Kontribusi protein sayur dan buah serta kacang-kacangan terhadap angka kecukupan protein dapat dihitung menggunakan rumus sebegai berikut :
Keterangan: TK
i
: Kontribusi protein sayur dan buah serta kacang-kacangan Jkt : Konsumsi protein sayur dan buah serta kacang-kacangan gramkaphari.
AK
i
: Angka kecukupan protein menurut WKNPG VII tahun 2004 52 gramkaphari
7. Rasio kecukupan sayur dan buah serta kacang-kacangan
Rasio kecukupan dilihat dalam bentuk gap antara ketersediaan dengan konsumsi. Jika gap bernilai positif maka dikatakan surplus, namun jika bernilai negatif dikatakan
defisit .
a. Ketersediaan absolut terhadap konsumsi aktual
Ketersediaan absolut terhadap konsumsi aktual dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan: : Rasio ketersediaan absolut sayur dan buah serta kacang-kacangan
terhadap konsumsi sayur dan buah serta kacang-kacangan aktual ribu ton
KSi : Ketersediaan absolut sayur dan buah serta kacang-kacangan KA : Konsumsi aktual sayur dan buah serta kacang-kacangan
b. Ketersediaan absolut terhadap konsumsi ideal
Ketersediaan absolut terhadap konsumsi ideal dapat dihitung dengan rumus : Keterangan:
: Rasio ketersediaan absolut sayur dan buah serta kacang-kacangan terhadap konsumsi sayur dan buah serta kacang-kacangan aktual ribu
ton KSi : Ketersediaan absolut sayur dan buah serta kacang-kacangan
KI : Konsumsi ideal sayur dan buah serta kacang-kacangan
c. Ketersediaan untuk dikonsumsi on trend terhadap konsumsi aktual
Ketersediaan untuk dikonsumsi on trend terhadap konsumsi aktual dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan: : Rasio ketersediaan untuk dikonsumsi on trend sayur dan buah serta
kacang-kacangan terhadap konsumsi sayur dan buah serta kacang- kacangan aktual ribu ton
KKi : Ketersediaan untuk dikonsumsi on trend KA : Konsumsi aktual sayur dan buah serta kacang-kacangan
d. Ketersediaan untuk dikonsumsi on trend terhadap konsumsi ideal
Ketersediaan untuk dikonsumsi on trend terhadap konsumsi ideal dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan: : Rasio ketersediaan untuk dikonsumsi on trend sayur dan buah serta
kacang-kacangan terhadap konsumsi sayur dan buah serta kacang- kacangan aktual ribu ton
KKi : Ketersediaan untuk dikonsumsi on trend KI
: Konsumsi ideal sayur dan buah serta kacang-kacangan
Definisi Operasional Buah
ialah kelompok bahan makanan yang menurut Neraca Bahan Makanan terdiri dari alpokat, jeruk, duku, durian, jambu, mangga, nanas, pepaya, pisang, rambutan,
salak, sawo, semangka, belimbing, manggis, nangka, markisa, sirsak, sukun, apel, anggur dan lainnya sedangkan menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional
SUSENAS terdiri dari jeruk, mangga, apel, alpokat, rambutan, duku, durian, salak, nenas, pisang ambon, pisang raja, pisang lainnya, pepaya muda, jambu,
sawo, belimbing, kedondong, semangka, melon, nangka, tomat buah, buah dalam kaleng dan lainnya.
Ekspor
ialah jumlah sayur, buah dan kacang-kacangan yang diperoleh dari data Neraca Bahan Makanan pada kolom 7.
Golongan pengeluaran ialah kelompok pengeluaran menurut susenas yang dibagi
menjadi delapan golongan. Pembagian golongan pengeluaran dari tahun 2002- 2006 yaitu golongan I = 60000, golongan II= 60000 sampai 79999,
golongan III = 80000 sampai 99999,golongan IV = 100000 sampai 149999, golongan V= 150000 sampai 199999, golongan VI = 200000 sampai 299999,
golongan VII = 300000 sampai 499999 dan golongan VIIII= 500000. Pembagian golongan pengeluaran dari tahun 2007-2011 adalah golongan I =
100000, golongan II = 100000 sampai 149999, golongan III = 150000 sampai 199999, golongan IV = 200000 sampai 299999, golongan V = 300000
sampai 499999, golongan VI = 500000 sampai 749000, golongan VII = 750000 sampai 999999, dan golongan VIII = 1000000. Besarnya masing-
masing golongan pengeluaran dalam satuan rupiah.
Impor ialah jumlah sayur, buah dan kacang-kacangan yang diperoleh dari data Neraca
Bahan Makanan pada kolom 5.
Kacang-kacangan ialah kelompok bahan makanan yang menurut Neraca Bahan
Makanan terdiri dari kacang tanah berkulit, kacang tanah lepas kulit, kedelai dan kacang hijau sedangkan menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional
SUSENAS terdiri dari kacang tanah tanpa kulit, kacang tanah dengan kulit, kacang kedele, kacang hijau, kacang mede, kacang lainnya, tahu, tempe, tauco,
oncom, dan kacang-kacangan lainnya.
Ketersediaan abolut sayur dan buah serta kacang-kacangan ialah produksi sayur
dan buah serta kacang-kacangan domestik tanpa memperhatikan impor