2.5.1 Metode Penyisipan MLSB Modified Least Significant Bit
Metode penyisipan MLSB adalah penyisipan data pada setiap byte cover image pada bit yang paling kurang berarti Least Significant Bit atau LSB Jajoo, 2011.
Penyisipan dilakukan pada setiap byte pada nilai biner paling belakang seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Nilai Biner Citra Hasil Penyisipan 01010011
01001001 01000111
01000110 00101000
00001001 00000000
00000000 01010111
01000001 01010111
01000100 01000101
00010100 00101110
00111101 00011100
00101011 00000000
01001100 00000001
01111101 00000001
00010011 01000101
01101000 00000000
00000001 00010001
00000101
Setelah penyisipan, representasi nilai piksel citra tersisip grayscale menjadi:
Tabel 2.4 Nilai Piksel Citra tersisip
53 49
47 46
28 09
00 00
57 41
57 44
45 14
2E 3D
1C 2B
00 4C
01 7D
01 13
45 68
00 01
11 05
Pada proses penyisipan dengan algoritma MLSB dilakukan dengan cara: 1.
Input citra tersisip. 2.
Setiap byte piksel citra diubah ke dalam bentuk biner. 3.
Pisahkan 1 bit terakhir dari setiap byte piksel citra kemudian dikelompokkan menjadi 5 bit per blok.
4. Konversikan setiap blok ke dalam ASCII hexadecimal.
5. Blok pertama dibandingkan dengan Control Symbol untuk mendefenisikan
jenis karakter berikutnya
Universitas Sumatera Utara
- Jika Control Symbol 1Bh maka setiap blok berikutnya yang bukan Control
Symbol ditambah +60. -
Jika Control Symbol 1Ch maka setiap blok berikutnya yang bukan Control Symbol ditambah +40.
- Jika Control Symbol 1Eh maka setiap blok berikutnya yang bukan Control
Symbol ditambah +30. -
Jika Control Symbol 1Dh maka menyatakan spasi. 6.
Langkah ke 3 sampai ke 5 diulangi sampai ditemukannya Control Symbol end of the text 1Fh.
7. Rekonstruksikan setiap blok data sebagai pesan rahasia.
2.5.2 Metode Ekstraksi MLSB Modified Least Significant Bit
Berikut contoh dari proses extraction MLSB pada citra tersisip embed dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Piksel citra tersisip 01010011
01001001 01000111
01000110 00101000
00001001 00000000
00000000 01010111
01000001 01010111
01000100 01000101
00010100 00101110
00111101 00011100
00101011 00000000
01001100 00000001
01111101 00000001
00010011 01000101
01101000 00000000
00000001 00010001
00000101
1. Pisahkan 1 bit terakhir dari setiap byte piksel citra kemudian dikelompokkan
menjadi 5 bit per blok seperti Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Blok-blok pesan
11100 10011
10100 10100
11111 00111
2. Konversikan setiap blok ke dalam ASCII hexadecimal menjadi:
1ch, 13h, 14h, 05h, 07h, 0fh
Universitas Sumatera Utara
3. Blok pertama yaitu 1ch dibandingkan dengan Control Symbol yang merupakan
menandakan huruf kapital maka setiap blok berikutnya yang bukan Control Symbol ditambah +40 menjadi : 53h, 54h, 45h, 47h, 4fh
4. Data yang terakhir inilah kemudian direkonstruksi sebagai teks penyisip
embed menjadi : S T E G O.
2.6 Kontras Citra