Vaksin KombinasiKombo Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar

Universitas Sumatera Utara c. Cara Pemberian imunisasi Suntikan secara intra muscular didaerah paha. Penyuntikan daerah bokong tidak dianjurkan karena bisa mengurangi efektivitas vaksin. d. Efek samping imunisasi Umumnya tidak terjadi, jikapun terjadi sangat jarang yaitu berupa keluhan nyeri pada tepat suntikan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan. Namun reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari. e. Tanda keberhasilan Tidak ada tanda klinis yang dapat dijadikan patokan, tetapi dapat dilakukan pengukuran keberhasilan melalui pemeriksaan darah dengan memeriksa kadar hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun. Bila kadarnya diatas 1000, berarti daya tahannya 8 tahun, diatas 500 tahan lima tahun, diatas 200 tahan 3 tahun tetapi bila angkanya diatas 100, maka dalam setahun akan hilang sementara bila angka nol berarti bayi harus disuntik ulang tiga kali lagi. Maryunani , 2010.

2.2.4 Vaksin KombinasiKombo

Vaksin Kombinasi adalah gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. Misalnya vaksin kombinasi DPT Hb adalah gabungan antigen-antigen D-P-T dengan antigen Hb untuk mencegah penyakit difteria, pertusis, tetanus, dan Hb Depkes RI,2008. Alasan utama pembuatan vaksin kombinasi adalah : a. Kemasan vaksin kombinasi lebih praktis dibandingkan dengan vaksin monovalen, sehingga mempermudah pemberian maka dapat lebih meningkatkan cakupan imunisasi Universitas Sumatera Utara b. Mengurangi frekuensi kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga mengurangi biaya pengobatan c. Mengurangi biaya pengadaan vaksin d. Memudahkan penambahan vaksin baru ke dalam program imunisasi yang telah ada e. Untuk mengejar imunisasi yang terlambat f. Biaya lebih murah

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar

Pada Bayi Definisi kelengkapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah alat atau segala sesuatu yang sudah tersedia dengan lengkap Poerwadarminta, 2007. Kelengkapan Imunisasi adalah alat atau segala sesuatu yang tersedia dengan lengkap untuk membuat zat anti untuk mencegah penyakit Suparyanto, 2011. Menurut Suparyanto 2011, faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar adalah : a. Pendidikan Ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan. Bahwa penggunaan posyandu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dapat membuat orang menjadi berpandangan lebih luas berfikir dan bertindak secara rasional sehingga latar belakang pendidikan seseorang dapat mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan Notoadmodjo, 2012. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin baik pula tingkat pengetahuannya. Universitas Sumatera Utara b. Pendapatan atau Penghasilan Mulyanto dan Dieter dalam Syamsul, 2009, pendapatan adalah jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah tangga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga, dalam kehidupan sehari-hari pendapatan erat kaitannya dengan gaji, upah, serta pendapatan lainnya yang di terima seseorang setelah orang itu melakukan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Tingkat pendapatan keluarga dipengaruhi oleh pekerjaan. Semakin rendah pendapatan keluarga semakin tidak mampu lagi ibu dalam membelanjakan bahan makanan yang lebih baik dalam kualitas maupun kuantitasnya, sebagai ketersediaan pangan di tingkat keluarga tidak mencukupi Syamsul, 2010. c. Pengalaman Sesuai dengan kategori hidonisme Bahasa Yunani yang berarti kesukaran, kesenangan, atau kenikmatan. Dalam hal ini semua orang akan menghindari hal-hal yang sulit dan mengusahakan atau mengandung resiko berat. Jika kegiatan imunisasi tetap berjalan dengan baik misalnya, bayi menangis saat menunggu giliran yang lama, tubuh menjadi panas setelah diimunisasi. Hal ini dapat mempengaruhi ibu untuk mengimunisasikan bayinya Suparyanto, 2011. d. Pekerjaan Teori kebutuhan teori Maslow mengemukakan nilanya 5 tingkat kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkat ilmiah yang kemudian dijadikan pengertian guna dalam mempelajari motivasi manusia. Kelima tingkatan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan Universitas Sumatera Utara sosial, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktivitas diri. Suami yang mempunyai pekerjaan itu demi mencukupi kebutuhan keluarga kebutuhan pertama akan mempengaruhi kegiatan imunisasi yang termasuk kebutuhan rasa aman dan perlindungan sehingga ibu lebih mengutamakan pekerjaan daripada mengantarkan bayinya untuk di imunisasi Suparyanto, 2011. e. Dukungan Keluarga Teori lingkungan kebudayaan dimana orang belajar banyak dari lingkungan kebudayaan sekitarnya. Pengaruh keluarga terhadap pembentukan sikap sangat besar karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dengan anggota keluarga yang lain. Jika sikap keluarga terhadap imunisasi kurang begitu respon dan bersikap tidak menghiraukan atau bahkan pelaksanaan kegiatan imunisasi. Maka pelaksanaan imunisasi tidak akan dilakukan oleh ibu bayi karena tidak ada dukungan oleh keluarga Suparyanto, 2011. f. Motif Motif adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan Suparyanto, 2011. g. Fasilitas Posyandu Fasilitas merupakan suatu saran untuk melancarkan pelaksanaan fungsi Suparyanto, 2011. h. Lingkungan Kehidupan dalam suatu lingkungan mutlak adanya interaksi sosial hubungan antara dua atau lebih individu yang saling mempengaruhi. Lingkungan Universitas Sumatera Utara rumah dan masyarakat dimana individu melakukan interaksi sosial merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar seperti jarak pelayanan kesehatan, tempat pelayanan imunisasi, ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang menunjang pelayanan imunisasi dasar Panjaitan, 2009. i. Tenaga Kesehatan Petugas kesehatan berupaya dan bertanggung jawab, memberikan pelayanan kesehatan pada individu dan masyarakat yang profesional akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Sehingga diharapkan ibu mau mengimunisasikan bayinya dengan memberikan atau menjelaskan pentingnya imunisasi Suparyanto, 2011. j. Ketersediaan Vaksin Adanya ketersediaan vaksin yang cukup karena masalah vaksin sangat menjadi hambatan bagi petugas puskesmas dalam mencapai imunisasi UCI di wilayah kerjanya, vaksin salah satu indikator yang paling penting untuk melakukan kegiatan imunisasi bayi, apabila vaksin tidak tersedia maka program pencapaian imunisasi lengkap tidak akan tercapai.

2.3 Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

1 10 104

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 15

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 10

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

1 7 29

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 3

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

0 0 9

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

0 0 9