BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun, sebelum membangun sistem terlebih dahulu dilakukan beberapa
tahap analisis untuk mengidentifikasi segala kebutuhan yang akan diterapkan dalam sistem agar tidak terjadi kesalahan dan sistem yang dibangun akan optimal.
Sistem yang akan dibangun adalah sistem dengan nama sistem pendukung keputusan pemilihan guru berprestasi. Sistem ini menggunakan dua metode yaitu
metode Weighted Product Model dan Profile Matching. Kedua metode tersebut akan dibandingkan dengan paramater tingkat akurasi dan Running Time Calculation.
Sistem ini nantinya akan memberikan alternatif pemilihan guru berprestasi di SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pemilihan ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu
Kehadiran, Penghargaan, Lama mengajar, Kedisiplinan, Kepribadian dan sosial.
3.1.1 Analisis Masalah
Guru berprestasi adalah guru yang unggul, mempunyai nilai komparatif yang tinggi dalam konteks pembelajaran dan pendidikan. Guru berperan dalam mengajar,
mendidik, membentuk karakter, mengarahkan, mengajarkan, melatih, menilai serta mengevaluasi para peserta didik. Untuk meningkatkan profesionalisme guru, baik
berupa motivasi, dedikasi maupun loyalitas yang diharapkan mampu mengarah kepada peningkatan mutu dan kualitas guru dalam mendidik para peserta didik agar
peserta didik menjadi lebih berkualitas, produktif dan kompetitif. Maka daripada itu,
22
penulis ingin membuat suatu sistem pendukung keputusan guna meningkatkan motivasi dan profesionalisme para guru. Tentunya hasil yang diberikan oleh sistem
tersebut merupakan saran atau alternatif yang diberikan kepada pengguna sistem dan tidak diharuskan untuk mengikutinya
Untuk menentukan siapa yang tepat untuk menjadi guru berprestasi, penilaian dilakukan dengan melibatkan data yang jumlahnya banyak dan mengakibatkan
ketidakstabilan jika dilakukan dengan cara manual. Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan ini, proses pemilihan guru berprestasi akan menjadi lebih mudah dan
dipastikan akan stabil. Sistem saat ini hanya ditujukan untuk pemilihan guru berprestasi di SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo saja sehingga sistem ini berbasis
desktop. Untuk mengidentifikasi masalah yang dijelaskan diatas digunkan diagram
Ishikawa fishbone diagram. Diagram Ishikawa adalah sebuah alat visual untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan secara grafik menggambarkan secara detail
semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan.
Menyelesaikan Permasalahan
Pemilihan Guru Berprestasi
Masih Menggunakan Perhitungan Manual
Masih Menggunakan Kertas
Sulitnya Menentukan Guru Berprestasi di SMP
Dr. Wahidin Sudirohusodo
Tidak Adanya Media Penyimpanan Guru
Berprestasi Di SMP Dr Wahidin
Sudirohusodo
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa untuk Analisis Masalah Sistem
Permasalahan utama yang ditunjukkan pada gambar 3.1 adalah pada garis horizontal utama yang berada di tengah yaitu menyelesaikan permasalahan pemilihan
guru berprestasi di SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo, garis diagonal yang merupakan cabang dari garis horizontal utama merupakan sebab
– sebab utama dari permasalahan
23
yang diteliti. Karena belum adanya sistem untuk meyelesaikan permasalahan pemilihan guru berprestasi di SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo maka dibutuhkan
sebuah sistem untuk menyelesaikan permasalahan pemilihan guru berprestasi tersebut, dalam menyelesaikannya dibutuhkan material yang terdiri dari DB. MySql dan data
calon guru berprestasi, metode yang digunakan adalah Weighted Product Model dan Profile Matching, sehingga user bisa mendapatkan hasil guru berprestasi di SMP Dr.
Wahidin Sudirohusodo.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis Kebutuhan Sistem meliputi analisis kebutuhan fungsional sistem dan analisis kebutuhan non-fungsional sistem.
3.1.2.1 Kebutuhan Fungsional Sistem
Kebutuhan fungsional yang harus dimiliki oleh Sistem Pendukung Keputusan pemilihan guru berprestasi SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo.
1. Sistem dapat menampilkan inputan data calon guru berprestasi yang disimpan di database.
2. Sistem dapat melakukan pemilihan guru berprestasi di SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo dengan cepat dan tepat.
3. Sistem dapat mengetahui siapa yang layak terpilih menjadi siswa berprestasi berdasarkan metode Weighted Product Model dan Profile Matching.
4. Sistem dapat menampilkan hasil pemilihan guru berprestasi berdasarkan metode Weighted Product Model dan Profile Matching.
3.1.2.2 Kebutuhan Non-Fungsional Sistem
Untuk mendukung kinerja sistem, sistem sebaiknya dapat berfungsi sebagai berikut: 1. Sistem harus mudah digunakan sehingga dapat dioperasikan dengan baik oleh
pengguna. 2. Sistem dibangun dengan perangkat yang tidak mengeluarkan biaya yang besar.
24
3.1.2.3 Pemodelan
Pemodelan sistem dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang objek apa saja yang akan berinteraksi dengan sistem, serta hal-hal apa saja yang harus
dilakukan oleh sebuah sistem sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kegunaannya.
Pada penelitian ini penulis menggunakan UML Unified Modeling Language sebagai bahasa pemodelan untuk merancang sistem yang akan dibangun, UML adalah
bahasa yang banyak digunakan sebagai standar pemodelan di dunia dalam memodelkan sebuah sistem dengan menggambarkan relasi antar objek dalam
lingkungan rekayasa perangkat lunak. UML yang digunakan antara lain use case diagram, activity diagram dan seqance diagram.
3.1.2.4 Use Case Diagram
Use case diagram adalah teknik yang digunakan untuk menampilkan functional requirements dari sebuah sistem. Use case diagram menampilkan bagaimana software
akan bekerja dari sudut pandang user bukan Developer. Use Case Diagram akan menjelaskan fungsi apa saja yang dikerjakan oleh sistem. Dalam Sistem ini terdapat 2
fungsi utama yang dimiliki yaitu perhitungan dengan WPM, perhitungan dengan WPM dan perhitungan dengan kedua metode seperti terlihat pada Gambar 3.2 berikut
25
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa
Berprestasi
Dari gambar 3.2 dijelaskan bahwa pada saat user ingin melakukan pemilihan guru berprestasi maka user mengakses sistem pemilihan dengan menggunakan metode
Weighted Product atau Profile Matching. Serta user juga dapat menambah, mengubah dan menghapus data guru. Dimana proses dengan Weighted Product Model WPM,
dapat dinyatakan dalam table 3.1
Tabel 3.1. Tabel Use Case Proses Perhitungan dengan WPM
Name
Proses Perhitungan dengan WPM
Actors Staff yang telah ditentukan
Description Use Case ini mendeskripsikan proses perhitungan dalam pemilihan
guru berprestasi dengan menggunakan metode WPM
26
Basic Flow Staff terlebih dahulu memilih tahun ajaran yang akan dihitung,
kemudian memasukkan bobot kriteria penilaian dan terakhir menghitung nilai WPM
Alternate Flow Staff dapat kembali ke tampilan awal dan memilih metode
perhitungan lainnya Pre Condition
Staff dapat melihat nilai kriteria dari setiap alternatif yang ada Post Condition
Staff mengetahui nilai WPM dari seluruh alternatif
Proses Profile Matching PM, dapat dinyatakan dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2. Tabel Use Case Proses Perhitungan dengan PM
Name
Proses Perhitungan dengan PM
Actors Staff yang telah ditentukan
Description Use Case ini mendeskripsikan proses perhitungan dalam pemilihan
guru berprestasi dengan menggunakan metode PM Basic Flow
Staff terlebih dahulu memilih tahun ajaran yang ingin dihitung, Setelah itu lakukan perhitungan Gap, Melakukan pembobotan dari
hasil Nilai Gap, menghitung nilai Core factor dan Secondary Factor dan terakhir menghitung nilai total Profile Matching.
Alternate Flow Staff dapat kembali ke tampilan awal dan memilih metode
perhitungan lainnya Pre Condition
Staff dapat melihat nilai kriteria dari setiap alternatif yang ada Post Condition
Staff mengetahui nilai PM dari seluruh alternatif
3.1.2.5. Activity Diagram
Untuk proses Perhitungan dengan WPM, dapat dilihat Activity Diagram pada gambar 3.3 berikut.
27
Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Perhitungan Metode
Weighted Product Model
Pada sistem pendukung keputusan ini untuk tahap awal, user memilih menu metode Weighted Product Model WPM kemudian sistem akan menaampilkan data
kriteria dari seluruh alternatif yang ada, user akan diminta untuk memasukkan nilai bobot agar bisa melakukan perhitungan dengan metode WP. Setelah itu user akan
menekan tombol hitung lalu sistem akan menampilkan hasil dari perhitungan WP.
Untuk proses Perhitungan dengan PM, dapat dilihat Activity Diagram pada gambar 3.4 berikut.
28
Gambar 3.4 Activity Diagram untuk Proses Perhitungan Metode
Profile Matching
Pada perhitungan dengan metode PM, sistem akan menampilkan data guru dengan menekan tombol tampil data guru, kemudian sistem akan meminta user untuk
memasukkan nilai profil target, setelah hasil perhitungan Gap didapat, user harus melakukan pembobotan dengan menekan button pembobotan, hasil dari pembobotan
akan ditampilkan oleh sistem. Setelah nilai pembobotan didapat, hitung nilai CF dan SF yang kemudian hasilnya akan ditampilkan oleh sistem, dan langkah teraakhir user
akan menekan button hitung nilai total, dan sistem akan menampilkan hasil akhir dari metode PM.
29
3.1.2.6. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan bagaimana objek saling berinteraksi melalui message dalam eksekusi operation, untuk satu buah use case. Diagram ini
mengilustrasikan bagaimana message dikirim dan diterima diantara objek, dan di urutan yang mana. Sequence membantu untuk menggambarkan data yang masuk dan
keluar sistem. Sequence diagram pemilihan guru berprestasi ini dilakukan berdasarkan perhitungan dengan metode WP, perhitungan dengan metode PM dan data guru.
berikut adalah sequence diagram untuk perhitungan dengan metode WP pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Sequence Diagram untuk Perhitungan dengan Metode
Weighted Product Model
Pada Sequence diagram diatas terlihat bahwa user terlebih dahulu memilih menu perhitungan dengan metode WP yang selanjutnya sistem akan menampilkan form
perhitungan dengan metode WP, sistem kemudian akan menerima inputan berupa
30
bobot setelah itu user akan memilih tombol hitung dimana sistem akan menampilkan hasil nilai total dari perhitungan dengan metode WP.
Pada proses perhitungan dengan metode PM, Sequence Diagram diperlihatkan pada Gambar 3.6 berikut.
Gambar 3.6 Sequence Diagram untuk Perhitungan dengan Metode
Profile Matching
Pada Sequence diagram diatas terlihat bahwa user terlebih dahulu memilih menu perhitungan dengan metode PM, selanjutnya sistem akan menampilkan form
perhitungan dengan metode PM. sistem kemudian akan menerima inputan berupa nilai profil target, user akan memasukkan nilai profil target dari setiap kriteria, kemudian
user akan menekan tombol hitung Gap yang hasil perhitungan Gap nya akan ditampilkan oleh sistem. Setelah dilakukan perhitungan Gap, dilakukan peembobotan
dengan menekan tombol pembobotan, dimana hasil pembobotan akan ditampilkan oleh sistem. Setelah pembobotan dilakukan, langkah selanjutnya adalah dengan
31
melakukan perhitungan Core Factor CF dan Secondary Factor SF, hasil perhitungan CF dan SF akan ditampilkan, dan langkah terakhir, akan dilakukan
perhitungan nilai total dimana hasil dari perhitungan nilai total merupakan hasil akhir dari metode Profile Matching PM.
3.1.2.7. Entity Relationship Diagram
Berikut ini akan ditunjukkan diagram hubungan antara entitas atau yang sering disebut dengan Entity Relationship Diagram. Diagram ini ditujukan untuk memvisualisasikan
pemodelan database yang digunakan dalam sistem seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.7 berikut
Guru
WPM PM
ID : Int11
PK
Kehadiran : Double Kedisiplinan : Double
Penilaian_Kompetensi : Double Penilaian_Pembelajaran: Double
Penilaian_Seharihari: Double
Kehadiran : Double
Penilaian_Kompetensi : Double Penilaian_Pembelajaran: Double
Penilaian_Seharihari: Double Hasil : Double
ID : Int11
PK
Nama : Varchar100 Hasil : Double
Nama : Varchar100
ID : Int11
PK
Nama : Varchar100
Kedisiplinan : Double
Memiliki Memiliki
32
Tahun_ajaran_2013_2014
Hasil_wpm_2013_2014 Hasil_pm_2013_2014
ID : Int11
PK
Kehadiran : Double Kedisiplinan : Double
Penilaian_Kompetensi : Double Penilaian_Pembelajaran: Double
Penilaian_Seharihari: Double
Kehadiran : Double Penilaian_Kompetensi : Double
Penilaian_Pembelajaran: Double Penilaian_Seharihari: Double
Hasil : Double ID : Int11
PK
Nama : Varchar100 Hasil : Double
Nama : Varchar100
ID : Int11
PK
Nama : Varchar100 Kedisiplinan : Double
Memiliki Memiliki
Tahun_ajaran_2012_2013
Hasil_wpm_2012_2013 Hasil_pm_2012_2013
ID : Int11 PK
Kehadiran : Double Kedisiplinan : Double
Penilaian_Kompetensi : Double Penilaian_Pembelajaran: Double
Penilaian_Seharihari: Double
Kehadiran : Double Penilaian_Kompetensi : Double
Penilaian_Pembelajaran: Double Penilaian_Seharihari: Double
Hasil : Double ID : Int11
PK Nama : Varchar100
Hasil : Double Nama : Varchar100
ID : Int11 PK
Nama : Varchar100 Kedisiplinan : Double
Memiliki Memiliki
Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Berprestasi
33
3.1.2.8. Flowchart Weighted Product Model
Pada metode Weighted Product Model WPM yang diperlukan adalah menginputkan nilai bobot dari setiap kriteria dimana kriteria tersebut berjulah 100. Setelah itu
barulah metode WPM ini dapat dijalankan. Untuk menggambarkan flowchartnya dapat dillihat pada gambar 3.8 dibawah.
Gambar 3.8 Flowchart Weighted Product Model WPM
3.1.2.9. Flowchart Profile Matching
Pada metode Profile Matching, terlebih dahulu yang diperlukan adalah inputan nilai profil target. Dimna profil target tersebut akan dikurangkan dengan profil indivicu
34
setiap alternatif. Setelah itu dilakukan pembobotan, pengelompokkan nilai Core Factor dan Secondaryt Factor dan terakhir adalah menghitung nilai total. Untuk
menggambarkan metode PM ini, akan ditapilkan pada gambar 3.9 berikut.
Mulai
Masukkan Nilai Profile Target
Hitung Gap Hasil
Perhitungan Gap
Hitung Pembobotan
Hasil Pembobotan
A A
Hitung CF dan SF Hasil
Perhihtungan CF dan SF
Hitung Nilai Total
Database
Hasil Nilai Total
Berhenti
Gambar 3.9 Flowchart Profile Matching PM
3.1.2.10. Flowchart Sistem
Dalam Flowchart sistem berikut, akan ditunjukkan gambaran sistem secara keseluruhan. Berikut akan ditampilkan Flowchart sistem pendukung keputusan
pemilhan guru berprestasi SMP. Dr Wahidin Sudirohusodo Medan.
35
Gambar 3.10 Flowchart Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru
Berprestasi
3.2. Perancangan Sistem