pengelompokan nilai keabuan berada ditengah-tengah. Citra Kontras-Rendah dapat diperbaiki kualitasnya dengan operasi peregangan kontras. Melalui operasi
ini, nilai-nilai keabuan pixel akan merentang dari0 sampai 255 pada citra 8-bit .
2. Citra Kontras-Bagus
Citra Kontras-Bagus memperlihatkan jangkauan nilai keabuan yang lebar tanpa ada nilai keabuan yang mendominasi.
3. Citra Kontras-Tinggi
Citra Kontras-Tinggi memilki nilai jangkauan nilai keabuan yang lebar, tetapi terdapat area yang lebar yang didominasi oleh warna gelap dan area yang lebar
yang didominasi oleh warna terang Munir, 2004.
2.7 Mean Squared Error MSE
Mean Squared Error MSE digunakan untuk mengukur kinerja dari algoritma steganografi pada citra Sutoyo, 2009. Citra asli dibandingkan dengan citra tersisip
stego image dengan memeriksa selisih nilai. Perhitungan nilai MSE dari citra digital berukuran N x M piksel, dilakukan sesuai dengan rumus pada persamaan 1.
......... 1
fi,j : menyatakan nilai piksel citra yang asli. f’i,j : merupakan nilai piksel citra hasil penyisipan.
N.M : dimensi citra piksel Nilai MSE yang besar, menyatakan bahwa penyimpangan atau selisih antara citra
hasil penyisipan dengan citra aslinya cukup besar.
2.8 Penelitian yang Relevan
Berikut ini beberapa penelitian yang berhubungan dengan Implementasi Algoritma Kombinasi Least Significant Bit +1 LSB +1 dengan Modified Least Significant Bit
MLSB pada Watermarking Citra:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Penelitian yang Relevan TAHUN
JUDUL PENELITI
HASIL PENELITIAN 2009
Pendekatan metode Least Bit Modification
untuk merancang aplikasi
Steganography pada file audio digital tidak
terkompresi Utami, E.
1. Ukuran file audio yang sudah disisipkan informasi
tidak mengalami
perubahan. Dengan tidak berubahnya
ukuran file
tersebut maka
kemungkinan besar orang lain tidak akan mengetahui
bahwa ada
informasi rahasia
di dalam
file tersebut.
2. File stego tidak dapat dideteksi
secara kasat
telinga karena penurunan kualitas suara yang terjadi
sangat kecil. 3. Output dari program ini
dapat tidak terdeteksi oleh software
yang dapat
mendeteksi file stego.
2012 Aplikasi steganografi
untuk menyembunyikan teks
dalam Media image dengan menggunakan
metode LSB
Asep Saefullah, Himawan,
Nazori Agani
Aplikasi steganografi ini sangat
bermanfaat terutama
dalam perlindungan hak cipta
copyright sebuah
image dan juga keamanan
pada saat
melakukan transfer
pengiriman data melalui jaringan internet. Ukuran
semula pada
image original dengan format
.jpg akan
mengalami kenaikan
nilai ditambahkan
pesan rahasia
dengan menggunakan
format .png.
Hasil ekstrak
image baik berupa teks, image, video dan audio
akan terbuka begitu saja, sehingga
untuk keamanan yang lebih
baik maka disarankan dienkripsi kembali hasil
extract tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu algoritma steganografi yang paling populer dan sering digunakan untuk menyembunyikan informasi dalam citra digital metode penyisipan Least Significant
Bit LSB. LSB adalah algoritma sederhana yang menukar bit yang paling kecil ke dalam beberapa byte media penyembunyiannya secara berurutan.
Rahul, et al. 2013 menggunakan metode LSB yang diterapkan pada citra digital menyimpulkan bahwa metode ini sangat mudah diterapkan, tetapi metode ini
memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya yaitu metode ini tidak kebal terhadap noise dan teknik kompresi.
Steganografi adalah seni dan ilmu tentang komunikasi yang tidak terlihat. Kata Steganografi berasal dari kata Yunani stegos yang berarti penutup dan grafia
yang berarti menulis sehingga dapat diartikan sebagai tulisan yang tersembunyi. Tujuan dari Steganografi adalah untuk menyembunyikan data dari pihak ketiga.
Biasanya pesan akan dimunculkan dalam bentuk lain: gambar, artikel, daftar belanja, atau beberapa bentuk lainnya.
Algoritma yang umum digunakan dalam melakukan penyisipan data ke dalam media digital adalah Least Significant Bit LSB. Prinsip dasar metode ini adalah
dengan mengganti bit terakhir setiap data dengan bit-bit penyisip. Dengan kata lain setiap satu bit penyisip membutuhkan satu byte data cover media, jadi setiap satu
karakter teks penyisip membutuhkan delapan byte cover media karena satu byte penyisip terdiri dari delapan bit data. Pesan yang disembunyikan dengan algoritma ini
dapat dengan mudah diketahui, karena bit-bit pesan sudah pasti berada pada bit LSB dari media digital tersebut.
Untuk memperkuat teknik penyembunyian data LSB, dapat dilakukan dengan menyisipkan bit-bit penyisip ke bit nomor 2 terakhir. Metode ini disebut dengan Least
Significant Bit +1 LSB +1. Proses penyisipan juga dapat dilakukan secara acak. Misalnya jika terdapat 50 byte dan 6 bit data yang akan disembunyikan, maka byte
yang diganti bit LSB +1-nya dipilih secara acak, misalkan byte nomor 36, 5, 21, 10, 18, 49. Bilangan acak ini dapat dibangkitkan dengan Pseudo-Random-Number-
Universitas Sumatera Utara