Metode Penyisipan LSB +1 Least Significant Bit +1 Metode Ekstraksi LSB +1 Least Significant Bit +1

Oleh karena itu, bitmap merupakan media elektronik yang paling tepat untk gambar – gambar dengan perpaduan gradasi warna yang rumit, seperti foto dan lukisan digital. Citra bitmap biasanya diperoleh dengan scanner, camera digital, video capture dan lain – lain. Terjemahan bebas bitmap adalah pemetaan bit. Artinya nilai intensitas piksel di dalam citra dipetakan ke sejumlah bit tertentu. Peta bit umumnya adalah 8, yang berarti setiap piksel panjangnya 8 bit. Delapan bit ini mempresentasikan nilai intensitas piksel. Dengan demikian ada sebanyak 2 8 =256 derajat keabuan, mulai dari 0 00000000 sampai 255 11111111. Setiap berkas bitmap terdiri atas header berkas, header bitmap, informasi palet dan data bitmap. Header adalah data yang terdapat pada awal bagian berkas citra. Terdapat tiga macam citra dalam format BMP, yaitu citra biner, citra berwarna dan citra hitam-putih grayscale. Citra biner hanya memiliki dua nilai keabuan 0 dan 1. Oleh kerena itu 1 bit telah cukup untuk mempresentasikan nilai piksel. Citra berwarna adalah citra yang lebih umum. Warna yang terlihat di dalam citra bitmap merupakan kombinasi dari tiga komponen warna, yaitu : R Red, G Green dan B Blue. Kombinasi dari tiga warna RGB tersebut menghasilkan warna yang khas untuk piksel yang bersangkutan. Pada citra 256 warna, setiap piksel memiliki panjang 8-bit, akan tetapi komponen RGBnya disimpan dalam tabel RGB yang disebut palet. 2.4 Algoritma LSB +1 Least Significant Bit +1 Algoritma LSB +1 merupakan metode penyembunyian informasi dengan memodifikasi LSB file carriercover. Modifikasi LSB dilakukan dengan memodifikasi bit nomor 7 atau nomor 2 dari yang terakhir dalam satu byte data dengan bit informasi yang akan disembunyikan Utami, 2009. 2.4.1 Metode Penyisipan LSB +1 Least Significant Bit +1 Metode penyisipan LSB +1 adalah penyisipan data pada setiap byte cover image pada bit yang paling kurang berarti Least Significant Bit atau LSB Jajoo, 2011. Misalnya pada byte 00011001, maka bit LSB-nya adalah 0. Untuk melakukan penyisipan pesan, bit yang paling cocok untuk diganti dengan bit pesan adalah bit LSB, sebab pengubahan bit tersebut hanya akan mengubah nilai byte-nya menjadi satu lebih tinggi Universitas Sumatera Utara atau satu lebih rendah. Sebagai contoh, urutan bit berikut ini menggambarkan 3 pixel pada cover image 24-bit Krisnawati, 2008. 00100111 11101001 11001000 00100111 11001000 11101001 11001000 00100111 11101001 Pesan yang akan disisipkan adalah karakter “A”, yang nilai biner-nya adalah

01000001, maka akan dihasilkan stego image dengan urutan bit sebagai berikut:

00100101 11101011 11001000 00100101 11001000 11101001 11001000 00100111 11101001 Ada dua jenis teknik yang dapat digunakan pada metode LSB, yaitu penyisipan pesan secara sekuensial dan secara acak. Sekuensial berarti pesan rahasia disisipkan secara berurutan dari data titik pertama yang ditemukan pada file gambar, yaitu titik pada sudut kanan bawah gambar. Sedangkan acak berarti penyisipan pesan rahasia dilakukan secara acak pada gambar, dengan masukan kata kunci Laskar, 2013 . 2.4.2 Metode Ekstraksi LSB +1 Least Significant Bit +1 Metode ekstraksi LSB +1 adalah pengambilan data penyisip dari setiap byte stego image pada bit LSB Jajoo, 2011. Misalnya pada byte 00100101, maka bit LSB-nya adalah 0. 00100101 11101011 11001000 00100101 11001000 11101001 11001000 00100111 11101001 Hasil pengambilan bit LSB di atas adalah 01000001, dan selanjutnya setiap 8 bit 1 byte dikonversikan ke dalam ASCII menjadi karakter “A”. Demikian selanjutnya sampai seluruh byte citra habis diproses. Universitas Sumatera Utara

2.5 Algoritma MLSB Modified Least Significant Bit