Building Footprint Configuration Analisa Massa Bangunan a. Bentuk Massa Bangunan

Childern Center Di Solo Baru Sebagai Pusat Pengembangan Kreatifitas Anak VII - 13 - Penyesuaian terhadap kondisi fisik dari lingkungan tapak - Tuntutan fungsi bangunan sebagai sebuah sarana yang diperuntukkan bagi anak – anak. - Karakter bangunan yang kreatif dan edukatif - Fleksibilitas massa · Jumlah Massa Jumlah massa dalam konteks perencanaan suatu bangunan dibedakan menjadi dua , yaitu massa tunggal dan massa majemuk. Untuk memudahkan pengaturan kegiatan yang ada dalam bangunan Children Center dipilih massa utama tunggal dan beberapa massa tambahan yang menampung kegiatan Utama, Pelengkap dan Penunjang. Bangunan bermassa tunggal terdiri dari atas satu bentukan fisik bangunan utama dimana segala kegiatan ditampung dalam massa bangunan tersebut. Gambar.6.17. Massa Bangunan Sumber : analisis pribadi

b. Building Footprint Configuration

Faktor penentu : - karakteristik pengguna bangunan Childern Center Di Solo Baru Sebagai Pusat Pengembangan Kreatifitas Anak VII - 14 - sifat kegiatan - luas lahan - efektifitas dan efisiensi pemanfaatan ruang Salah satu langkah dalam menentukan desain bentuk bangunan yang baik adalah dengan menentukan ketinggian bangunan yang direncanakan. Hal ini terkait dengan banyaknya permukaan tanah yang hilang dan tertutup oleh bangunan building coverage. Kawasan Solo Baru memiliki angka BC untuk bangunan di tepi jalan raya sebesar 60 sedangkan untuk area lahan di sekitar jalan raya sebesar 50 . Luas lahan terbuka yang lebih besar akan dapat memberikan kesempatan kepada permukaan tanah tersebut untuk menjadi daerah resapan air hujan yang sangat penting dalam pembentukan air tanah. Dengan demikian kondisi dan habitat alami dari lingkungan sekitar akan terpelihara dengan baik. Bentuk bangunan dengan footprint yang kecil sangat potensial untuk bisa ikut menjaga area lahan penghijauan yang berdampak positif terhadap kinerja bangunan itu sendiri dan terhadap lingkungan sekitar. Konsekuensi dari perencanaan bangunan dengan footprint yang kecil adalah dengan melakukan pengembangan secara vertikal. Pembangunan secara vertikal ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor peruntukan bangunan yang dalam hal ini meliputi kelompok anak – anak balita, pengelola dan karyawan. Sifat kegiatan yang dilakukan juga berpengaruh pada penentuan distribusi peruangan secara vertikal. Ruang – ruang yang tingkat akses publiknya tinggi akan ditempatkan pada lantai dasar agar lebih mudah dicapai oleh semua pengguna. Bangunan yang terlalu tinggi kurang menguntungkan bagi anak –anak khususnya usia balita karena umumnya kemampuan kontrol dan organisasi tubuh mereka masih lemah. Anak – anak balita mengalami Childern Center Di Solo Baru Sebagai Pusat Pengembangan Kreatifitas Anak VII - 15 kesulitan saat harus naik tangga, apalagi tanpa bimbingan orang dewasa.

c. Komposisi Massa