Keteguhan Rekat Internal internal bond MOE Modulus of Elasticity dan MOR Modulus of Rupture

27

d. Pengembangan Tebal

Pengembangan tebal dihitung atas tebal sebelum T1 dan tebal sesudah perendaman T2 dalam air selama 24 jam. Pengukuran tebal dilakukan setelah perendaman selama 2 jam kemudian direndam lagi, setelah direndam selama 22 jam kemudian dilakukan pengukuran kedua. Pengembangan tebal dihitung dengan rumus : PT = 100 x T T - T 1 1 2 Keterangan: PT = pengembangan tebal T1 = tebal contoh uji sebelum perendaman mm T2 = tebal contoh uji setelah perendaman mm

e. Keteguhan Rekat Internal internal bond

Contoh uji diukur dimensi panjang dan lebar untuk mendapatkan luas permukaan. Contoh uji keteguhan rekat internal berukuran 5 cm x 5 cm direkatkan pada dua blok besi dengan perekat epoxy dan dibiarkan mengering selama 24 jam dan. Kedua blok besi ditarik tegak lurus permukaan contoh uji sampai beban maksimum menggunakan UTM. Cara pengujian keteguhan rekat internal dapat dilihat pada Gambar 2. Arah beban Balok besi Contoh uji Arah beban Gambar 2. Pengujian keteguhan rekat internal Universitas Sumatera Utara 28 Nilai keteguhan rekat dihitung dengan rumus: IB = A P Keterangan: IB = keteguhan rekat internal kgcm 2 P = beban maksimum kg A = luas permukaan contoh uji cm

f. MOE Modulus of Elasticity dan MOR Modulus of Rupture

Pengujian MOE dilakukan bersama-sama dengan pengujian keteguhan patah MOR dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM. Cara pengujian MOR dan MOE dapat dilihat pada Gambar 3. P L Gambar 3. Cara pengujian MOR dan MOE Nilai MOE dan MOR dihitung dengan rumus : MOE = 3 3 h b 4 L P Υ ∆ ∆ MOR = 2 h b 2 L Pmax 3 Keterangan : MOE = modulus lentur kgcm 2 MOR = modulus patah kgcm 2 ΔP = selisih beban kg Pmax = beban maksimum kg L = jarak Sangga cm ΔY = selisih lenturan pada beban cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm Universitas Sumatera Utara 29 Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis Rancangan Acak Lengkap RAL Non Faktorial. Perlakuan variasi kadar perekat terhadap papan partikel dengan kadar 8, 10, 12, 14, dan 16, masing-masing dengan jumlah ulangan sebanyak tiga. Menurut Mustari 2014 model statistik linier dari rancangan percobaan ini dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: Yij = Keterangan: Yij : Respon pengamatan pada pengaruh kadar perekat phenol formaldehid PF pada papan partikel taraf ke-i dan ulangan ke-j : Nilai rata-rata umum : Pengaruh perlakuan kadar perekat phenol formaldehida PF pada papan taraf ke-i : Sisaan acak dari satuan percobaan ulangan ke-j yang dikenai perlakuan kadar perekat taraf ke-i i : 8, 10, 12, 14, 16 j : 1, 2, 3 Adapun hipotesis yang digunakan adalah Ho : Komposisi kadar perekat phenol formaldehida PF tidak berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel. H1 : Komposisi kadar perekat phenol formaldehida PF berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel. Analisis keragaman dilakukan untuk mengetahui pengaruh kadar perekat terhadap sifat fisis dan mekanis papan. Analisis keragaman tersebut menggunakan kriteria uji sebagai berikut: a. Jika Fhitung Ftabel maka Ho diterima atau kadar perekat tidak berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel. b. Jika Fhitung Ftabel maka Ho ditolak atau kadar perekat berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel. Universitas Sumatera Utara 30 Setelah data hasil pengujian untuk setiap respon yang diuji dianalisis, lalu dibandingkan dengan persyaratan SNI 03-2105-2006 dengan maksud untuk mengetahui apakah sifat-sifat papan yang dibuat memenuhi standar atau tidak. Selain itu, Apabila kadar perekat berpengaruh nyata terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel maka dilakukan uji lanjut yaitu uji wilayah berganda Duncan Multi Range dengan tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara Bagan alur penelitian papan partikel dari kombinasi partikel batang kelapa sawit dengan serutan meranti dapat dilihat pada Gambar 4. Serutan mesin Serutan manual Gambar 4. Bagan alur penelitian Batang kelapa sawit Pencampuran partikel batang kelapa sawit dan serutan meranti dengan beberapa i i k k d k 8 10 12 14 16 Pembentukan lembaran papan Face : Core : Back = Serutan Meranti : Partikel batang kelapa sawit : Serutan Meranti Ukuran Lembaran = 25 cm x 25 cm x 1 cm 3 Target Kerapatan = 0,7 gcm 3 Pengempaan dengan suhu 170 o C dengan tekanan 30 kgcm 2 selama 8 menit Pengkondisian selama 7 hari dan dilakukan pemotongan contoh uji Pengujian kualitas berdasarkan standar SNI 03-2105-2006 Pengujian sifat fisis yaitu kerapatan, kadar air, daya serap air, dan pengembangan tebal Pengujian sifat mekanis yaitu keteguhan rekat internal, keteguhan patah MOR dan keteguhan lentur MOE Kayu meranti Partikel batang kelapa sawit Pengeringan hingga kadar air 5 Perhitungan proporsi partikel batang kelapa sawit dengan serutan meranti yaitu 50:50 Serutan meranti Universitas Sumatera Utara iii HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sifat Fisis Papan Partikel A.1. Kerapatan