klasifikasi yaitu ultrabrachiocephalic dengan nilai indeks sefalik diatas 90 Nair et al, 2014.
Tabel 2.1 Klasifikasi menurut Martin dan Seller
Rentang laki-laki cm
Rentang perempuan cm
Klasifikasi panjang
kepala
Sangat pendek X - 16.9
X - 16.1 Pendek
17 - 17.7 16.2 - 16.9
Sedang 17.8 - 18.5
17 - 17.6 Panjang
18.6 - 19.3 17.7 - 18.4
Sangat panjang 19.4
18.5
Klasifikasi lebar
kepala
Sangat sempit X - 13.9
X - 13.4 Sempit
14 - 14.7 13.5 - 14.1
Sedang 14.8 - 15.5
14.2 - 14.9 Lebar
15.6 - 16.3 15 - 15.7
Tabel 2.2 Klasifikasi menurut Williams et al
Bentuk kepala Rentang indeks sefalik
Doliocephalic 74,9
Mesocephalic 75-79,9
Brachicephalic 80-84,9
Hyperbrachicephalic 85-89,9
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks sefalik
Indeks sefalik dan bentuk kepala dipengaruhi oleh faktor geografis, jenis kelamin, umur, ras dan etnis Golalipur, 2006.
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor geografis
Terdapat banyak studi yang membandingkan nilai rata-rata kepala terhadap suatu populasi yang berasal dari geografis yang berbeda. Di Afrika didapat banyak
variasi, dengan perbedaan yang terlihat jelas diantara kelompok Bushmen, Bantu dan yang lainnya. Rata-rata kranial orang Afrika lebih lebar, wajah bagian atas
lebih tinggi serta posisi nasal lebih ke bawah. Tengkorak orang Eropa lebih sempit, bersamaan dengan wajah yang lebih sempit, dan posisi nasal yang lebih
tinggi. Orang Eropa dan Amerika India menunjukan banyak persamaan pada kranialnya. Tengkorak orang Asia biasanya lebar brachycephalic, dengan wajah
yang lebar, serta bagian atas nasal yang rata Standring, 2008. b.
Jenis kelamin Pada umumnya, cranium pada laki-laki dewasa mempunyai kapasitas 11 lebih
besar dibanding dengan wanita. Laki-laki cenderung mempunyai tulang yang lebih padat pada neurocranial vault; origo serta insersi otot yang lebih terlihat
jelas, contoh: temporal dan nuchal lines; sinus frontal lebih besar; external occipital protuberance dan mastoid processes lebih menonjol; margin superior
pada orbit cenderung bersegi empat; dan arkus mandibula serta maksila lebih besar, sesuai dengan ukuran gigi yang lebih besar. Menentukan jenis kelamin
hanya dengan cranium saja itu sulit atau tidak mungkin karena banyak variasi diantara kedua jenis kelamin. Maka, penentuan paling akurat ialah menggunakan
teknik statistik multivariat seperti analisis fungsi diskriminasi Standring, 2008. c.
Umur Berdasarkan waktu dimulainya proses fusi yang berbeda pada setiap tulang
membuat umur menjadi salah satu faktor dari nilai indeks sefalik dan bentuk kepala. Fusi pada sutura sagitalis dan coronalis, dimulai pada rata-rata usia 24-25
tahun dan berakhir pada rata-rata usia 45-50 tahun. Sutura lambdoid memulai aktivitas penutupannya sakitar umur 25-27 tahun. Sutura parieto-temporal
menutup pada umur 70 tahun keatas. Basis oksiput berfusi dengan basis sphenoid
Universitas Sumatera Utara
pada sekitar umur 18-20 tahun pada wanita, dan 20-22 tahun pada laki-laki Nandy, 2001.
d. Ras
Menurut Argyropoulus dan Sassouni 1989 dalam Golalipur 2006, Pembelajaran tentang hubungan variasi pada craniofacial seseorang telah lama
digunakan untuk membedakan sekelompok ras. Untuk seluruh populasi di dunia, terdapat tiga distribusi ras yang terkenal, yaitu :
1. Caucasoid : Bentuk kepala Mesocephalic, dengan rentan indeks sefalik diantara 75-80
2. Mongoloid : Bentuk kepala Bracycephalic atau Mesocephalic 3. Negroid
: Bentuk kepala Doliocephalic, dengan rentan indeks sefalik diantara 70-75 Nandi, 2001.
e. Etnis