Kerapatan Kadar Air Daya Serap Air Pengembangan Tebal

25 Keterangan : A = contoh uji MOE MOR 5 x 20 cm 2 B = contoh uji kerapatan dan KA 10 x 10 cm 2 C = contoh uji PT dan DSA 5 x 5 cm 2 D = contoh uji IB 5 x 5 cm 2

8. Pengujian Papan Partikel

Pengujian sifat fisis dan mekanis papan partikel kombinasi partikel BKS dan serutan meranti yang dilakukan meliputi sifat fisis kerapatan, kadar air, daya serap air, dan pengembangan tebal dan sifat mekanis MOE, MOR dan IB berdasarkan SNI 03-2105-2006 disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Standar Pengujian Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel No. Sifat Fisis dan Mekanis SNI 03-2105-2006 1 Kerapatan grcm 3 0,4 - 0,9 2 Kadar Air ≤14 3 Daya Serap Air - 4 Pengembangan Tebal 12 5 MOR kgcm 2 82 6 MOE kgcm 2 20.400 7 Internal Bond kgcm 2 1,5 Pengujian sifat fisis dan mekanis Adapun pengujian sifat fisis dan mekanis papan partikel yang diuji, dilakukan sesuai dengan SNI 03-2105-2006.

a. Kerapatan

Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volume kering udara. Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm ditimbang beratnya, lalu diukur rata-rata panjang, lebar, dan tebalnya untuk menentukan volume contoh uji. Nilai kerapatan dapat dihitung dengan rumus : K = MV Universitas Sumatera Utara 26 Keterangan: K = kerapatan gcm 3 M = berat contoh uji kering udara g V = volume contoh uji kering udara cm 3

b. Kadar Air

Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm yang digunakan adalah bekas contoh uji kerapatan. Kadar air papan partikel dihitung berdasarkan berat awal BA dan berat kering oven BKO. BKO diperoleh setelah contoh uji dioven selama 24 jam pada suhu 103±2 o C. Penimbangan dilakukan sampai BKO nilainya konstan. Nilai kadar air dihitung berdasarkan rumus: KA = 100 x BKO BKO - BA Keterangan: KA = kadar air BA = berat awal contoh uji g BKO = berat kering oven contoh uji setelah pengeringan g

c. Daya Serap Air

Daya serap air dihitung dari berat sebelum B 1 dan berat sesudah B 2 perendaman dalam air selama 2 jam dan 24 jam. Pengukuran berat dilakukan setelah perendaman selama 2 jam kemudian direndam lagi, setelah direndam selama 22 jam kemudian dilakukan pengukuran kedua. Nilai daya serap air dihitung dengan rumus : DSA = 100 x B B - B 1 1 2 Keterangan : DSA = daya serap air B1 = berat contoh uji sebelum perendaman g B2 = berat contoh uji setelah perendaman g Universitas Sumatera Utara 27

d. Pengembangan Tebal

Pengembangan tebal dihitung atas tebal sebelum T1 dan tebal sesudah perendaman T2 dalam air selama 24 jam. Pengukuran tebal dilakukan setelah perendaman selama 2 jam kemudian direndam lagi, setelah direndam selama 22 jam kemudian dilakukan pengukuran kedua. Pengembangan tebal dihitung dengan rumus : PT = 100 x T T - T 1 1 2 Keterangan: PT = pengembangan tebal T1 = tebal contoh uji sebelum perendaman mm T2 = tebal contoh uji setelah perendaman mm

e. Keteguhan Rekat Internal internal bond