BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1. Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan
Pada tahun 1970-an Michael S. Scott Morton pertama kali memperkenalkan Sistem Pendukung Keputusan, merupakan sistem informasi berbasis komputer interakfif,
yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah
– masalah tidak terstruktur.
Pada proses pengambilan data dan pengolahan data dalam Sistem Pendukung Keputusan diperoleh hasil yang bersifat alternatif dan tidak diharuskan untuk
mengikutinya. Sistem pendukung keputusan yang merupakan penerapan dari sistem informasi ditujukan hanya sebagai sebuah alat untuk membantu pengguna dalam
mengambil keputusan. Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan, melainkan
hanyalah sebagai alat bantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Saat ini, pengambilan keputusan dirasa lebih sulit karena kebutuhan akan kecepatan dalam pengambilan keputusan terus meningkat. kelebihan informasi
merupakan masalah umum yang menyebabkan penyimpangan informasi. Sisi yang positif dalam permasalahan ini adalah harus adanya suatu penekanan lebih besar
terhadap proses pengambilan keputusan. Dalam suatu pengambilan keputusan yang kompleks dibutuhkan suatu pendukung keputusan yang bersifat komputerisasi, yang
7
menyediakan bukti yang dirancang sebaik mungkin sesuai dengan penyimpanan data sistem komputer yang membantu pengambilan keputusan agar dapat mendorong dan
meningkatkan kualitas suatu keputusan serta meningkatkan daya guna dan tepat guna dalam prosespengambilan keputusan. Power. J, Daniel. 2009
P.G.W Keen dan Scott-Morton yang merupakan penggagas istilah sistem pendukung keputusan, mendefenisikan bahwa sistem pendukung keputusan itu adalah
beberapa sistem keputusan intelektual yang bersumber daya individu dengan dibantu oleh kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas dari sebuah keputusan. keen
dan Scott-Morton, 1978
Sistem Pendukung Keputusan dapat menyediakan analisis informatif untuk meningkatkan efisiensi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem
Pendukung Keputusan, termasuk model keputusan, data, dan antarmuka pengguna merupakan kesatuan yang sangat penting Zhou, 2011
Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah alat bantu yang dapat membantu si pembuat keputusan dalam menetapkan sebuah keputusan. Perlu
ditekankan bahwa Sistem Pendukung Keputusan hanyalah ditujukan untuk membantu bukan untuk membuat keputusan. Keputusan yang diambil merupakan tanggung
jawab dari si pembuat keputusan.
2.1.2. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Berikut pengertian sistem pendukung keputusan menurut beberapa para ahli Turban, 2005:
1. Bonczek Menurut Bonczek mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sistem
berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi yaitu sistem bahasa, sistem pengetahuan dan sistem pemrosesan masalah.
8
2. Raymond McLeod, Jr Menurut Raymond McLeod, Jr mendefinisikan sistem pendukung keputusan
merupakan suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapinya McLeod, 1998.
3. Man dan Watson Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif, yang
membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur
dan tidak terstruktur.
4. Litlle Menurut Litlle mengemukakan bahwa sistem pendukung keputusan adalah
suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai
permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data atau model.
Dari semua pengertian Sistem Pendukung Keputusan yang dipaparkan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem
berbasis komputer yang dapat membantu sesorang dalam memecahkan masalah dari data yang ada serta mengambil keputusan dan melahirkan output yang bersifat
alternatif.
2.1.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Adapun komponen-komponen dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut:
1. Manajemen Data Manajemen Data mencakup database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan
dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database.
9
2. Manajemen Model Manajemen Model merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model-
model finansial, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif yang lain yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan management software yang terkait.
3. Antarmuka Pengguna Antarmuka Pengguna merupakan media interaksi antara pengguna dan sistem
sehingga pengguna dapat memberikan inputan kepada sistem agar didapatkan keputusan yang diproses oleh sistem.
4. Subsistem Berbasis Pengetahuan Subsistem Berbasis Pengetahuan adalah subsistem yang dapat mendukung semua
subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
Untuk lebih memahami komponen Sistem pendukung Keputusan yang telah dijelaskan diatas dapat dilihat pada gambar 2.1. Turban, 2005.
Gambar 2.1. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
10
2.1.4. Proses Pengambilan Keputusan
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Turban 1998, pengambilan keputusan merupakan suatu proses atau kegiatan memilih diantara beberapa alternatif untuk
mencapai tujuan tertentu .
Menurut Suryadi dan Ramdhani1998, terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan pengambilan keputusan, antara lain: pendekatan
rasional analitis, pendekatan intuitif emosional, dan pendekatan perilaku politis. Untuk dapat lebih memahami pemodelan proses dalam pengambilan keputusan
sebaiknya menggunakan beberapa tahapanfase seperti yang telah dirumuskan, yaitu:
1. Tahap Intelligence Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika
serta proses pengenalan masalah. Data masukkan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengindentifikasikan masalah.
2. Tahap Design Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi, menguji kelayakan solusi.
3. Tahap Choice Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang
mungkin dijalankan. Tahap ini dimulai dengan mencari solusi dengan menggunakan model, melakukan analisis sensitivitas, menyeleksi alternatif yang terbaik, melakukan
aksi atau rencana untuk mengimplementasikan, dan merancang sistem pengendalian.
Setelah ketiga
tahap tersebut
dilalui, maka
selanjutnya adalah
mengimplementasikan solusi yang didapat, apakah telah sesuai dengan kenyataan atau belum. Jika ternyata solusi yang diperoleh belum sesuai dengan kenyataan, maka
11
perlu diteliti ulang apakah terdapat error pada masing-masing fase dalam proses pengambilan keputusan.
2.1 Pendidikan di Indonesia