Penatalaksanaan Keperawatan Penatalaksanaan 1. Penatalaksanaan Medis

d. Dengan antibiotik bila ada infeksi. e. Diuretikum f. Kortikosteroid International Cooperative Study of Kidney Disease in Children ISKDC mengajukan cara pengobatan sebagai berikut : 1 Selama 28 hari prednison diberikan per oral dengan dosis 60 mghariluas permukaan badan lpb dengan maksimum 80 mghari. 2 Kemudian dilanjutkan dengan prednison per oral selama 28 hari dengan dosis 40 mgharilpb, setiap 3 hari dalam satu minggu dengan dosis maksimum 60 mghari. Bila terdapat respons, maka pengobatan ini dilanjutkan secara intermitten selama 4 minggu. 3 Tapering-off : prednison berangsur-angsur diturunkan, tiap minggu: 30 mg, 20 mg, 10 mg sampai akhirnya dihentikan. 4 Lain-lain Pungsi asites, pungsi hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi vital. Bila ada gagal jantung, diberikan digitalis Behrman, 2000.

2.9.2. Penatalaksanaan Keperawatan

Pasien sindrom nefrotik perlu dirawat di rumah sakit, karena memerlukan pengawasan dan pengobatan yang khusus. Masalah pasien yang perlu diperhatikan adalah edema yang berat anasarka, diet, resiko komplikasi, pengawasan mengenai pengobatan atau gangguan rasa aman dan nyaman, dan kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit pasien. Pasien sindrom nefrotik dengan anasarka perlu istirahat di tempat tidur, karena dengan keadaan edema yang berat menyebabkan pasien kehilangan kemampuannya untuk bergerak. Selama edema masih berat semua keperluan harus ditolong di atas tempat tidur. Universitas Sumatera Utara a. Baringkan pasien setengah duduk, karena adanya cairan di rongga thoraks akan menyebabkan sesak nafas. b. Berikan alas bantal pada kedua kakinya sampai pada tumit bantal diletakkan memanjang, karena jika bantal melintang maka ujung kaki akan lebih rendah dan akan menyebabkan edema hebat. c. Bila pasien seorang anak laki-laki, berikan ganjal dibawah skrotum untuk mencegah pembengkakan skrotum karena tergantung pernah terjadi keadaan skrotum akhirnya pecah dan menjadi penyebab kematian pasien. Bila edema telah berkurang diperbolehkan pasien melakukan kegiatan sesuai kemampuannya, tetapi tetap didampingi atau dibantu oleh keluarga atau perawat dan pasien tidak boleh kelelahan. Untuk mengetahui berkurangnya edema pasien perlu ditimbang setiap hari, di ukur lingkar perut pasien. Selain itu perawatan pasien dengan sindroma nefrotik, perlu dilakukan pencatatan masukan dan pengeluaran cairan selama 24 jam. Pada pasien dengan sindroma nefrotik diberikan diet rendah protein yaitu 1,2-2,0 gramkgBBhari dan cukup kalori yaitu 35 kalkgBBhari serta rendah garam 1 gramhari. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien, bisa makanan biasa atau lunak Ngastiyah, 2005. Pasien dengan sindrom nefrotik mengalami penurunan daya tahan tubuh yang mengakibatkan mudah terkena infeksi. Komplikasi pada kulit akibat infeksi streptococcus dapat terjadi. Untuk mencegah infeksi tersebut, kebersihan kulit perlu diperhatikan dan alat-alat tenun atau pakaian pasien harus bersih dan kering. Antibiotik diberikan jika ada infeksi, dan diberikan pada waktu yang sama. Jika pasien diperbolehkan pulang, orang tua pasien perlu diberikan penjelasan bagaimana merawat anak yang menderita penyakit sindrom nefrotik. Pasien sendiri perlu juga diterangkan aktivitas apa yang perlu dilakukan dan kepatuhan tentang dietnya masih perlu diteruskan sampai pada saatnya dokter mengizinkan bebas diet. Memberikan penjelasan pada keluarga bahwa penyakit ini sering kambuh atau berubah menjadi lebih berat jika tidak terkontrol secara teratur, oleh karena itu orang tua atau pasien dianjurkan kontrol sesuai waktu yang ditentukan biasanya 1 bulan sekali Ngastiyah, 2005. Universitas Sumatera Utara 2.10. Pemeriksaan Penunjang 2.10.1. Pemeriksaan Urin