Sifat Mekanis Papan Partikel 1. Internal Bond IB
iii Bowyer 1993 menyatakan bahwa tingginya nilai kadar air disebabkan sifat
papan partikel yang bersifat higroskopis karena mengandung lignin dan selulosa. Semua bahan yang mengandung lignin dan selulosa sangat mudah
menyerap dan melepaskan air. Hasil sidik ragam PT papan partikel menunjukkan faktor kadar
perekat memberikan pengaruh yang nyata pada selang kepercayaan 95 terhadap PT papan partikel perendaman 2 dan 24 jam Lampiran 12 dan 13.
Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan baik perendaman 2 jam maupun 24 jam, kadar perekat 16 tidak berbeda nyata dengan kadar perekat 14
namun berbeda nyata dengan kadar perekat lainnya. Nilai PT perendaman 2 dan 24 jam yang dihasilkan tidak memenuhi standar SNI 03-2105-2006
yang mensyaratkan nilai PT maksimum 12.
B. Sifat Mekanis Papan Partikel B.1. Internal Bond IB
Nilai IB papan partikel berkisar antara 1,34-2,3 kgfcm
2
. Rata-rata nilai IB disajikan dalam Gambar 10. Nilai IB tertinggi dihasilkan pada kadar
perekat PF 14 sebesar 2,3 kgfcm
2
.
Universitas Sumatera Utara
iii Gambar 10. Histogram rata-rata nilai IB papan partikel
Kadar perekat 8 masih belum memenuhi standar diduga karena rendahnya kadar perekat dibanding dengan kadar perekat lainnya. Pada
Gambar 10 dapat dilihat bahwa seiring peningkatan kadar perekat cenderung meningkatkan nilai IB papan partikel. Salah satu faktor yang
mempengaruhi nilai IB adalah kadar perekat. Haygreen dan Bowyer 1993 menyatakan bahwa kekuatan ikatan antara partikel-partikel, sifat ikatan
internal akan semakin tinggi dengan penambahan jumlah perekat yang akan digunakan dalam pembuatan papan. Gambar 10 menunjukkan terjadi
peningkatan nilai IB hingga kadar 14, selanjutnya terjadi penurunan pada IB. Ini diduga karena perekat melewati batas optimum. Mawardi 2009
menyatakan bahwa perekat melewati batas optimum sehingga perekat terkonsentrasi pada satu daerah yang menyebabkan interface partikel dan
perekat menjadi lemah. Selain itu komposisi partikel di dalam papan partikel menjadi semakin sedikit dan rongga banyak diisi oleh perekat.
Universitas Sumatera Utara
iii Hasil sidik ragam nilai IB menunjukkan bahwa variasi kadar perekat
tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai IB papan partikel Lampiran 14. Artinya faktor perlakuan beberapa variasi kadar perekat PF
tidak menghasilkan perbedaan nilai IB papan partikel yang dihasilkan. Secara keseluruhan nilai IB yang dihasilkan memenuhi standar, hanya kadar
perekat 8 saja yang tidak memenuhi standar SNI 03-2105-2006 yang mensyaratkan nilai IB minimum 1,5 kgfcm
2
.
B.2. Modulus of Elasticity MOE
Nilai MOE papan partikel berkisar antara 9536,06-11695,42 kgfcm
2
. Hasil rata-rata nilai MOE disajikan pada Gambar 11. Nilai MOE tertinggi dihasilkan pada kadar perekat 16 sebesar 11695,42 kgfcm
2
.
Gambar 11. Histogram rata-rata nilai MOE papan partikel
Universitas Sumatera Utara
iii Gambar 11 menunjukkan terjadi peningkatan nilai MOE seiring
penambahan kadar perekat. Faktor yang mempengaruhi meningkatnya nilai MOE papan partikel adalah kadar perekat. Haygreen dan Bowyer 1993
menyatakan bahwa kandungan resin yang banyak dan penyebaran yang semakin merata akan meningkatkan kekuatan papan. Sulastiningsih et al.
2008 menyatakan bahwa kadar perekat berpengaruh terhadap nilai MOE papan partikel, dimana terjadi peningkatan nilai MOE seiring penambahan
kadar perekat. Pada penelitian Ruhendi dan Sucipto 2013 juga menunjukkan terjadinya peningkatan nilai MOE seiring dengan
penambahan kadar perekat. Pada penelitian ini seluruh nilai MOE yang dihasilkan tidak
memenuhi standar. Hal ini diduga karena nilai slenderness ratio SR partikel bahan baku yang diperoleh pada penelitian ini sebesar 149,66.
Maloney 1993 menyatakan nilai SR minimum sebesar 150 akan menghasilkan kekuatan papan partikel yang tinggi. Nisbah SR ini
menggambarkan orientasi partikel dan kekuatan papan partikel, partikel dengan SR yang tinggi akan lebih mudah diorientasikan sehingga kekuatan
papan yang dihasilkan akan meningkat serta memerlukan sedikit perekat untuk mengikat partikel.
Hasil sidik ragam nilai MOE menunjukkan kadar perekat tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai MOE papan partikel
Lampiran 15. Seluruh nilai MOE yang dihasilkan tidak memenuhi standar SNI 03-2105-2006 yang mensyaratkan nilai MOE papan partikel minimum
20.400 kgfcm
2
.
Universitas Sumatera Utara
iii
B.3. Modulus of Rupture MOR
Nilai MOR papan partikel berkisar antara 99,69-142,54 kgfcm
2
. Hasil rata-rata nilai MOR disajikan dalam Gambar 12. Nilai MOR tertinggi
dihasilkan pada kadar 16 yaitu 142,54 kgfcm
2
.
Gambar 12. Histogram rata-rata nilai MOR papan partikel Gambar 12 menunjukkan peningkatan nilai MOR seiring
penambahan kadar perekat. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai MOR papan partikel ialah kadar perekat. Hal ini diduga dengan
meningkatnya kadar perekat maka ikatan antar partikel akan semakin kuat dan semakin luas pula bidang papan partikel yang mengeras sehingga dapat
meningkatkan nilai MOR papan partikel. Haygreen dan Bowyer 1993 menyatakan bahwa semakin banyak resin yang digunakan dalam suatu
papan partikel, semakin kuat dan stabil dimensi papan tersebut. Semakin tinggi kadar perekat yang digunakan, maka semakin baik distribusi perekat
pada bidang papan partikel. Ruhendi et al. 2007 menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
iii semakin rata penyebaran perekat, maka semakin luas bidang yang mengeras
sehingga akan meningkatkan kekuatan papan yang dihasilkan. Iskandar dan Supriadi 2012 menyatakan bahwa semakin tinggi kadar perekat,
menyebabkan peningkatan nilai MOR papan partikel yang dihasilkan. Hasil sidik ragam nilai MOR menunjukkan variasi kadar perekat
memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai MOR Lampiran 16. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa kadar perekat PF 16 tidak berbeda
nyata dengan kadar 14, namun berbeda nyata dengan kadar perekat lainnya. Seluruh nilai MOR yang dihasilkan memenuhi standar SNI 03-
2105-2006 yang mensyaratkan nilai MOR papan partikel minimum 82 kgfcm
2
.