baik-baik dan tahu adat. Sedangkan letak yang rendah melambangkan pemilik rumah adalah orang yang ramah tamah, selalu menerima tamu dengan ikhlas dan terbuka
5. Tangga
Doc. foto : M. Arfan Fahmi, 10 Agustus 2016
Tangga naik ke rumah terletak pada bagian kanan atau kiri bilik. Anak tangga kebanyakn berjumlah ganjil sebab menurut kepercayaan, bilangan genap kurang baik
artinya. Di sebelah kiri dan kanan tangga diberikan pegangan tangga yang ditopong beberapa tiang kecil. Jarak antara anak tangga tidak memiliki ketentuan ukuran.
Semakin banyak anak tangga, berarti pemilik rumah adalah seseorang yang kaya pada masanya.
6. Lantai
Universitas Sumatera Utara
Doc. foto : M. Arfan Fahmi, 10 Agustus 2016
Lantai rumah induk pada umumnya diketam rapi dengan ukuran lebar antara 20-30 cm. Lantai biasanya dibuat dari kayu meranti. Untuk membuat lantai, kayu
haruslah panjang tanpa adanya sambungan. Untuk merawat lantai dipergunakan minyak tanah agar tidak mudah rusak dimakan rayap.
7. Dinding
Doc. foto : M. Arfan Fahmi, 10 Agustus 2016
Dinding rumah biasanya dipasang secara vertikal. Kalau pun ada yang dipasang horizontal, pemasangan tersebut hanya untuk variasi. Pada umumnya
dinding terbuat dari kayu meranti, dammar dan kayu giam. Papan dinding berukuran tebal 2-5 cm, lebar 15-20 cm sedangkan panjangnya tergantung tinggi rumah yang
diinginkan pemiliknya.
Universitas Sumatera Utara
Rumah Panggung Melayu Batu Bara di Desa Simpang Dolok, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara
Doc. foto : M. Arfan Fahmi, 10 Agustus 2016
Rumah panggung Mealayu Batu Bara tersebut milik Ibu Ania Thalib yang terletak di Desa Simpang Dolok, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara.
Dibangun pada tahun 1954 yang bahan utamanya adalah kayu meranti dan kayu bira- bira. Rumah ini memiliki 4 ruangan, yaitu teras serambi, ruang tamu ruang
selesoh, lorong menuju dapur dan dapur. Warna dinding luar rumah ini adalah warna hitam kecoklatan yang dulunya berasal dari minyak tanah. Terdiri dari 2 buah
kamar, 8 buah jendela, 4 buah pintu, dan 32 buah tiang-tiang penopang rumah.
Universitas Sumatera Utara
Doc. foto : M. Arfan Fahmi, 10 Agustus 2016 “terasserambi”
Di terasserambi ini memiliki fungsi tempat bersantai dan menerima tamu. Terdapat juga ornamen Melayu yaitu perpaduan antara nasi manis yang artinya
perekat dengan ombak-ombak yang artinya tantangantekat di jerjak pagar teras. Di teras tersebut memiliki tangga di bagian sebelah kanan. Akan tetapi, tangganya sudah
mengalami perubahan menjadi tangga batu yang pada mulanya terbentuk dari kayu.
Doc. foto : M. Arfan Fahmi, 10 Agustus 2016 “ruang tamuruang selesoh” Di ruang tamu ini memiliki 3 buah jendela dan 2 buah kamar yang terletak di
sebelah kiri ruang tamu. Di ruang tamu inilah sanak saudara bercengkerama setelah sibuk beraktivitas di pagi hari.
Doc. foto : M. Arfan Fahmi, 10 Agustus 2016 “lorong menuju dapur dan dapur”
Universitas Sumatera Utara
Lorong ini difungsikan sebagai tempat ruangan makan. Setelah lorong yang difungsikan sebagai ruangan makan, barulah dijumpai dapur sebagai tempat
memasak.
Doc. foto : M. Arfan Fahmi, 10 Agustus 2016 “tangga turun yang terdapat di lorong menuju dapur”
Doc. foto : M. Arfan Fahmi, 10 Agustus 2016 “kolong-kolong rumah”
Kolong-kolong rumah tersebut dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan barang serta sebagai tempat berternak hewan peliharaan.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Nilai Estetika Pada Rumah Panggung Melayu Batu Bara