Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti P endidikan Kes

mengasyikkan. Hal tersebut dikarnakan dalam cerita disampaikan kisah yang menarik yang berkaitan materi penyuluhan. Pada saat menggunakan metode cerita yang disertai alat praga yaitu boneka tangan, anak prasekolah lebih menyukai mendengarkan cerita dengan alat praga, karna dengan alat praga anak anak lebih tertarik untuk memperhatikan. Media audio visual adalah media yang menyajikan suara sekaligus gambar yang memungkinkan siswa lebih tertarik dalam memperhatikan apa yang disampaikan oleh materi penyuluhan. Gambar yang terlihat tersebut merupakan hasil proyeksi melalui lensa proyektor secara mekanis. Film itu bergerak dari frame ke frame di depan lensa pada layar, gambar-gambar itu juga secara cepat bergantian dan memberikan proses visual yang kontinyu di antara gambar demi gambar tak ada celah-celah, bergerak dengan cepat dan pada layar terlihat gambar-gambar yang berurutan dan melukiskan suatu alur cerita, seperti pada aslinya Ridan, 2011. Penggunaan metode cerita dengan mendongeng dan cerita melalui film diharapkan dapat menggugah minat anak prasekolah dalam mendengarkan dan melihat materi dari penyuluhan, sehingga materi penyuluhan yang diberikan mudah di ingat dan dipahami.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Perbedaan Efektifitas Penyuluhan Metode Cerita Dengan Boneka Tangan dan Metode Cerita Dengan Film Terhadap Respon Anak Prasekolah ? ”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum Mengetahui Perbedaan Efektifitas Penyuluhan Metode Cerita Dengan Boneka Tangan dan Metode Cerita Dengan Film Terhadap Respon Anak Prasekolah 2. Tujuan khusus a. Mendiskripsikan respon anak prasekolah terhadap penyuluhan melalui metode cerita dengan Boneka Tangan b. Mendiskripsikan respon anak prasekolah dalam penyuluhan melalui metode media film c. Mengetahui perbedaan respon anak prasekolah dalam penyuluhan antara media audio visual dengan metode cerita dengan mendongeng

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti

Memperoleh pengalaman yang nyata dalam penerapan penelitian berdasarkan pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan 3. Tenaga Kesehatan Gigi Memberikan informasi kepada tenaga kesehatan gigi untuk metode-metode yang tepat dalam menyampaikan penyuluhan kedada anak-anak prasekolah 4. Puskesmas Sebagai informasi yang tepat ke pihak puskesmas dalam kegiatan tahunan khususnya di bidang penyuluhan sehingga pihak puskesmas memberikan dan melakukan perencanaan dalam menyediakan media atau sarana dalam penyuluhan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. P endidikan Kes

ehat an 1. Pendidikan kesehatan Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan Notoatmojo 2007. Yang artinya bahwa pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain. Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan didalam bidang kesehatan. Secara operasional pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praketek individu, kelompok atau masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri Notoadmojo, 2005. Pendidikan kesehatan segala yang upaya yang direncanakan dalam mempengaruhi orang lain dalam menyadarkan atau merubah sikapnya dibidang kesehatan agar lebih baik Nuradita, 2013. 5. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini Pendidikan kesehatan untuk anak usia dini adalah orientasi pada pemenuhan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, fisik, mental dan sosial. Kegiatan pembelajaran melalui bermain. Merangsang munculnya kreatifitas dan inovasi kemudian dan menjadi pembiasaan dalam hidup bersih dan sehat. Pendidikan kesehatan anak usia dini dilakukan dengan memberi 5 ransangan dengan berulang-ulang dengan seluruh aspek kecerdasan anak sesuai dengan aspek-aspek kesehatan, yaitu fisik, mental, sosial secara produktif, effesien dan ekonomis memberikan pengalaman empirik dalam kehidupan sehat sehari-hari, penempatan lingkungan baik dari lingkungan bermain dan tempat tinggal maupun sarana dan prasarana kesehatan sebagai bahan pendidikan. Pendidikan kesehatan didasarkan pada tahap-tahap kebutuhan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Objek material pendekatan tersebut adalah anak isia dini dengan seluruh aspek pertumbuhan dan perkembanganya, sedangkan objek formulanya adalah kegiatan orang tua, anggota keluarga, dan masyarakat dalam menuntun atau membimbing anak menuju tuan tertentu dan kebujakan dalam program pemerintah PAUD. Jadi, PAUD adalah aplikasi pendidikan dibidang kesehatan dengan sasaran anak usia dini

E. K a