Pengukuran Indeks Sefalik Klasifikasi

Kepolisian RI melakukan kerjasama dalam penanganan korban yang telah meninggal dengan menerapkan ilmu kedokteran forensik. Selain berguna untuk ilmu forensik dan hukum, ilmu antropometri khususnya tentang kepala berguna untuk merancang beberapa peralatan yang berhubungan dengan wajah dan kepala, seperti helm, head phone, dan lain-lain dengan cara memformulasikan ukuran yang standar Singh dan Purkait, 2006.

2.1.2 Pengukuran Indeks Sefalik

Nilai indeks sefalik diperoleh dari perbandingan lebar kepala dengan panjang kepala dikali 100, dapat dilihat formulanya di bawah ini: Indeks sefalik= ����� ������ ������� ������ x 100 Menurut Gujaria dan Salve 2012, panjang kepala diukur dari puncak glabella sampai inion. Glabella adalah titik yang terletak di atas pangkal hidung, di antara alis dan berpotongan pada bidang tengah sagital. Sedangkan, inion adalah titik yang terletak pada tonjolan paling bawah di lobus oksipital. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Tengkorak lateral view Stranding, 2008 Universitas Sumatera Utara Lebar kepala diukur dari diameter transversus maksimum di antara 2 titik euryon. Euryon adalah titik terluar pada samping kepala. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Tengkorak anterior view Stranding, 2008

2.1.3 Klasifikasi

Klasifikasi panjang kepala dan lebar kepala menurut Martin dan Seller 1957, yaitu klasifikasi panjang kepala terdiri dari sangat pendek, pendek, sedang, panjang dan sangat panjang. Sedangkan klasifikasi lebar kepala terdiri dari sangat sempit, sempit, sedang dan lebar Yagain et al, 2012. Dapat dilihat pada tabel 2.1. Kemudian menurut Williams et al 1995 berdasarkan tipe dari bentuk kepala yang dinilai dari indeks sefalik, dibagi menjadi 4 klasifikasi yaitu doliocephalic, mesocephalic, brachicephalic dan hyperbrachicephalic Kumar dan Gopichand, 2013. Dapat dilihat pada tabel 2.2. Pada klasifikasi tersebut, menurut Stolovitsky dan Todd 1990 dalam Yagain et al 2012, penyakit otitis media lebih sering dijumpai pada tipe Brachycephalic dibanding tipe Doliocephalic. Kemudian, menurut Cohen dan Krelborg, 1994 dalam Yagain et al 2012, individu dengan sindroma Alpert memiliki tipe Hyperbrachycephalic. Terdapat penambahan satu Universitas Sumatera Utara klasifikasi yaitu ultrabrachiocephalic dengan nilai indeks sefalik diatas 90 Nair et al, 2014. Tabel 2.1 Klasifikasi menurut Martin dan Seller Rentang laki-laki cm Rentang perempuan cm Klasifikasi panjang kepala Sangat pendek X - 16.9 X - 16.1 Pendek 17 - 17.7 16.2 - 16.9 Sedang 17.8 - 18.5 17 - 17.6 Panjang 18.6 - 19.3 17.7 - 18.4 Sangat panjang 19.4 18.5 Klasifikasi lebar kepala Sangat sempit X - 13.9 X - 13.4 Sempit 14 - 14.7 13.5 - 14.1 Sedang 14.8 - 15.5 14.2 - 14.9 Lebar 15.6 - 16.3 15 - 15.7 Tabel 2.2 Klasifikasi menurut Williams et al Bentuk kepala Rentang indeks sefalik Doliocephalic 74,9 Mesocephalic 75-79,9 Brachicephalic 80-84,9 Hyperbrachicephalic 85-89,9

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks sefalik