarkan cerita atau menonton cerita 93,8, Menanggapi cerita pada saat berlangsung 93,8, Mimik wajah terlihat serius memperhatikan cerita 93,8, Mengikuti kegiatan penyuluhan dengan tertib 93,8, Mengikuti dan menyimak cerita sampai selesai 93,8 Tabel. 5.6 Distribusi Penyuluhan Cerita dengan Media Film Siswai TK Negeri Pembina Ketapang Metode Cerita Boneka Tangan Penyuluhan Cerita dangan Media Film Jumlah F Baik 15 93,75 Sedang 1 6,25 Buruk Jumlah 16 100 Sumber : Olahan data primer Pada table 5.6 terlihat sebagian besar yaitu 15 93,75 anak lebih merespon serta fokus dalam memperhatikan penyuluhan dengan media film, penyuluhan media ini yaitu film animasi yang unik sehingga memungkinkan anak untuk tertarik menonton, infokus untuk memproyeksikan hasil gambar atau film lebih besar serta soundsistem dengan suara yang besar dan jernih untuk memudahkan anak dalam mendengarkan film tersebut,, sehingga anak lebih fokus dalam menonton film yang ditayangkan. 25. Bivariat Tabel 5.7 Perbandingan Penyuluhan Metode Cerita dan Film Siswai TK Negeri Pembina Ketapang Metode Cerita film Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa hasil uji indenpendet t-test rata- rata perbedaan penyuluhan antara metode cerita dengan media boneka tangan dan media film di dapatkan penyuluhan dengan metode film P0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok metode cerita boneka tangan dan cerita film. Pada kelompok cerita boneka tangan dengan rata-rata 5,27 dan pada kelompok metode film dengan rata-rata 5,75.

A. Pembahasan

Data kateristik jenis kelamin dari tabel 5.1 diketahui bahwa kelompok dari metode cerita dengan media boneka tangan mayoritas adalah perempuan dengan presentase 53,4 dan laki-laki dengan presentase 46,6. Sedangkan kateristik jenis kelamin dari tabel 5.2 diketahui bahwa kelompok dari metode cerita dengan media film mayoritas adalah perempuan dengan presentase 56,2 dan laki-laki dengan presentase 43,8. Berdasarkan hasil analisis univariat bahwa responden yang lebih merespon dalam penyuluhan cerita dengan media boneka tangan sebesar 80, sedangkan responden yang lebih merespon dalam penyuluhan cerita dengan media film 93,75. N o Penyuluha n N Rata- rata SD standar devisiasi Probabilita s Keteranga n 1 Metode Cerita Boneka Tangan 15 5.27 .961 .098 Sig 2 Metode Cerita Film 16 5.75 .577 .106 Sig Dari hasil penilaian skor yang telah didapat dengan nilai rata-rata dari penyuluhan cerita dengan media boneka tangan terhadap respon anak adalah 5,27 sedangkan nilai rata-rata yang didapat dari penyuluhan cerita dengan media film terhadap respon anak adalah 5,75. Dapat disimpulkan bahwa respon anak terhadap penyuluhan cerita dengan media film terhadap respon anak menjadi pusat perhatian anak-anak karena dengan film animasi yang lebih menarik serta alat pendukung seperti infokus memproyeksikan gambar atau film menjadi besar dan soundsistem suara yang besar sehingga memberikan efek kepada anak- anak untuk lebih fokus menonton film yang di tontonkan. Sedangkan metode cerita dengan media boneka tangan terhadap respon anak kurang menjadi pusat perhatian karena banyak faktor seperti vocal yang kurang besar sehingga kurang menarik perhatian anak-anak untuk menonton penyuluhan dan alat peraga yang kurang mendukung juga menjadi salah satu faktor untuk menarik perhatian anak dalam penyuluhan. Dari hasil penelitian yang dilakukan adanya selisih rata-rata nilai respon anak prasekolah ketika dilakukan penyuluhan dengan metode cerita dan metode film. Menunjukkan bahwa adanya perbandingan nilai terhadap kedua jenis penyuluhan setelah di uji t-Test. Nilai dari respon anak terhadap penyuluhan cerita dengan media film lebih besar dari pada penyuluhan dengan cerita media boneka tangan rata-rata yaitu 5.75 sedangkan nilai rata-rata respon anak terhadap penyuluhan dengan cerita boneka tangan yaitu 5.27. Metode cerita film terhadap respon anak lebih menarik perhatian anak-anak prasekolah dikarenakan film yang di tontonkan sangat menarik sehingga media film lebih dominan untuk menjadi salah satu cara untuk penyuluhan dengan perangkat