BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Keberadaan Glass Ceiling
Flanders dalam Li dan Leung 2005 menggunakan ungkapan glass
ceiling untuk menyimpulkan kegagalan para wanita bekerja di setiap tingkat
yang bisa mengerti dimana mereka butuhkan untuk kemajuan tetapi mereka menemukan suatu penghalang yang tidak kelihatan. Glass ceiling adalah
praktik diskriminasi yang menghalangi wanita dan anggota kelompok minoritas lainnya untuk naik ke posisi pekerjaan tingkat eksekutif Mathis
dan Jackson, 2001. Glass ceiling didefinisikan sebagai penghalang yang kelihatan yang mencegah perempuan naik ke manajemen senior Hede dalam
O’Connor, 2001. Glass ceiling merupakan istilah yang merujuk kepada tidak kelihatan, umumnya hambatan buatan yang mencegah kualifikasi individu -
dalam hal ini adalah perempuan- untuk naik tingkat Knutson dan Schmidgall dalam Dowling, 2007. Glass ceiling merupakan penghalang yang kelihatan
bagi perempuan dan kelompok minoritas, yang mencegah mereka untuk naik tingkat Carli et al. dalam Weyer dan Lindau, 2007.
Glass ceiling adalah proses segregrasi perempuan secara vertikal yang banyak terjadi dalam perusahaan-perusahaan dimana banyak di antara jajaran
para pemimpin adalah pria. Fenomena ini terjadi pula dalam pemerintahan dan organisasi agama Wirth, 2004. Glass ceiling menjelaskan hambatan
buatan yang tidak kelihatan, dibuat oleh organisasi attitudinal dan prasangka dari blok wanita dari posisi eksekutif senior Wirth, 2004. Istilah glass
ceiling menggambarkan bahwa ketika tidak ada alasan obyektif untuk wanita tidak naik ke puncak manajerial seperti yang dilakukan pria, maka ada
diskriminasi yang melekat dalam struktur dan proses dari kedua organisasi dan masyarakat pada umumnya dan glass ceiling biasanya menunjukkan
kepada jenis pemisahan vertikal, di mana pengakuan faktor seperti tingkat keahlian, tanggung jawab, gaji, status dan kekuasaan sangat penting untuk
mengakses posisi manajemen Wirth, 2004. Oakley dalam Weyer dan Lindau 2007 berpendapat bahwa tiga
kategori penghalang yang menghasilkan glass ceiling : 1. praktek perusahaan seperti rekrutmen, penyimpanan, dan promosi
2. penyebab perilaku dan budaya seperti stereotyping dan pilihan gaya kepemimpinan
3. penjelasan struktural dan budaya berakar dalam teori feminis
B. Work-Family Conflict