BAB V PEMBAHASAN
5.1 MasukanInput
Aspek yang dikategorikan sebagai masukan input dalam Utilisasi Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional yaitu:
5.1.1 Dana Kapitasi
BPJS kesehatan menghimpun iuran yang dibayar oleh masyarakat yang telah mendaftarkan diri sebagai peserta program JKN. Selanjutnya BPJS,
mendistribusikan anggaran jaminan kesehatan masyarakat secara kapitasi untuk
mengoptimalkan pelayanan.
Sistem kapitasi merupakan suatu sistem pembayaran pada pemberi pelayanan kesehatan berdasarkan jumlah kapita atau jiwa yang harus dilayani baik
sakittidak sakit.dalam sistem kapitasi, pembayaran diberikan di depan sebelum pelayanan diberikan prepad. Pemberi pelayanan kesehatan PPK akan diberi
insentif, apabila jumlah biaya yang ditetapkan tidak terpakai. Dengan demikian PPK diminta untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik, seefisien
mungkin, sehingga akan mendorong orientasi pelayanan ke arah pencegahan dan promosi Sulastomo. 2007.
Pendistribusian dana BPJS secara kapitasi adalah suatu metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan di mana pemberi pelayanan
kesehatan di FKTP menerima sejumlah tetap penghasilan per peserta, per periode waktu untuk pelayanan yang telah ditentukan. Hal ini dipertegas dengan Pasal 1
Angka 6 Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per bulan yang dibayar di muka kepada
Universitas Sumatera Utara
FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.
Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 ayat 3 Perpres No. 32 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah, FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan
yang bersifat non spesialistis untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, danatau pelayanan kesehetan lainnya. Fasilitas kesehatan yang
dimaksud adalah tempat untuk melakukan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, danatau masyarakat. Dapat berupa praktek
dokter perorangan, rumah sakit, dan puskesmas. Berdasarkan hasil wawancara dan telaah dokumen diketahui bahwa belum
ada regulasi yang mengatur mekanisme pengelolaan sisa lebih dana kapitasi. Besarnya dana yang diterima dan realisasi anggaran yang lambat, berpeluang
menyebabkan sisa lebih diakhir tahun anggaran. Jika hal ini terus berulang, maka dapat berakibat dana bisa sangat besar di satu puskesmas saja.
Berdasarakan wawancara dengan bendahara JKN di Puskesmas Polonia dan Puskesmas Belawan serta ditriangulasikan dengan pernyataan dari BPJS
Kesehatan diperkuat juga dengan laporan bulanan dana kapitasi JKN bahwa puskesmas menerima dana kapitasi pada tanggal 15 atau 16 setiap bulannya, Dana
Kapitasi ditransfer langsung dari BPJS Kesehatan ke rekening masing-masing puskemas sesuai dengan jumlah peserta yang terdaftar pada puskesmas tersebut,
serta membuat laporan penggunaan dana sesuai dengan SE Mendagri No 9002280SJ.
Universitas Sumatera Utara
Besaran Dana Kapitasi yang diterima puskesmas setiap bulannya mengalami perubahan, baik bertambah maupun berkurang bergantung dari jumlah
peserta yang terdaftar pada puskesmas tersebut. Seperti pada bulan nopember peserta yang terdaftar di Puskesmas Belawan sebanyak 88.298 jiwa, sedangkan di
Puskesmas Polonia sebanyak 23.144 jiwa. Dari banyaknya peserta yang terdaftar di puskesmas tersebut dikalikan dengan standar tariff kapitasi sebesar Rp. 6000,-,
sehingga besar kapitasi yang diterima oleh Puskesmas Belawan sebesar Rp.529.788.000,-,
sedangkan Puskesmas
Polonia menerima
sebesar Rp. 138.864.000,-.
Dana kapitasi yang diterima puskesmas belawan dan polonia telah sesuai dengan Se Mendagri No 9002280SJ, Peraturan Presiden No 32 Tahun 2014, dan
Permenkes No. 19 Tahun 2014.
5.2 Proses