4 5 4 5 Perbandingan Metode Weighted Product Model Dan Profile Matching Untuk Pemilihan Guru Berprestasi (Studi Kasus Smp Dr. Wahidin Sudirohusodo)
19
2 3.5
Kompetensi kelebihan 2 tingkatlevel -2
3 Kompetensi kekurangan 2 tingkatlevel
3 2.5
Kompetensi kelebihan 3 tingkatlevel -3
2 Kompetensi kekurangan 3 tingkatlevel
4 1.5
Kompetensi kelebihan 4 tingkatlevel -4
1 Kompetensi kekurangan 4 tingkatlevel
Berdasarkan table pembobotan diatas, maka didapat hasil pembobotan sebagai berikut:
Tabel 2.9. Hasil Pembobotan
A1 A2
A3 A4
A5 B1
5 4.5
3.5 4
4.5 B2
3 4
4 4.5
4 B3
3 4
4 4.5
4
c. Mengitung Core Factor dan Secondary Factor Setelah menentukan hasil pembobotan Gap, Maka ditentukan kriteria mana yang
menjadi Core Factor dan Secondary Factor. Untuk perhitungan core factor dan secondary factor ditunjukkan pada persamaan 3 dan 4. Dalam contoh kasus ini,
yang menjadi Core Factor adalah kriteria Kehadiran, Penilaian Kompetensi, Penilaian Pembelajaran. Sementara yang menjadi Secondary Factor nya adalah
Kriteria Kedisiplinan dan Penilaian Sehari-hari. Sehingga di dapat nilai Core Factor dan Secondary Factor sebagai berikut.
Table 2.10. Tabel pengelompokan nilai Core Factor dan Secondary Factor
Alternatif A1
A2 A3
A4 A5
Core Secondary
B1 5
4.5 3.5
4 4.5
4.625 3.5
B2 3
4 4