Fungsi Mentoring Dukungan Mentor

pengembangan karier karyawan yang lebih yunior dan kurang berpengalaman. Menurut Levinson et al. dalam Wirjono 2005 hubungan mentoring merupakan hubungan paling kompleks dan penting untuk dikembangkan. Mentor merupakan anggota organisasional yang lebih berpengalaman dan berkepentingan dalam pengembangan dan peningkatan karier individu. Mentor pada umumnya adalah seseorang yang berusia lebih tua, memiliki banyak pengalaman, dan senioritas dalam dunia kerja. Sebaliknya, Flaxman et al. dalam Wirjono 2005 menyatakan bahwa mentoring adalah hubungan yang saling mendukung antara seorang yunior dengan seniornya yang menawarkan dukungan, arahan, dan bantuan secara konkret ketika si yunior melalui periode-periode sulit, yaitu memperoleh tugas-tugas penting atau memperbaiki masalah-masalah yang sudah ada. Mentoring merupakan proses pembentukan dan pemeliharaan hubungan antara pihak mentor dan yunior Kreitner dan Kinicki dalam Wirjono, 2005. Menurut Mattis dalam Wirjono 2005 mentor merupakan kegiatan pendampingan dalam membantu perempuan memperoleh hak-hak kemajuan dan perkembangan karir.

2. Fungsi Mentoring

Fungsi mentoring adalah sumber karir yang penting bagi karyawan dalam organisasi. Selain itu, mentor sangat berguna pada tahap awal pengembangan karir Linehan et al. dalam O’Conner, 2001. Mentor adalah seorang individu dengan pengetahuan dan pengalaman yang lebih dalam yang berkomitmen untuk menyediakan dukungan pada karir bawahannya Kram dalam Sulistyowati, 2006. Seorang mentor memberikan informasi, nasihat dan dukungan untuk yunior dalam hubungan yang berlangsung selama waktu yang panjang, yang ditandai oleh banyak emosi komitmen dari kedua mitra. Individu yang telah mendapatkan hubungan dengan mentor memiliki keuntungan karir atau pekerjaan yang lebih daripada dari individu-individu yang tidak mendapatkan hubungan dengan mentor, tanpa memandang jenis kelamin atau tingkat Fragenson dalam Davidson dan Cooper, 1992. Mentoring mengarahkan pada sebuah hubungan informal antara manajer puncak dan manajer baru, karyawan tingkat rendah yang membantu karyawan baru mendapatkan status dan dipromosikan. Mentor sering mencapai hasil tersebut dengan menjelaskan budaya perusahaan, memberikan saran strategis, menyarankan peningkatan karir, dan mendukung karyawan untuk promosi. Mentoring berhubungan dengan kemajuan organisasi. Mentor menyediakan pikiran kritis, berbagi informasi, memberi dukungan sosial, dan berfungsi sebagai penyangga antara organisasi dan mentoring karyawan. Namun, perempuan yang jarang untuk mengembangkan hubungan mentoring dibandingkan laki-laki. Karena mentoring tampaknya menjadi faktor keberhasilan dalam organisasi, dapat membantu mendorong memecahkan hambatan glass ceiling. Fungsi mentoring yang diterima oleh karyawan secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu : a. Fungsi Mentoring Formal, dapat diartikan bahwa ketika seseorang pendatang baru memasuki sebuah organisasi, secara formal, orang tersebut akan mendapat mentor. Secara sederhana hubungan mentoring formal dapat diatur dan diawasi oleh organisasi Fieldman, Folks dan Turnkey dalam Sulistyowati, 2006. Hal yang mendasari dan mendukung dibentuknya sebuah hubungan mentoring formal adalah bahwa mentoring sangat berguna dan memberi dukungan pada kesuksesan tersebut akan mendapatkan mentor. Secara sederhana hubungan mentoring formal dapat diatur dan diawasi oleh organisasi Fieldman, Folks dan Turnley dalam Sulistyowati, 2006. Hal yang mendasari dan mendukung dibentuknya sebuah hubungan mentoring formal adalah bahwa mentoring sangat berguna dan memberi dukungan pada kesuksesan karir Aryee dan Kang dalam Sulistyowati, 2006. b. Fungsi Mentoring Informal, dapat diartikan bahwa hubungan mentoring timbul secara alami atau spontan tanpa harus ada bentuk formal dalam organisasi Chao, Wals dan Gardner dalam Sulistyowati, 2006.

3. Proses Hubungan

Dokumen yang terkait

Efektivitas Solution Focused Family Therapi Untuk Meningkatkan Dukungan Sosial Keluarga Pada Ibu Yang Memiliki Anak Down Syndrome (Application of Solution Focused Family Therapy To Improve Social Support On Mother In Child Minding Down Syndrome )

10 77 127

PENGARUH FAKTOR PEKERJAAN, KELUARGA, DAN INDIVIDUTERHADAP TIMBULNYA WORK-FAMILY CONFLICT (WFC) DAN PENGARUH FAKTOR PEKERJAAN, KELUARGA, DAN INDIVIDU TERHADAP TIMBULNYA WORK-FAMILY CONFLICT (WFC) DAN FAMILY-WORK CONFLICT (FWC) PADA GIANT SUPERDOME DI SEMAR

0 2 12

BAB 1PENDAHULUAN PENGARUH FAKTOR PEKERJAAN, KELUARGA, DAN INDIVIDU TERHADAP TIMBULNYA WORK-FAMILY CONFLICT (WFC) DAN FAMILY-WORK CONFLICT (FWC) PADA GIANT SUPERDOME DI SEMARANG.

0 3 13

LANDASAN TEORI PENGARUH FAKTOR PEKERJAAN, KELUARGA, DAN INDIVIDU TERHADAP TIMBULNYA WORK-FAMILY CONFLICT (WFC) DAN FAMILY-WORK CONFLICT (FWC) PADA GIANT SUPERDOME DI SEMARANG.

0 2 15

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH FAKTOR PEKERJAAN, KELUARGA, DAN INDIVIDU TERHADAP TIMBULNYA WORK-FAMILY CONFLICT (WFC) DAN FAMILY-WORK CONFLICT (FWC) PADA GIANT SUPERDOME DI SEMARANG.

0 2 8

PENGARUH DUKUNGAN DI TEMPAT KERJA DAN RUMAH PADA WORK FAMILY CONFLICT DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 7 115

ANALISIS STRESOR KERJA, DUKUNGAN ORGANISASIONAL PERSEPSIAN, DAN JENDER TERHADAP WORK-FAMILY CONFLICT DAN FAMILY-WORK CONFLICT

0 0 12

WORK-FAMILY CONFLICT vs FAMILY-WORK CONFLICT

0 1 41

Pengaruh Dukungan Supervisor Terhadap Work Family Conflict

0 0 5

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA ANGGOTA IKATAN WANITA PENGUSAHA INDONESIA (IWAPI) JAWA TENGAH - Unika Repository

0 0 15