Teknik Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data Kesimpulan Saran

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder yaitu rekam medis pasien kanker serviks di RSUP H.Adam Malik pada tahun 2012. Data ini diperoleh dari bagian Rekam Medis RSUP H. Adam Malik Medan.

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data rekam medis yang telah terkumpul akan diolah dan dianalisis dengan cara komputerisasi. Hasil pengolahan dan analisis data kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik yang beralamat di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335MenkesSKVII1990. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502MenkesIX1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan, RSUP H.Adam Malik juga ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau. Penelitian ini dilakukan di sub bagian rekam medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

5.1.2. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan meneliti data-data yang diambil dari rekam medis pasien yang menderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik bulan Januari 2012 hingga Desember 2012. Didapati sebanyak 181 kasus di RSUP H. Adam Malik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara

5.1.2.1. Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia

Distribusi data penelitian yang menunjukkan usia penderita kanker serviks untuk tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Kanker Serviks Berdasarkan Usia Kelompok Usia tahun Frekuensi n Persentase 30 – 40 10 5,5 41 – 50 45 25 51 – 60 73 40 61 – 70 39 21,5 71 – 80 13 7 ≥ 81 1 1 Jumlah 181 100 Berdasarkan tabel 5.1. didapati bahwa penderita kanker serviks dengan kelompok usia ≥ 81 tahun merupakan sampel yang paling sedikit yaitu sebanyak 1 orang 1, sedangkan sampel terbanyak berasal dari kelompok usia 51 – 60 tahun yaitu sebanyak 73 orang 40. Sampel dengan kelompok usia 30 – 40 tahun adalah sebanyak 10 orang 5,5, kelompok usia 41 – 50 tahun adalah sebanyak 45 orang 25, kelompok usia 61 – 70 tahun adalah sebanyak 39 orang 21,5, dan kelompok usia 71 – 80 tahun adalah sebanyak 13 orang 7.

5.1.2.2. Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Kelompok Berat Badan

Distribusi data penelitian kanker serviks berdasarkan kelompok berat badan pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Kanker Serviks Berdasarkan Berat Badan Kelompok Berat Badan kg Frekuensi n Persentase 20 – 30 3 1,6 31 – 40 25 14 41 – 50 69 38 51 – 60 58 32 61 – 70 20 11 ≥ 71 6 3,4 Jumlah 181 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.2. didapati bahwa penderita kanker serviks dengan kelompok berat badan 20 – 30 kilogram merupakan sampel paling sedikit yaitu sebanyak 3 orang 1,6, sedangkan sampel terbanyak berasal dari kelompok berat badan 41 – 50 kg yaitu sebanyak 69 orang 38. Sampel dengan kelompok berat badan 31 – 40 kilogram adalah sebanyak 25 orang 14, kelompok berat badan 51 – 60 kilogram adalah sebanyak 58 orang 32, dan kelompok berat badan 61 – 71 kilogram adalah sebanyak 20 orang 11.

5.1.2.3. Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Jumlah Paritas

Distribusi data penelitian kanker serviks berdasarkan jumlah paritas pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Kanker Serviks Berdasarkan Jumlah Paritas Jumlah Paritas Frekuensi n Persentase – 2 53 29,3 3 – 5 93 51,4 ≥ 6 35 19,3 Jumlah 181 100 Berdasarkan tabel 5.3. didapati bahwa penderita kanker serviks dengan jumlah paritas 0 – 2 adalah sebanyak 53 orang 29,3. Penderita dengan jumlah paritas 3 – 5 adalah 93 orang 51,4, dan penderita dengan jumlah paritas ≥ 6 adalah sebanyak 35 orang 19,3.

5.1.2.4. Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Kanker

Distribusi penderita kanker serviks berdasarkan stadium kanker pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Kanker Stadium Kanker Frekuensi n Persentase IA 6 3,3 IB 13 7,2 IB1 3 1,7 IB2 9 5 IIA 13 7,2 IIB 28 15,5 IIIA 9 5 IIIB 97 53,6 IVA 2 1,1 IVB 1 0,6 Total 181 100 Berdasarkan tabel 5.4. didapati penderita kanker serviks dengan stadium IA adalah 6 orang 3,3. Penderita dengan stadium IB adalah sebanyak 13 orang 7,2. Penderita dengan stadium IB1 adalah 3 orang 1,7. Penderita dengan stadium IB2 adalah 9 orang 5. Penderita dengan stadium IIA adalah 13 orang 7,2. Penderita dengan stadium IIB adalah 28 orang 15,5. Penderita dengan stadium IIIA adalah 9 orang 5. Penderita dengan stadium IIIB merupakan jumlah kasus terbanyak yaitu sebesar 97 orang 53,6. Penderita dengan stadium IVA adalah 2 orang 1,1. Penderita dengan stadium IVB merupakan jumlah kasus paling sedikit yaitu sebanyak 1 orang 0,6.

5.1.2.5. Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Status Perkawinan

Distribusi penderita kanker serviks berdasarkan status perkawinan pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut. Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Kanker Serviks Berdasarkan Status Perkawinan Aktifitas Seksual Frekuensi n Persentase Kawin 181 100 Tidak kawin Total 181 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.5. didapati bahwa penderita kanker serviks dengan status perkawinan kawin adalah 181 orang 100. Sedangkan penderita kanker serviks dengan status perkawinan tidak kawin adalah 0 orang 0.

5.1.2.6. Prevalensi Kanker Serviks

Dari hasil penelitian, didapatkan prevalensi kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 adalah sebesar 181 orang yang didapatkan dari data sekunder rekam medis RSUP H. Adam Malik. 5.2. Pembahasan 5.2.1. Distribusi Pasien Kanker Serviks Berdasarkan Usia Hasil penelitian terhadap usia sampel berdasarkan tabel 5.1. didapati bahwa penderita kanker serviks terbanyak adalah kelompok usia 51 – 60 , yaitu sebanyak 73 orang 40 dari total keseluruhan 181 data rekam medis yang berhasil diperoleh. Hasil yang didapatkan ini sebanding dengan penelitian sebelumnya oleh Dwipoyono 2007 yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Jakarta menunjukkan bahwa kasus kanker serviks terbanyak terdapat pada kelompok usia 40-60 tahun. Sedangkan, hasil penelitian yang dikerjakan oleh Dewi 2012 di Bali memperlihatkan hasil yang berbeda, yakni sebanyak 59 orang 49,2 penderita kanker serviks berada pada kelompok usia 40-50 tahun. Suryapratama 2010 pada penelitiannya di RSUP Dr. Kariadi Semarang memperoleh data yang menunjukkan bahwa 62 dari total 137 penderita berada pada kelompok usia yang berbeda, yakni 41-50 tahun. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Zai 2009 di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2003-2007 menunjukkan kasus penderita kanker serviks tertinggi pada kelompok usia 40 tahun 76,8 dari 492 kasus. Sedangkan penelitian oleh Daulay 2010 di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008-2009 memperoleh hasil dengan kasus tertinggi pada kelompok usia 40 tahun 85,2. Penelitian sebelumnya oleh Prandana 2013 di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011 menunjukkan hasil dengan kasus tertinggi pada kelompok usia 40 – 55 tahun yaitu sebanyak 214 orang 58,3. Universitas Sumatera Utara Ditemukannya penderita kanker serviks pada usia lanjut menunjukkan bahwa perhatian masyarakat terhadap deteksi dini kanker serviks masih buruk, disamping insiden yang tinggi pada usia lanjut menunjukkan bahwa kanker serviks biasanya baru dapat diketahui setelah mencapai stadium lanjut karena pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang spesifik.

5.2.2. Distribusi Pasien Kanker Serviks Berdasarkan Kelompok Berat Badan

Hasil penelitian terhadap usia sampel berdasarkan tabel 5.2. didapati bahwa penderita kanker serviks terbanyak berada pada kelompok berat badan 41 – 50 kg, yaitu sebesar 38 69 orang, disusul oleh penderita yang dikelompokkan dalam rentang berat badan 51 – 60 kg yaitu 32 58 orang. Belum banyak penelitian yang menggambarkan distribusi berat badan pada penderita kanker serviks. Beberapa diantaranya disebabkan tidak tersedianya sumber data yang adekuat. Pada penelitian Lacey 2003, yang dilakukan pada 124 penderita kanker serviks jenis adenokarsinoma, 139 penderita kanker serviks jenis squamous cell carcinoma, dan 307 orang kontrol menunjukkan adanya hubungan indeks massa tubuh IMT30 dengan kejadian kanker serviks jenis adenokarsinoma. Selain itu, Lee 2013 pada penelitiannya di Korea yang melibatkan 1125 orang menunjukkan adanya hubungan obesitas dengan kejadian kanker serviks. Oleh karena penelitian ini hanya menggambarkan distribusi berat bedan penderita, bukan IMT, maka belum dapat disimpulkan mengenai distribusi ataupun mengenai keterkaitan antara berat badan dengan kanker serviks, bila dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang kebanyakan menggambarkan distribusi IMT.

5.2.3. Distribusi Pasien Kanker Serviks Berdasarkan Jumlah Paritas

Dari hasil penelitian berdasarkan tabel 5.3. kejadian kanker serviks paling banyak dijumpai pada penderita dengan jumlah paritas 3 – 5 kali. Hasil yang didapatkan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Irvianty 2011 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung bahwa sebanyak 80,4 penderita dengan jumlah paritas ≥3 kali. Pada penelitian yang dilakukan oleh Mhaske 2011 Universitas Sumatera Utara menunjukkan 133 orang 28,78 dengan jumlah paritas 4 memiliki hubungan kuat antara jumlah paritas dengan perkembangan kanker serviks. Sedangkan menurut Jensen 2013 yang melibatkan 1353 subjek penelitian menunjukkan paritas tinggi memperbesar risiko untuk terkena kanker serviks. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Basoeki 2012 di RSU Dr. Saiful Anwar Malang menunjukkan jumlah kasus kanker serviks pada jumlah paritas 3 kali memiliki risiko untuk terkena kanker serviks 6,333 kali lebih besar daripada pasien dengan jumlah paritas 3 kali. Hasil pemelitian juga sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Prananda 2013 di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011 menunjukkan hasil tertinggi pada kelompok jumlah paritas 3 – 5 kali yaitu 206 orang 56,1. Wanita dengan paritas tinggi dan persalinan pervaginam akan menimbulkan banyak perlukaan sehingga akan memudahkan terjadinya infeksi dari HPV Human Papilloma Virus sebagai penyebab terjadinya kanker serviks.

5.2.4. Distribusi Pasien Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Kanker

Berdasarkan tabel 5.4. stadium kanker serviks terbanyak pada stadium IIIB yaitu 97 orang 53,6. Hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Suryapratama 2012 yang menunjukkan kejadian kanker serviks di RSUP Dr. Kariadi Semarang terbanyak dengan stadium IIIB yaitu sebanyak 107 orang 78,1. Selain itu, Fauzi 2012 dengan penelitiannya di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung menunjukkan stadium tersering kanker serviks adalah stadium IIIB yaitu sebesar 41,73 dari seluruh kasus kanker serviks yang terjadi pada tahun 2010 di rumah sakit tersebut. Penelitian sebelumnya oleh Akram 2010 yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2009 menunjukkan hasil yang sama yaitu sebanyak 43 orang 38,7 penderita kanker serviks dengan stadium IIIB. Sedangkan penelitian oleh Prandana 2013 yang juga dilakukan di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2011 menunjukkan stadium tersering pada kanker serviks adalah stadium IIIB yaitu 145 orang 39,5. Universitas Sumatera Utara Tingginya penderita kanker serviks dengan stadium IIIB menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kesadaran penderita terhadap kesehatan dan pemeriksaan dini untuk skrining kanker serviks. Keterlambatan dalam pengobatan dini juga merupakan faktor yang mempengaruhi tingginya kasus kanker serviks dengan stadium lanjut.

5.2.5. Distribusi Pasien Kanker Serviks Berdasarkan Status Perkawinan

Berdasarkan tabel 5.5. didapati bahwa semua penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik tahun 2012 sudah menikah yaitu sebanyak 181 orang 100. Keadaan ini juga serupa dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prandana 2013 dan Aida 2010 yang menunjukkan hasil yang sama yaitu seluruh penderita kanker serviks memiliki status perkawinan kawin. Menurut American Cancer Society 2012, aktivitas seksual merupakan salah satu faktor risiko yang penting untuk terjadinya kanker serviks.

5.2.6. Prevalensi Kanker Serviks

Dari hasil penelitian, didapatkan sebanyak 181 kasus kanker serviks pada tahun 2012 di RSUP H. Adam Malik. Penelitian sebelumnya oleh Prandana 2013 di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2011 memperoleh hasil sebanyak 367 kasus kanker serviks. Terjadinya penurunan jumlah kasus dari tahun 2011 ke tahun 2012 dapat terjadi mungkin karena program keluarga berencana terus dijalankan oleh pemerintah sehingga jumlah paritas yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker serviks dapat diturunkan. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Prevalensi penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2012 adalah sebanyak 181 orang. 2. Berdasarkan usia, diperoleh kasus kanker serviks terbanyak di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 terdapat pada kelompok usia 51 – 60 yaitu sebanyak 73 orang 40. 3. Berdasarkan berat badan, diperoleh kasus kanker serviks terbanyak di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 terdapat pada kelompok berat badan 41 – 50 yaitu sebanyak 69 orang 38. 4. Berdasarkan jumlah paritas, diperoleh kasus kanker serviks terbanyak di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 terdapat pada kelompok jumlah paritas 3 – 5 yaitu sebanyak 93 orang 51,4. 5. Berdasarkan stadium kanker, diperoleh stadium kasus kanker serviks terbanyak di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 terdapat pada kelompok stadium IIIB yaitu sebanyak 97 orang 53,6. 6. Berdasarkan status perkawinan, diperoleh 100 penderita kanker serviks memiliki status perkawinan kawin.

6.2. Saran

Dari seluruh proses dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu: 1. Disarankan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak RSUP H.Adam Malik Medan, khususnya bagian obgyn, guna mengambil langkah - langkah untuk mencegah dan menurunkan kejadian kanker serviks, seperti mengedukasi, mendeteksi dini, ataupun memberikan pengobatan yang adekuat kepada pasien yang berisiko untuk menderita kanker serviks. Universitas Sumatera Utara 2. Disarankan kepada pihak RSUP H.Adam Malik Medan, khususnya yang bertanggung jawab dalam kelengkapan data rekam medis, seperti dokter dan paramedis untuk melengkapi data rekam medis serta menulis dengan rapi dan jelas sehingga pembaca dapat memahami dengan benar dan tepat. 3. Disarankan kepada masyarakat untuk lebih mengerti dan mengetahui bahwa kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko dan imunisasi. 4. Bagi penelitian selanjutnya disarankan agar lebih memperluas cakupan penelitiannya, khususnya dalam jumlah sampel dan lokasi penelitian sehingga dapat lebih bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran dan kesehatan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Serviks