Kapitasi Analisis Utilisasi Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Kota Medan Tahun 2015

b. Rumah Sakit Umum; dan c. Rumah Sakit Khusus. Sistem pembayaran yang dilakukan kepada FKTP yang bekerja sama BPJS Kesehatan dilakukan secara Kapitasi.

2.2 Kapitasi

BPJS Kesehatan menghimpun iuran yang dibayarkan oleh masyarakat yang telah mendaftar sebagai peserta program JKN. Selanjutnya BPJS Kesehatan mendistribusikan anggaran jaminan kesehatan masyarakat secara kapitasi untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Istilah kapitasi berasal dari kata kapital yang berarti kepala. Sistem kapitasi berarti cara perhitungan berdasarkan jumlah kepala yang terikat dalam kelompok tertentu. Dalam hal JKN ini, kepala berarti orang atau peserta atau anggota program BPJS Kesehatan. Pendistribusian dana BPJS Kesehatan secara kapitasi menggunakan suatu metode pembayaran untuk jasa layanan kesehatan dimana pemberi pelayanan kesehatan di FKTP menerima sejumlah tetap penghasilan per peserta, per periode waktu untuk pelayanan yang telah ditentukan. Hal ini dipertegas dengan dikeluarkannya Perpres No.32 tahun 2014 pasal 1 yang mengatakan bahwa Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan Perpres No.322014. Tarif Kapitasi yang diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan: a. Administrasi pelayanan; Universitas Sumatera Utara b. Pelayanan promotif dan preventif; c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; d. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai, termasuk pil dan kondom untuk pelayanan keluarga berencana; f. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama. 2.2.1 Tarif Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS Kesehatan Berdasarkan Kesepahaman Bersama Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia ADINKES, Asosiasi Klinik Indonesia ASKLlN, Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia PKFI Wilayah Provinsi Sumatera Utara dengan BPJS Kesehatan Divre Sumbagut Tentang Kesepakatan Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama maka ditetapkansebagai berikut: a. Rawat Jalan Tingkat Pertama Tabel 2.2 Biaya Kapitasi Puskesmas Atau Fasilitas Kesehatan Yang Setara Klasifikasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kapitasi Per Jiwa Puskesmas alau fasilitas kesehatan yang setara dengan : - Tanpa Dokter - Bidan Perawat - Laboratorium Sederhana - Apotek Pelayanan Obat Rp.3.000,- Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara dengan : - Tanpa Dokter - Dokter Gigi - BidanPerawat - Laboratorium Sederhana - Apotek Pelayanan Obat Rp.3.500,- Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara dengan : - 1 salu orang Dokter - Bidan Perawat - Laboratorium Sederhana - Apotek Pelayanan Obat Rp.4.500,- Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara dengan : - 1 salu orang Dokter Rp.5.000,- Universitas Sumatera Utara Klasifikasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kapitasi Per Jiwa - Dokter Gigi - Bidan Perawat - Laboratorium Sederhana - Apotek Pelayanan Obat Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang selara dengan : - Minimal 2 dua orang Dokter - Bidan Perawat - Laborarorium Sederhana - Apotek Pelayanan Obat Rp.5.500,- Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara dengan : - Minimal 2 dua orang Dokter - Dokter Gigi - Bidan Perawat - Laboratorium Sederhana - Apotek Pelayanan Obat Rp.6.000,- Tabel 2.3 Biaya Kapitasi pada Klinik dan Dokter Praktek Perorangan Klasifikasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kapitasi Per Jiwa Praktek Dokter Gigi Perorangan : - Dokter Gigi - Perawat Gigi - Apotek Pelayanan Obat Rp.2.000,- Praktek Dokter Perorangan : - 1 salu orang Dokter - Bidan Perawat - Laboratorium Sederhana - Apotek Pelayanan Obat Rp.8.000,- Klinik dengan : - Minimal 2 dua orang Dokter - Bidan Perawat - Laboratorium Sederhana - Apotek Pelayanan Obat Rp.8.000,- Klinik dengan : - Minimal 2 dua orang Dokter - Dokter Gigi - Bidan Perawat - Laboratorium Sederhana - Apotek Pelayanan Obat Rp. 10.000,- Tabel 2.4 Biaya Non Kapitasi No Pemeriksaan Tarif Rp. Keterangan 1 Pelayanan Rujuk Balik Pemeriksaan GDS Rp.10.000 sd Rp.20.000,- Sesuai indikasi medis Pemeriksaan GDP Rp.10.000 sd Rp.20.000,- 1 bulan 1 kali Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan GDPP Rp.10.000 sd Rp.20.000,- 1 bulan 1 ka 2 Pelayanan Skrining Pemeriksaan IVA Maksimal Rp. 25.000,- Pemeriksaan Papsmear Maksimal Rp. 125.000,- Pemeriksaan GDS, GDP, dan GDPP Rp. 10.000,- sd Rp. 20.000,- b. Rawat Inap Tingkat Pertama Dibayarkan berdasarkan tarif non kapitasi: Tabel 2.5 Biaya Non Kapitasi Pada Rawat Inap Tingkat Pertama No Jenis Pelayan Tarif Rp 1 Paket Rawat Inap per Hari Rp.100.000 sd Rp.120.000,- Sumber : Kesepakatan bersama BPJS Kes-ASKLIN SUMUT 2015 2.2.2 Mekanisme Pembayaran dan Pengelolaan Dana Kapitasi JKN Mekanisme Pembayaran Kapitasi oleh BPJS Kesehatan didasarkan pada jumlah peserta yang terdaftar di FKTP sesuai dengan data BPJS Kesehatan. Pembayaran kapitasi kepada FKTP dilakukan oleh BPJS Kesehatan tiap bulan paling lambat tanggal 15 bulan berjalan. Sebelum diundangkannya Peraturan Presiden PERPRES Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri Kesehatan PERMENKES Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah, pembayaran Dana Kapitasi oleh BPJS ke FKTP Pemerintah Daerah langsung ke Dinas Kesehatan KabKota yang selanjutnya disetor ke Kas Daerah KASDA Universitas Sumatera Utara atau langsung dari BPJS Kesehatan ke Kas Daerah sebagai penerimaan daerah. Sejak diundangkannya Perpres 322014 dan Permenkes 192014 dana Kapitasi langsung dibayarkan oleh BPJS Kesehatan ke FKTP milik Pemerintah Daerah. Pengelolaan dana kapitasi adalah tata cara pengganggaran, pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban dana kapitasi yang diterima oleh FKTP dari BPJS Kesehatan. Untuk menindaklanjuti hal tersebut maka pemerintah ikut berkontribusi dengan menerbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 9002280SJ tentang petunjuk teknis penyelenggaraan, pelaksanaan dan penatausahaan, serta pertanggungjawaban dana kapitasi jaminan kesehatan nasional pada fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah yang belum menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah PPK-BLUD. Di dalam surat edaran tersebut menyatakan bahwa, BPJS Kesehatan melakukan pembayaran dana kapitasi kepada FKTP milik pemerintah daerah didasarkan pada jumlah peserta yang terdaftar di FKTP sesuai data dari BPJS Kesehatan. Dana kapitasi tersebut dibayarkan langsung oleh BPJS Kesehatan kepada bendahara dana kapitasi JKN pada FKTP, kemudian kepala FKTP menyampaikan rencana pendapatan belanja dana kapitasi JKN tahun berjalan kepada kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Dinas kesehatan, kemudian SKPD Dinas Kesehatan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Dinas Kesehatan RKA-SKPD Dinas Kesehatan yang memuat Rencana Pendapatan dan Rencana Belanja Dana Kapitasi JKN. Berdasarkan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan daerah tentang panjabaran APBD tahun anggaran berkenaan, Kepala SKPD Dinas Kesehatan Universitas Sumatera Utara menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD DPA-SKPD pendapatan dan belanja sesuai dengan RKA-SKPD. Untuk melaksanakn fungsi perbendaharaan dana kapitasi JKN pada FKTP, kepala daerah mengangkat Bendahara Dana Kpitasi JKN pada masing-masing FKTP setiap tahun anggaran atas usul kepala SKPD Dinas Kesehatan melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah PPKD. Pengangkatan bendahara tersebut ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. Tata cara pencatatan dan penyampaian laporan realisasi pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN sebagai berikut: a. Bendahara Dana Kapitasi JKN mencatat pendapatan dan belanja pada buku kas dan menyampaikannya setiap bulan kepada Kepala FKTP dengan melampirkan buktu-bukti pendapatan dan belanja yang sah paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya untuk pengesahan oleh Kepala FKTP. b. Berdasarkan buku kas tersebut, bendahara Dana Kapitasi JKN menyusun laporan realisasi pendapatan dan belanja FKTP, selanjutnya kepala FKTP menyampaikan laporan tersebut dengan melampirkan surat pernyataan tanggungjawab Kepala FKTP setiap bulan kepada Kepala SKPD dinas Kesehatan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. c. Berdasarkan laporan realisasi pendapatan dan belanja Kepala FKTP tersebut, Kepala SKPD Dinas Kesehatan menyampaikan Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan dan Belanja SP3B FKTP setiap bulan kepada PPKD untuk penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja SP2B FKTP oleh PPKD selaku BUD. Universitas Sumatera Utara d. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD DInas Kesehatan dan PPKD selaku BUD melakukan pembukuan atas pendapatan dan belanja FKTP sesuai SP2B FKTP, dengan mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk pertanggunjawaban dana Kapitasi JKN tersebut maka berdasarkan SP2B FKTP, Kepala SKPD Dinas Kesehatan menyusun laporan realisasi pendapatan dan belanja yang bersumber dari dana kapitasi JKN serta menyajikannya dalam Laporan Keuangan SKPD Dinas Kesehatan yang akan dikonsilidasikan menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dibidang pengelolaan keuangan daerah. 2.2.3 Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada FKTP Milik Pemerintah Daerah, Dana Kapitasi yang diterima oleh FKTP dari BPJS Kesehatan dimanfaatkan seluruhnya untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan. 1. Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan untuk tiap FKTP ditetapkan sekurang-kurangnya 60 dari penerimaan Dana Kapitasi. 2. Alokasi untuk pembayaran dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan ditetapkan sebesar selisih dari besar Dana Kapitasi dikurangi dengan besar alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan. Besaran alokasi sebagaimana ditetapkan setiap tahun dengan Keputusan Kepala Daerah atas usulan Kepala SKPD Dinas Kesehatan KabupatenKota dengan mempertimbangkan: Universitas Sumatera Utara a. Kebutuhan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai; b. Kegiatan operasional pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai target kinerja di bidang upaya kesehatan perorangan; dan c. Besar tunjangan yang telah diterima dari Pemerintah Daerah. 2.2.3.1 Jasa Pelayanan Kesehatan Alokasi Dana Kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan pelayanan pada FKTP. Pembagian jasa pelayanan kesehatan kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan ditetapkan dengan mempertimbangkan variable, jenis ketenagaan danatau jabatan dan kehadiran. 1. Variabel jenis ketenagaan danatau jabatan dinilai sebagai berikut: a. Tenaga medis, diberi nilai 150; b. Tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan Ners, diberi nilai 100; c. Tenaga kesehatan setara S1D4, diberi nilai 60; d. Tenaga non kesehatan minimal setara D3, tenaga kesehatan setara D3, atau tenaga kesehatan dibawah D3 dengan masa kerja lebih dari 10 tahun, diberi nilai 40; e. Tenaga kesehatan di bawah D3, diberi nilai 25; dan f. Tenaga non kesehatan di bawah D3, diberi nilai 15. g. Tenaga yang merangkap tugas administratif sebagai Kepala FKTP, Kepala Tata Usaha, atau Bendahara Dana Kapitasi JKN diberi tambahan nilai 30. 2. Variabel kehadiran dinilai sebagai berikut: a. Hadir setiap hari kerja, diberi nilai 1 poin per hari; dan Universitas Sumatera Utara b. Terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang diakumulasi sampai dengan 7 tujuh jam, dikurangi 1 poin. c. Ketidakhadiran akibat sakit danatau penugasan ke luar oleh Kepala FKTP dikecualikan dalam penilaian kehadiran. Jumlah jasa pelayanan yang diterima oleh masing-masing tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut: + + x Keterangan : 1. Poin per hari adalah poin sesuai ketenagaan dibagi maksimal jumlah hari kerja efektif dalam satu bulan. 2. Jumlah hari tidak masuk kerja adalah jumlah ketidakhadiran dalam satu bulan. 2.2.3.2 Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan Alokasi Dana Kapitasi untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan dimanfaatkan untuk: a. Obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai; dan Point Ketenagakerjaan- Jumlah Tidak Masuk Kerja x point per hari Ketenagaan Jumlah hari kerja efektif – jumlah hari tidak masuk kerja Variabel daerah TOTAL JASPEL YANG DITERIMA Jumlah Point Seluruh Ketenagaan Universitas Sumatera Utara Pengadaan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dapat dilakukan melalui SKPD Dinas Kesehatan, dengan mempertimbangkan ketersediaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang dialokasikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. b. Kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya. Dukungan kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya, meliputi: 1. Upaya kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif lainnya; 2. Kunjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan; 3. Operasional untuk Puskesmas Keliling;